Desember 17, 2016

#PRAY FOR MUSLIM

Ya Rabb, kepada sekelompok orang yang tindak tanduknya melampaui batas. Hanya Engkaulah sebaik-baiknya  pemberi balas. Lindungi dan rahmati saudara/i kami dengan aman. Mereka yang tunduk berserah kepada-Mu dengan menggenggam iman.

Ya Rabb, sesungguhnya angin, air, bumi adalah makhluk-Mu & termasuk juga tentara-tentara-Mu. Tentu mudah bagi-Mu memerintah tentara-tentara itu, untuk meluluh-lantahkan orang-orang dzolim, rata dengan tanah. Tapi, sungguh kasih sayang-Mu lebih besar kepada orang-orang yang masih mendengungkan asma-Mu dengan lirih. Kepada anak-anak kecil yang menangis dengan rintih.

Ya Rabb, doa bagi muslim adalah senjata. Kekuatannya menggetarkan singgahsana. Dari lubuk hati yang selalu meminta, keajaiban kun fayakun-Mu yang selau bijaksana mengabulkan doa.


 

November 13, 2016

RUMAH

Bagiku kamu adalah rumah.
Di mana setiap kepulangan kamu lah tujuan.

Di mana setiap ingin bepergian kamu
yang menjadi pemicu untuk kembali dari perjalanan.

Bagiku kamu adalah rumah.
Tempat doa dan asa saling bertegur sapa dengan ramah.

Tempat hikmah-hikmah kala upaya pencarian tidak hanya sekedar remah.

Dan bagiku kamu adalah rumah.
Kelak, jika allah sudah menuntunku untuk menemukan alamatmu. Pada akhirnya langkahku berhenti di kamu.
 

November 08, 2016

PENAMPUNGAN

Nak, hidup itu ibarat penampungan air. Sedikit banyak orang yang mau membantu mengisinya penuh. Lebih banyak lagi yang hanya ingin mengambilnya lebih.

Jadilah penampung kebaikan-kebaikan. Untuk membantu orang lain menjadi wasilah kemudahan setiap urusan. Minimal untuk tempat pembelajaran. Lebih-lebih menambah kebijaksanaan.
 

November 06, 2016

WAKTU

Waktu adalah ruang, bagi rindu yang menunggu kesempatan bertemu.

Bagi harapan yang menanti cemas tentang datangnya kabar kepastian.

Bagi hati yang tetap sabar mempertahankan keyakinan.

Bagi kamu yang menjadi alasan untuk tetap bertahan.

 

Oktober 18, 2016

HUJAN KALI INI

Puan,
Tidak seperti biasanya, hujan kali ini membuatku termenung lebih lama.

Hening.

Seperti sedang ada yang mengganggu pikiran.
Meski entah, sebenarnya apa yang seharusnya dirisaukan.

Puan,
Tidak seperti biasanya, hujan kali ini membuat aku lebih banyak diam.
Tertegun dalam-dalam.

Pening.

Seperti sedang ada yang begitu diharapkan.
Meski entah, sebenarnya apa aku memang sudah benar-benar memiliki tujuan.

Puan, 
Apa-apa yang memberatkan hatimu, tinggalkan.
Apa-apa yang membebani pundakmu, tanggalkan.
dan,
Apa-apa yang menjadi harapanmu, tunggalkan.

Hanya kepada-Nya.
Sang Maha Pemilik Kun Fayakun.

Puan, 
Apa di sana juga sedang hujan?
Bersedia berdoa bersamaku?


 

Oktober 14, 2016

KEBAIKAN YANG BERTAMBAH

Berkah adalah kebaikan yang bertambah.
Semoga Allah senantiasa memberkahi setiap doa dan usahamu.
Untuk menambah kebaikan-kebaikan pada dirimu.


 

September 24, 2016

SYUKUR YANG TAK TERUKUR

Waktu bergulir, kesempatan bergilir.
Kadang di atas, semoga memang diri sudah pantas.
Sesekali di bawah, pengingat untuk selalu berserah.
Agar syukur selalu tidak terukur.

