Juli 29, 2021

MENGUMBAR AIB

"Hati-hati ketika kondisi kita sedang sakit." Jim tiba-tiba memecah konsentrasi Lam yang sedang memeriksa aturan pakai obat yang baru ia terima dari dokter.

"Maksudnya hati-hati gimana?"

"Ya, bisa dibilang ketika kondisi kita sedang sakit, itu waktu yang mudah sekali untuk kita mengumbar aib kita sendiri. Menurunkan pertahanan kita sendiri." Lanjut Jim menjelaskan maksudnya.

"Jadi lebih mudah mengeluh maksdunya?" Lam mencoba menebak.

"Lebih tepatnya mengeluh bukan pada tempatnya. Di social media, misalnya." 

Lam mengangguk untuk sedikit setuju.

"Kenapa mengeluh dikategorikan sebagai aib?" Seperti biasa mengobrol dengan kawannya satu ini seringkali membuat Lam terpancing ingin tahu lebih dalam tentang apa yang maksud. Karena pemikirannya menurut Lam sering Out of the box.

"Ya, fitrahnya manusia kan, seharusnya mengeluh dalam senyap. Hanya sebatas dirinya dan Tuhannya yang tahu. Merintih diam-diam. Mengaduh dalam-dalam. Mengakui ketidakberdayaannya hanya kepada Allah. Tidak di depan manusia. Seharusnya begitu."

"Tapi, lumrahnya kebanyakan kita, alih-alih mengeluh hanya sebatas keluarga dekat dalam satu rumah. Kebanyakan kita mudah sekali membaginya ke mana-mana. Sampai yang tidak kenalpun bisa ikut kebagian curhatannya."

"Iya, ya jadi runtuh sudah pertahanan dirinya sendiri."

"Masuk akal kan jadi mudah mengumbar aib sendiri?"

Lam hanya mengendikkan bahu.

@azurazie_

Juli 28, 2021

TAKDIR TAK TERTUKAR

Takdirmu tak kan pernah tertukar.
Akan tetapi syukurmu selalu bisa ditakar.

Maka, jalani takdirmu dengan sepenuh yakin, untuk tidak terlalu khawatir.

Asalkan Allah Ridho,
pastikan Allah Ridho,
yakinkan Allah Ridho.

Maka, jalani segala sukarmu dengan tetap memperhatikan takaran syukur. Dengan sabar yang tak kalah terukur.

Biarkan Allah Ridho,
Mudah-mudahan Allah Ridho.
Agar selalu Allah Ridho.

Maka, kapanpun, dimanapun, bagaimanapun, insya Allah akan baik-baik saja.

Insya Allah baik-baik saja.

@azurazie_

Juli 27, 2021

MENUNDUKKAN

Jangan berkecil hati bila sedang sakit, karena Allah sedang menundukkan kesombonganmu. Sedang lebih melihat bagaimana tindakanmu. Akan lebih banyak mengeluh karenanya atau jadi lebih pandai bersyukur setelahnya.

@azurazie_

Juli 03, 2021

PROGRAM YANG MELEBIHI JATAH USIANYA

Di beberapa kesempatan Ust. Usman selalu menyinggung, bahwa manusia di program melebihi batas usianya.

Tidak seperti makhluk-makhluk lain yang setelah habis jatah usianya di dunia. Selesai juga program hidupnya. Manusia istimewa. Setelah mati, masih ada perjalanan yang perlu dititi. Panjang waktunya.

Maka, amat beruntunglah seorang manusia yang pintar memanfaatkan waktu.    Yang selagi masih ada nyawa di kandung badan, ia tidak hanya berjibaku untuk memenuhi kebutuhan dunia. Tapi, juga memikirkan bagaimana nanti perjalanan akhiratnya.

Maka, amat beruntunglah seorang manusia yang program kebaikannya, kebermanfaatan dirinya untuk banyak orang, melebihi jatah usianya di dunia. Program kebaikan yang kelak menemani perjalanan panjang kehidupannya setelah kematian. 

Maka, jauh lebih beruntung lagi bagi manusia yang sepeninggalannya lebih banyak dikenang tentang kebaikannya. Daripada kesalahan-kesalahannya. Lebih banyak dikenang tentang perannya memperbaiki banyak hal. Daripada yang perbuatannya justru menjerumuskan kepada keburukan.

Selagi masih ada waktu, jadilah salah satu manusia yang pada akhirnya beruntung seperti itu.

@azurazie_