Agustus 13, 2017

BERKAH ITU KEBAIKAN YANG BERTAMBAH

Berkah itu kebaikan yang bertambah.
Satu niat baik meskipun belum dilakukan, sudah dicatat sebagai kebaikan. Bila dikerjakan pahalanya dilipatgandakan.

Satu niat buruk meskipun belum dilakukan, belum dihisab sebagai hitungan. Bila dikerjakan baru deh menambah tabungan keburukan.

Kurang bijak apa Allah, kita?

Pertanyaannya, sejauh ini kita tahu diri tidak, ya?

Bila kamu berbuat baik, sebanyak apapun memang belum tentu menjadi tiket masuk syurga. Bila tidak ada Ridho-Nya. Tapi tetap positif, kebaikan itu boleh jadi memberatkan timbangan kebaikan. Semoga kelak bisa menjadi salah satu yang memberi pertolongan.

Bila kamu berbuat buruk, tanpa niat ditambahpun sebenarnya boleh jadi tetap bertambah. Bukankah sebagian prasangka adalah dosa. Dan pikiran manusia tidak pernah lepas dari namanya prasangka. Bawaanya suudzhon mulu kan, ya? Entah kepada sesama manusia, entah kepada Allah juga. Belum lagi kita tak tahu perbuatan buruk mana yang kita lakukan secara sengaja yang membuat Allah murka.

Makanya, bila dihitung untung-ruginya. Sudah tentu lebih untung menambah kebaikan. Minimal untuk menambah kebaikan pada diri sendiri dulu, ya. Alih-alih bisa menggugah orang lain untuk juga bertambah kebaikannya. Kan asyik tuh, seperti kata kang @arya.poetra kebaikan itu ibarat ranting yang bercabang, kebaikan yang satu menuntun untuk kebaikan yang lain.

Semoga dengan begitu, hidup menjadi lebih berkah. Dengan kebaikan yang bertambah.

Bunyi nasihat itu, sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain. Termasuk apa yang hendak di share di social media. So, marilah lebih selektif memilah-milah mana yang bisa memberi banyak manfaat. Minimal tidak menambah mudhorot. Biar yang tidak terasa bertambah itu tabungan kebaikan. Bukan justru 'spam' hal buruk yang dilakukan orang lain. Karena terinspirasi atau ikut-ikutan keburukan kita di social media. Naudzubillah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)