Kata orang dunia ini panggung sandiwara.
Tempat yang terluka, masih bisa pura-pura tertawa.
Tempat yang sedang bersuka ria, lupa pernah mengaduh mengiba.

Jalani secukupnya saja.
Syukuri sebanyak-banyaknya.


 

September 12, 2016

MASIH MAU BERJUANG BERSAMA?

Kita saling mengisi kekurangan dengan tanpa sering mengandalkan. Sebab, kita sama-sama perlu belajar menambah kemampuan.
Kita sering menonjolkan kelebihan dengan tanpa saling menjatuhkan. Sebab, kita sama-sama berkewajiban mempertahankan keadaan.
Dan bila hanya sering mengandalkan. Lantas saling menjatuhkan. Bagaimana mungkin kita bisa sama-sama sampai satu tujuan?
Masih mau berjuang bersama?
 

Agustus 25, 2016

MAKA BERTERIMA KASIHLAH PADA DIRIMU

Hidup ini tentang : Bagaimana menghargai jerih payah diri sendiri. Dengan tidak mengeluh. Dengan tidak mudah menyerah.
Mengerti bahwa, bila kau tidak 'beranjak bangun' sampai sebegitunya. Tidak menempuh langkah sampai 'jatuh bangun' hingga sedemikian seringnya.
Boleh jadi kau tidak pernah beranjak ke mana-mana. Saat ini kau tidak memperoleh apa-apa.
Maka, berterima kasihlah pada dirimu. Sudah?
 

Agustus 22, 2016

MENUMPUK

Nak, hati-hati kesibukan kerap kali membuatmu menjadi manusia yang angkuh. Merasa banyak alasan untuk menunda bersujud. Lupa untuk sekedar menyapa sesama. Dan luput menghibur diri sendiri.
Nak, manusia itu tidak lebih dari sebuah penampungan. Segala hal secara sukarela ditimbun. Rumitnya pikiran, berbagai macam bentuk kegelisahan, tentang kecemasan-kecemasan. Tentang kesalahan-kesalahan yang berulang. Dan lain-lain yang seharusnya tidak perlu disimpan. Cukup sekedar dialami untuk kemudian dilewati. Lalu dilupakan.
Nak, manusia itu penampungan yang bisa berjalan. Tinggal kau pilih mau menampung lebih banyak kebaikan. Atau hanya menumpuk banyak sampah pikiran.
 

Agustus 20, 2016

HUJAN TURUN

Tidakkah Engkau turunkan hujan, selain untuk menumbuhkan. Tidakkah Engkau tinggikan harapan, selain untuk menambahkan kebaikan.
Tidakkah Engkau turunkan hujan untuk melegakan ke(te)nangan. Tidakkah Engkau menambahkan harapan untuk menguji lugunya penantian.
 

Agustus 11, 2016

BEGITULAH

Keterbatasan manusia :
2 tangan yang ingin mengerjakan ini-itu secara bersamaan.
2 kaki yang ingin menempuh  perjalanan jauh tapi terhambat oleh ketidaksempatan.
Dan....
1 kepala yang terlalu mencemaskan banyak hal.
 

Agustus 02, 2016

TERIMA KASIH

Ma, terima untuk kasih yang engkau curahkan setiap pagi tanpa pamrih. Kembali untukmu kebaikan doa yang engkau panjatkan sepanjang hari setulus kasih.

Ma, Terima Kasih.
 

Juli 29, 2016

BERBAGI ATAU MEMBERI?



“Menurutmu apa bedanya berbagi dengan memberi?” tanyaku sambil mengembalikan salah satu judul novel yang tadi sembarang aku ambil dari raknya. Sedikit kecewa karena belum ada yang dibuka sampul plastiknya. Padahal covernya menarik.

Ya, sudah hampir satu jam kami bertahan di toko buku ini. Ruangan yang selalu penuh oleh pencintanya. Baik yang memang hanya untuk menumpang baca secara gratis. – seperti kami. Ataupun mereka yang memang sibuk mencari buku-buku referensi untuk tugas sekolahnya.

