Maret 03, 2020

KEMBALIKAN

Kembalikanlah apa-apa yang perlu kamu kembalikan. Agar ruangmu lebih kosong untuk menerima apa-apa yang akan datang kemudian.

Adakalanya kita perlu cermat dalam memilah-milah mana yang perlu tetap di simpan dan mana yang seharusnya sudah kita kembalikan. Sebab, apa-apa yang ada pada diri kita, sejatinya hanyalah sebuah titipan. Bukankah begitu?

Apa-apa yang ada pada diri kita, ada juga hak Allah dan hak adami.
Semisal, kembalikan 2,5% dari pendapatanmu setiap bulan, agar hartamu lebih bersih. Semoga dengan begitu, harta itu lebih terasa mencukupi dalam keberkahan.

Itu sesuatu yang memang kita terima karena hasil usaha kita, ternyata perlu juga dikembalikan. Apalagi yang statusnya sebagai ‘hutang’. Menyangkut hak-hak adami. Maka, kembalikanlah dengan baik. Sungguh hati akan jauh melega apabila bisa mengembalikan sesuatu yang kita anggap ‘hutang’. Baik materi maupun non materi.

Banyak hal lain juga yang prosesnya perlu “dikembalikan” lebih dahulu untuk kita terima hal baik lain secara berlipat ganda. (Meskipun seharusnya kita tidak dibarengi dengan harapan akan mendapatkan lebih.)
Semisal, tentang sebuah kebaikan, yang akan kita terima dengan kebaikan yang lain.
Tentang shalawat kepada Rasulullah, 1 shalawat akan kembali 10 derajat kebaikan.
Tentang doa-doa untuk orang lain tanpa diketahui, akan mendapatkan doa yang sama untuk kita sendiri.
Dan tentang-tentang lain, yang prosesnya memang sudah seharusnya begitu. Dikeluarkan atau dikembalikan lebih dahulu untuk kemudian kita terima sesuatu yang lebih bermakna setelahnya.

Sedangkan sesuatu yang kita tahan-tahan, yang kita merasa sayang untuk mengeluarkannya. Tidak ingin dibagi-bagi untuk orang lain. Di simpan saja. Bisa jadi sesuatu itu pada akhirnya akan hilang begitu saja. Bahkan menjadi tidak berharga apabila kita sudah tidak membutuhkannya. Betul tidak?
Maka, kembalikanlah apa-apa yang kamu perlu kembalikan. Agar setelah itu kita menjadi lebih siap menerima kebaikan lain yang akan datang.
@quotezie

Maret 02, 2020

DIAM

Suatu waktu, tiba-tiba dirimu menyadari, ucapanmu semasa hidup masih lebih banyak yang sekadar basa-basi, hanya celoteh tidak bermakna penyambung obrolan. Daripada yang menyiratkan manfaat atau sekadar nasihat. Saat itu juga kamu akan lebih memilih banyak diam.

Suatu waktu, tiba-tiba dirimu menyadari perkataanmu masih lebih banyak yang hanya sekadar status keluhan tidak memberi manfaat apa-apa. Daripada tulisan yang bermanfaat atau menjadi motivasi. Saat itu juga kamu akan lebih bijak lagi memilah-milah kata untuk dibagikan di social media.

@azurazie_

Maret 01, 2020

KHANSASTORY - ZERO

Kullu Mauludin Yuuladu 'alal Fitrah.

Ayah bunda dimanapun kini berada. Beruntung rasanya tiap-tiap anak yang baru lahir. Dalam keadaan fitrah. Tidak menanggung dosa apapun. Betapa murni menjadi sebaik-baiknya hamba. Meskipun di usia tersebut mereka belum mengerti apa itu dosa. Hingga mencapai usia akil baligh.

Mungkin karena itu pula ketika kita memandang wajah anak kecil rasanya adem pikiran. Teduh di pandang mata.

Semoga tiap-tiap anak yang baru lahir itu tumbuh menjadi pribadi yang memiliki pemahan baik. Meskipun terlahir istilahnya mulai dari nol, tapi seiring berjalannya waktu. Dengan bertambahnya usia mereka. Yang bertambah adalah kebaikan-kebaikan.
Ayah bunda, hari ini tema dari @30Haribercerita adalah #30HBC20Istirahat karena memang hari terakhir dalam rangka #30Haribercerita. Tidak terasa ya, Alhamdulillah aku cuma bolong satu karena bingung yang cerita soal budi dan ani. Nggak kenal mereka sih.

Kembali ke tema hari ini, sebenarnya istirahat itu apa sih? Soalnya orang dewasa kelihatannya nggak pernah istirahat deh. Apa aja dikerjain. Apa aja di omongin. Hmm... Kalau makna istirahat bagi ibu adalah ketika aku anteng main bersama ayah @azurazie_

Makna istirahat bagi ayah adalah ketika sekitar hampir dua jam mematikan ponselnya. Bebas dari dering dan pesan whatsapp urusan kantor. Maklum meskipun hari ini cuti tetap saja banyak yang mengganggu ayah. Kalau kata ibu @sekitar_putri ayah mah open a.k.a orang penting. Hehe.. Sedangkan makna istirahat bagi aku ketika pulas dipangkuan ayah atau ibu. Berasa dipeluk ketika bobo. Huuu... nyamaaan.

Terima kasih ya ayah bunda sudah mau membaca tulisan di @khansatazkiyahayyin selama satu bulan. Mohon maaf kalau banyak kata-kata yang kurang berkenan. Semoga sedikit banyak ada manfaatnya. Aamiin.

#30Haribercerita
#Khansatazkiyahhayyinstory