“Memang ada bedanya ya?” Dia malah bertanya balik, menoleh sejenak dari halaman buku yang sejak tadi ia baca. “Oh iya, seharusnya memang ada bedanya. Tapi apa dong bedanya?” katanya menambahkan.
Aku menggaruk kepala. Seperti biasa menjawab dengan ciri khasnya. Pada akhirnya apa yang aku tanyakan, harus aku juga yang mencarikan jawabannya. Hmm...

 “Ya beda, kalau memberi itu artinya kamu melepaskan hampir semua yang kamu punya. Mungkin kamu hanya menyisakan sedikit untukmu. Atau bahkan melepaskan semuanya begitu saja. Tanpa pamrih.”
Kembali aku menyambar sembarang salah satu novel penulis cukup terkenal. Yang kali ini ada ‘sample’ gratis yang bisa aku baca. Sedangkan dia masih tetap setia dengan buku yang sama. Sudah hampir selesai ia baca.

“Oh begitu.” Katanya sok paham dengan apa yang aku utarakan barusan. “Kalau berbagi?”

“Berbagi itu artinya harus sama rata. Sama besar. Kamu ikut menikmati hal yang sama. Kamu membiarkan orang lain menikmati apa yang sedang kamu punya.” Kataku sambil membalikkan halaman.


“Teruuuus?” katanya sambil meletakkan buku yang sejak tadi ia ‘kuasai’. Padahal boleh jadi ada orang lain yang juga ingin membaca ‘sample’ gratisan itu. “pindah ke rak komik yuk!”

“Ya tidak ada terusannya.” Aku ikut mengekor.

“Ye... maksudku kenapa tiba-tiba bahas soal beda berbagi dengan memberi?” katanya tanpa menghentikan langkah. Sesekali sambil merapikan posisi buku yang berantakan di rak. Bekas pengunjung lain yang tidak bertanggung jawab setelah membacanya.

“Nah, menurutmu kalau cinta itu seharusnya saling berbagi atau saling memberi?”

Dia berhenti sejenak, menatap ke arahku. Seolah-olah pertanyaanku barusan memang penting sekali untuk disimak secara baik-baik. Aku juga jadi ikutan serius.

“Berbagi apa memberi ya? Hmm... Ya seharusnya saling berbagi sih menurutku mah. Tapi bisa juga memberi kan ya?” 

Errr!


 

Juli 24, 2016

BANYAK YANG TIDAK SEMPAT

Berdoalah agar selalu diberi keluangan waktu untuk bersujud. Kelapangan dada untuk tetap bersabar. Dan kecenderungan hati untuk selalu bersyukur. Sebab, banyak yang tidak sempat.

Kata orang, hidup adalah serangkaian sebab-akibat. Jika keberadaanmu, tutur dan segala tingkah lakumu tidak mengakibatkan sesuatu yang lebih baik. Itu artinya kamu mesti harus lebih belajar menjadi 'serangkaian' yang baik.

Yakinlah dengan berdoa, harimu sudah benar karena diawali dengan mengingat-Nya. Dengan berharap, langkahmu akan lebih bertenaga. Karena ada tujuan yang mendasarinya. 


 

Juli 14, 2016

BERJUANG SEKALI LAGI

Kata orang hidup itu pilihan. Tentang bagaimana menimbang keputusan-keputusan. Cukup sampai di sini, atau berjuang sekali lagi. 


 

Juli 09, 2016

PENTAS UNTUK YANG PANTAS

Dunia ini tempat pentas. Untuk mendapatkan apa-apa yang pantas, tidak bisa hanya dengan cara pintas. Perlu bekerja keras. Harus selalu bergegas. Tidak akan begitu saja menjadi mulus, jika hanya berpangku tangan dan malas.


 

MENABUNG DOA

Kita terbiasa menabung banyak doa. Menghimpun harapan tanpa rencana. Percaya, setiap doa bergaransi akan diperhitungkan. Dan harapan tidak selalu disegerakan.

 

Juli 05, 2016

MEMBAWA KEMENANGAN YANG NYATA

Layaknya bayi yang baru lahir.
Menangis karena ketakutan menatap dunia yang fana.
Tersenyum ketika dipeluk oleh kehangatan kasih sayang ibunda.
Dan termenung tenang saat dibisikkan kumandang adzan-iqomah ayahnya.
Seperti itulah sebagian manusia. Menangis ketakutan akan dosa-dosa yang diperbuatnya. Tersenyum tenang karena tahu Allah Maha mengampuni hamba yang bertaubatannasuha. Dan akan merasa tenang jika dibisikkan : 'telah dibukakan pintu maaf oleh sesama manusia.'
Seperti itulah manusia ketika datang hari raya.

Segenap pengurus Lakaran Minda mengucapkan.
Selamat Idul Fitri 1437 H
semoga kita semua yang telah menunaikan puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan,
membawa kemenangan yang nyata.

 

RA, PADAMU KUTITIPKAN HARAP

Ra, ku tahu kau sedang berkemas. Terima kasih untuk satu bulan penuh yang lebih banyak kami isi dengan malas-malas. Semoga tetap ada yang membekas. Untuk bekal menghadapi satu bulan ke depan hingga bulan sebelas.
Ra, padamu kutitipkan harap. Doa-doa sepanjang membersamaimu semoga tertuai genap. Kesempatan umur dan iman yang masih cukup. Agar tahun depan kami menyambut kembali kedatanganmu dengan lebih siap.
Ra, terima kasih atas apa-apa yang telah kau suguhkan. Dari nikmat Tuhanmu yang Maha Memberi Pengampunan. Hingga kami berkesempatan menyambut hari kemenangan. Kembali fitrah dan (semoga) kami layak 'memakai' gelar ketaqwaan.
Aamiin.

 

Juli 04, 2016

BERSERAH

Orang bilang hidup itu berputar. Kadang di atas kadang di bawah.
Kita berkata hidup itu soal bagaimana caranya berserah.
Kala diberi bersyukur kala diuji bersabar.
Karena selalu ada hikmah.

 

Juli 01, 2016

TIDAK RISAU

Ketetapan-Mu berbanding lurus dengan ketepatan waktu. Keputusan-Mu sejalan dengan kepantasan manusia menerima setiap amanah-Mu. Jadi seharusnya kami tidak risau.

 

Juni 30, 2016

WAKTU YANG TERUS BERJALAN


Bismillah..
Ya Rabb, aku berlindung dari langkah yang tak terarah.
Dari praduga yang tak beralasan, dari perkataan yang menodai iman.
Dari penantian yang tak berujung kepastian, dari resah yang meruntuhkan pendirian.
Dari sepi yang mematikan kesendirian, dari kegagalan yang membawa keterpurukan.
Dari cinta yang membawa luka, dari rindu yang mengundang napsu.

Sesungguhnya, tidak ada daya melainkan dari-Mu,
 Kembalikan arah, untuk selalu menuju-Mu.

***
Tanyakan pada dirimu:
Apa aku baru mulai sadar, ketika ku lihat rambut tak lagi hitam,
 warna putih lebih dominan menutupi kepala kakek tua itu?
Apa aku baru mulai sadar, ketika melihat rombongan orang-orang berbusana hitam,
 beriring mengantar jenazah ke pembaringannya? 
Apa aku baru mulai sadar, ketika melihat orang yang di sayang,
 hanya melukis senyum di balik frame foto,
 ia telah lama pergi, padahal ketika ada aku mengacuhkannya.
Apa aku mulai sadar ketika ... ketika menengok orang yang sedang berjuang,
 menahan sakit berbanding lemah tak berdaya. 
Apa selama itu aku baru tersadar,
kalau ternyata waktu terus berjalan
dan aku masih saja santai, tidak membenahi apa-apa.


 

Juni 28, 2016

KENAPA BELUM JUA MERASA CUKUP?

Tuhan Maha Romantis : ketidaksempurnaan hidup, dilengkapi dengan kesempurnaan-Nya. Kenapa belum jua merasa cukup?
 

Juni 26, 2016

LANGIT AKAN SELALU LUAS

Hidup memang tidak selalu indah, seperti halnya langit yang tak selalu cerah. Bersabar & bersyukur membuatmu lebih berkelas. Karena langit akan selalu luas.
 

Juni 23, 2016

BERTAMBAH, BERTAMBAH DAN TERUS TAMBAHKAN

Setiap pagi tiap-tiap kita berjalan di atas harapannya masing-masing. Menggenggam erat doa-doa terbaiknya. Berusaha berperan sebaik mungkin untuk memenuhi takdirnya. Dan memenuhi segala hal yang dibutuhkan untuk menunjang kehidupannya

Bertambah, bertambah, dan terus tambahkan. Dalam kebaikan-kebaikan. Doa-doa yang membersamai harapan. Dan segala hal yang memang dibutuhkan. Terlebih yang sedang diinginkan. 
 

Juni 22, 2016

BUKAN YANG SUDAH DIBERIKAN, TAPI YANG SUDAH DIBAGIKAN

Kau tahu, setiap makhluk yang melata-merangkak-berjalan di atas bumi ini sudah disediakan bagian-bagian untuk memenuhi kebutuhannya. Di setiap detiknya, tiap-tiap menitnya, pada jam-jam waktunya, hingga penuh kesehariannya.

Berupa rezeki dari Tuhan yang menciptakannya. Nikmat-nikmat-Nya yang banyak tidak disadari oleh penerimanya. Termasuk nikmat yang lebih banyak dirisaukan dan jadi bahan pertanyaan sekalipun. 

Bukankah banyak yang bertanya : kenapa terlalu sedikit? kenapa begitu lama datangnya? kenapa pada akhirnya hanya seperti ini saja? dan pertanyaan-pertanyaan serupa yang membenak di pikiran mereka. Padahal yang perlu dirisaukan bukan perkara apa-apa yang belum Dia berikan, tapi apa-apa yang sejauh ini sudah Dia bagikan. Sebab itulah yang nanti akan dimintai pertanggung jawabannya. Titipan yang akan ditanyai oleh pemiliknya. Apakah kita sejauh ini mensyukurinya? dan dihabiskan untuk apa saja?

Perihal yang belum Dia berikan, mungkin kita memang belum pantas menerimanya?

Kau tahu, sebagai seorang muslim, mereka tahu cara paling berkelas ketika mengetuk pintu rezeki dari-Nya. Dengan Dhuha.

Para pedagang yang berkeliling menelusuri jalan setapak dari satu rt ke rt berikutnya, mereka berhenti sejenak ketika melewati sebuah mushola. Meletakkan sejenak barang dagangannya. Kemudian mengambil air wudhu untuk memenuhi kebutuhannya. Dua rakaat yang menjadi modal awal mereka menjemput rezekinya hari ini. 

Para karyawan di sebuah perusahaan sengaja datang lebih pagi tiga puluh menit sebelum jam masuk kantornya, agar bisa menyempatkan diri berdesak-desakkan di mushola yang kecil. Berbagi tempat dengan karyawan lainnya. Bersujud pasrah empat rakaat memenuhi kebutuhannya. Berharap apa yang akan mereka dapatkan hari ini benar-benar berkah dan dimudahkan dalam pencariannya.




YA Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu.
(Sesungguhnya perputaran waktu berada di genggaman-Mu. Dan waktu-waktu terbaik untuk meminta Engkau yang lebih tahu.)

Keagungan adalah keagungan-Mu.
(Sesungguhnya tiada banding dengan segala kebesaran-Mu. Dan kepada Engkaulah kami meminta dengan segala kelemahan dan ketidakberdayaan.)

Keindahan adalah keindahan-Mu.
(Sesungguhnya tiada yang lebih indah dari keindahan-Mu. Dan atas kebijakan-Mu lah segala aib kami tidak Engkau perlihatkan kepada makhluk-makhluk-Mu.)

Kekuatan adalah kekuatan-Mu.
Penjagaan adalah penjagaan-Mu.
(Sesungguhnya tiada daya dan upaya melainkan dari kekuatan-Mu juga. Tempat kami berlindung dari segala ketakutan karena ketidaktahuan. Tempat kami bersandar saat dalam kefuturan.)

Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah.
(Seperti halnya Engkau menurunkan rintik-rintik hujan untuk menghidupi pepohonan. Membasahi bumi yang kian kering kerontang.) 

 Apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah.
(Seperti halnya Engkau menumbuhkan tunas-tunas baru, berkecambah dan mulai tumbuh subur menjulang ke langit. Hingga lebat daunnya, harum bunganya dan ranum buahnya.)

Apabila sukar mudahkanlah.
(Sungguh tidak ada perkara yang sulit bagi-Mu. Seperti halnya kami percaya kekuatan Kun Fayakun-Mu.)

Apabila haram sucikanlah.
(Seperti halnya orang-orang yang selalu Engkau beri petunjuk. Pelihara kami dari arah yang tidak baik. Dari langkah yang keliru. Hingga kebaikan-kebaikan yang akan kami cicipi. Keberkahan yang kami nikmati dalam Ridho-Mu. 

Apabila jauh dekatkalah.
(Seperti halnya Engkau mendekat kepada orang-orang soleh yang selalu berlomba-lomba mendekatkan diri kepada-Mu. Dekatkanlah sehingga mudah untuk kami jangkau, lebih mudah untuk kami mensyukurinya.)

Dengan kebenaran dhuha-Mu.
kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku).
(Sungguh Engkau Maha Benar. Seperti halnya keberadaan Syurga dan Neraka adalah benar.)

Datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh.
(Dan semoga kami termasuk hamba-hamba-Mu yang tergolong soleh. Wahai Tuhan yang selalu mendengarkan setiap permintaan.)


 

Juni 21, 2016

SAMBUT MERIAH AGAR MERAIH

Sambut meriah dengan doa-doa terbaik, kebaikan dan kepedulian seseorang yang sudah mau meluangkan waktu membantu segala urusanmu. Ia yang senantiasa datang tanpa banyak pertimbangan. Tanpa banyak pertanyaan. Agar ia selalu meraih pertolongan, dan segala urusannya pun selalu dimudahkan.
 
 

PELAJARAN PENGALAMAN

Bila kehidupan tidak memberimu banyak pelajaran, mungkinkah menunggu kematian yang memberimu pengalaman?

 
 

Juni 19, 2016

JIKA SEMUANYA SUDAH DITULIS, JADI MENGAPA KHAWATIR?

Mengapa jadi mudah resah ketika apa yang tengah ditunggu tidak kunjung juga bertamu? Bukankah perkara pertemuan bukan semata soal kebetulan, bukan semata tentang seberapa lama waktunya, seberapa cepat prosesnya. Ini hanya soal waktu. Titik. Tidak perlu merisaukan lamanya. Tidak perlu sering bertanya kapan sampainya? Bukankah jika memang sudah waktunya, apa-apa yang memang ditakdirkan akan datang? Bukankah Tuhan yang menggenggam perputaran waktu? dengan sumpahnya. Demi waktu..... bukankah itu artinya hanya perlu mempercayakan kepada-Nya?

Sungguh, seharusnya memang seperti itu. Tapi ketika tengah menunggu, ada keresahan lain selain menunggu kedatangannya. Ini pun soal waktu. Masihkah ada waktu yang tersisa untuk menunggunya? sedangkan setiap detik waktu habis terpakai tidak terasa. Dan perkara usia tidak bisa diabaikan begitu saja.

 
 

Juni 09, 2016

ASA YANG UTUH SELALU DIBUTUH

Seperti air hujan yang mau berkali-kali jatuh. Semoga asa itu akan tetap utuh meski berkali-kali tidak berakhir penuh. Sebab bagaimana pun asa akan tetap kita butuh.

Seperti halnya roda belakang yang tidak mendahului roda depan. Begitu juga asamu. Meski sedang terburu-buru tidak akan bisa mendahului ketetapan Tuhan-Mu.

Untuk misteri yang harus dihadapi. Bismillah saja. Perlu yakini tidak ada daya dan upaya selain kekuatan Ilahi. Insya Allah semua akan baik-baik saja. 

Ya Allah persulit jangan dimudahkan. Segala bentuk campur tangan manusia yang mempersulit urusan-urusan itu. Ketika kami sedang berupaya. Sedang berusaha.


 

Juni 08, 2016

BERBASAH-BASAH DALAM SYUKUR

Seperti halnya air yang mengalir membasahi. Semoga mengulur waktu luang dengan berbasah-basah lidah bertilawah bisa mengalirkan syafaat di hari kebangkitan.

Seperti halnya burung yang pulang setelah perutnya kenyang. Semoga kwalitas puasa itu paling menjulang. Tidak hanya menahan lapar dahaga dari sahur hingga petang.

Seperti halnya ada anjuran pada tiga butir kurma. Rasa syukur saat berbuka menyempurnakan keutamaan berpuasa.

Seperti halnya malam yang menjadi selimut bumi. Semoga Ramadhan tahun ini menjadikan kita selamat. Diterima taubat yang sungguh-sungguh dari lubuk hati.

Seperti halnya shalat yang lebih baik daripada tidur. Lebih baik diam daripada banyak tutur. Kala futur istighfar perlu lebih teratur.

 

Juni 07, 2016

MANFAATKAN UNTUK MEMAAFKAN

Marhaban Ya Ramadhan, semoga bukan hati saja yang bergembira menyambutnya. Tapi diri siap melebur beribadah karena kebutuhan. Bukan sekedar menggugurkan kewajiban.

Manfaatkan Ramadhan untuk memaafkan. Minimal memaafkan diri sendiri yang lalai memanfaatkan waktu luang untuk menumpuk kebaikan-kebaikan. Memperbaiki kualitas kehidupan.

Seperti halnya sunah santap sahur yang diakhirkan. Semoga rasa syukur itu pun selalu menjadi awal dan akhir yang diutarakan. Tidak ada tempat untuk keluhan.

Seperti halnya buka puasa yang harus disegerakan. Semoga doa-asa itu pun lekas dikabulkan. Di bulan dan waktu yang diutamakan. Allah yang Maha Mendengar Permintaan.
Seperti halnya kebijakan dalam Ramadhan. Selamat mendulang kebaikan-kebaikan. Berkah pahala yang dilipatgandakan. Bertambah, bertambah dan terus tambahkan.

Demi waktu sepenggalahan naik. Ada pintu rezeki yang perlu diketuk. Dalam sujud panjang empat rakaat. Allah Sang Maha Sebaik-baiknya Pemberi Nikmat.


Juni 05, 2016

MEMBERSAMAI TUJUAN ITU

Tujuan yang sama, membersamai langkah kita dalam memenuhi takdirnya.
Aku yang sengaja meluangkan waktu dalam upaya menemukanmu. Terus melangkah memenuhi tujuan itu.
Dan kamu sesekali di waktu luang bisa menunggu kedatanganku. Berharap-harap cemas menanti sesuatu yang pasti datang bertamu. Memastikan kepastian tujuan itu.
Hingga pada akhirnya tujuan yang sama itu membersamai langkah kita dalam memenuhi takdirnya. 
Sejauh ini tujuan kita masih ke arah yang sama kan?

Juni 04, 2016

BASA-BASI

  • Tak peduli seberapa banyak peluh keringat. Seberapa sering helaan napas berat. Seberapa banyak harus menelan kenyataan pahit. Seberapa sering harapan itu tidak berwujud cepat. Maka, tetaplah bersemangat. Sebab Allah sudah terlalu baik. perhitungan-nya tidak akan pernah meleset. Datang di waktu yang tepat. Karena, jika tidak berjuang sampai seperti itu, pada titik di mana kau mulai merasa sudah benar-benar jemu. Mungkin kau malah tidak akan mendapatkan apa-apa. Kau tidak pernah beranjak ke mana-mana.

  • Untuk segala apa-apa yang sudah di luar selera basa-basimu, relakan saja apa-apa itu jadi apapun dengan sendirinya. Setelah kau perjuangkan se-bisamu.

  • Jadi yang selalu mengalah bukan berarti akan selalu berada di bawah. Orang yang selalu ingin posisi di atas dengan cara yang tidak-tidak, bisa jadi dia memang tidak pernah menang.

  • Sesekali perlu cek-up hati, kenapa selalu saja merasa tidak cukup dengan apa yang telah Allah beri.