November 20, 2020

JACKPOT DOA

Jum'at berkah.

Mari perbanyak doa-doa yang baik.

Melihat pedagang asongan di pinggir jalan. Doakan semoga dagangannya laris.
Melihat tukang siomay yang mendorong gerobagnya di panas terik. Doakan banyak yang akan beli.
Melihat ibu-ibu yang menenteng belanjaan sayur baru turun dari angkot. Mungkin dari pasar. Doakan semoga selalu diberi kesehatan dan rezeki yang cukup.

Mari perbanyak doa-doa yang baik. Untuk siapa pun itu. Baik yang kita kenal maupun selintasan yang kita lihat. Yang kita pikirkan. Doakan mereka dengan tulus diam-diam. Siapa tahu mereka-mereka itu dapat 'jackpot' dari Allah. Apa yang barusan kita doakan, ternyata jauh dalam lubuk hatinya pun sedang mengharapkan hal yang sama. 
Sehingga harapan itu lebih terdorong karena dibantu doa kita.

Dan percaya diri saja, mudah-mudahan orang lain di luaran sana pun, ketika mengingat kita. Lidahnya mudah untuk mendoakan kebaikan-kebaikan kita. Hingga jalan kita terasa lebih mudah. Tujuan kita terasa tidak lagi terlalu jauh.

Ya, minimal malaikat-malaikat Allah sudah tentu ikut meng-aamiin-kan doa-doa diam-diam kita barusan.

Jadi, coba tengok kiri kanan kita saat ini. Sejauh mata memandang apa yang kita lihat? Apa yang mata kita temukan? Mari doakan diam-diam sembari tersenyum.

Jangan lupa, ya.

@azurazie_

November 17, 2020

MENATAP, MENITIP, MENUTUP, MENETAP

Luangkan waktu sejenak.

Menatap diri, di hadapan cermin itu.
Adakah tutur katamu hari ini yang (tak) sengaja melukai perasaan orang lain? Yang karenanya, ada hati yang terluka. Ada diri yang kecewa.

Adakah tindak tandukmu hari ini yang sengaja ataupun tidak, berimbas merugikan orang lain. 

Menitip diri, di genggaman azam itu. Yang bertekad kuat untuk perbaiki tingkah laku. Yang karenanya orang lain akan merasa aman, oleh tanganmu atau pun lisan. 

Menutup diri, untuk tidak membicarakan aib orang lain. Sebab, setiap orang sudah pasti punya cela. Tersimpan rapi dalam hatinya. Karena Allah Maha Baik saja yang sejauh ini masih menutupinya. 

Menetap-kan hati, mulai saat ini, untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Yang banyak membawa manfaat untuk kebanyakan orang. Minimal keberadaanmu tidak lagi menyusahkan. Justru bisa lebih menyenangkan atau pun menenangkan.

Bisa?

@azurazie_

November 16, 2020

RESPECT!

Penuh respect kepada siapa-siapa yang selalu gesit untuk mengupayakan sesuatu yang memang untuk kepentingannya sendiri. Mengerjakan ini itu yang memang dampak kedepannya akan ia butuhkan sendiri. Yang ketika kurang maksimal, ia juga yang sendirinya akan kelimpungan. Akan banyak kecewa karena jauh dari harapan.

Penuh respect kepada siapa-siapa yang punya komitment : bila masih bisa di handle sendiri, kenapa harus menunggu orang lain yang berbuat. Kenapa harus selalu diingatkan terus-terusan. Tidak selalu mengandalkan. Hingga menjadi sosok yang handal untuk tiap-tiap urusan.

Kepada siapa-siapa yang selalu tepat waktu, merasa tidak enakan kalau sedikit saja terlambat. Karena memang hasil akhirnya ia juga yang paling menikmati. 

Karena, adakalanya tidak semua orang mau memahami keterlambatan kita. Karena orang lain punya kepentingan lain yang perlu diupayakan juga. 

Maka, untuk siapa-siapa yang sudah terbiasa seperti itu. Terimakasih. Dengan perannya itu, dengan sendirinya sudah meringankan kerjaan orang lain. Yang mungkin saja sudah begitu gemas kepada satu dua orang yang harus selalu diingatkan. Padahal mereka sendiri yang sejatinya memiliki kepentingan.

Bravo!

@azurazie_

November 15, 2020

JANGAN BERLEBIHAN

Boleh kecewa, tapi jangan terlalu mengeluh. Apalagi sampai seolah-olah menyalahkan Allah. Siapa kita yang bisa-bisanya mengatur-atur Allah sesuai keinginan kita? Kehendak-Nya mutlak. Kita harus selalu menerima dengan hati yang bijak. Dan yakinilah itu yang terbaik.

Boleh tidak terima, tapi jangan juga jadi mudah mengalah. Apalagi sampai berputus asa dengan rahmat Allah. Ambil hikmah pada setiap kejadian. Pasti ada pelajaran yang melatarbelakangi terjadinya ketetapan. Bukankah karena sebab-sebab yang baiklah, akan ada akibat-akibat yang lebih baik.
Ketetapan-Nya ada dalam ketepatan waktu. Kita harus sabar dalam menunggu sesuatu. Dan yakinlah apa yang memang milikmu, cepat atau lambat pasti juga akan bertemu.

Boleh gembira, tapi jangan terlalu ber-uforia. Apalagi sampai jumawa. Siapalah kita, tanpa kuasa-Nya tidak lah punya daya dan upaya. Kita harus selalu tahu diri. Semua yang kita miliki hanyalah titipan ilahi Rabbi.

Yang hilang akan berganti
Dengan datang pengganti yang lebih baik lagi.

@azurazie_

November 14, 2020

MEMBENDUNG KEINGINAN

Masih menjadi 'ujian' yang cukup berat bagi manusia adalah tentang membendung keinginan-keinginan. Sesuatu yang sebenarnya tidak terlalu perlu atau mendesak sebagai kebutuhan. Dalam tulisan ini lebih menitikberatkan keinginan itu sesuatu yang harus dibeli oleh materi.

Sesuatu yang kalau dipikir ulang di kemudian hari, membuat kita lebih banyak menyesal telah membelinya. Daripada menyesal tidak pernah membelinya. Apalagi bila sudah terbentur situasi, ketika prioritas utama yang sedang dibutuhkan justru terbengkalai. Menambah pusing pikiran karena lalai. 

Masih menjadi sesuatu yang perlu dibenahi oleh manusia adalah menyederhanakan keinginan-keinginan. Ingin ini ingin itu banyak sekali. Sampai kadang berujung dengan terlalu memaksakan diri.  

Maka, anugerah sekali rasanya bila selalu diberi rasa cukup. Tidak terlalu menuntut harus serba punya. Ketika tidak memiliki usaha lebih untuk menunjangnya.

Anugerah sekali rasanya bila diberi sifat yang bisa terima apa adanya. Selagi yang 'pokok' punya garansi akan selalu ada. Keinginan-keinginan lain itu terbendung dengan sendirinya. Tidak berharap lebih. Tapi tetap di upayakan dengan tidak menuntut cepat untuk realisasinya. 


@azurazie_

November 12, 2020

DAN REBAHLAH!

Teruntuk diri yang hari ini merasa begitu lelah, luruhlah dalam Alhamdulillah. Atas nikmat yang dicicip, dengan hati yang selalu merasa cukup. 

Meski letihmu tak selalu mendapat lebih melulu. Terimalah dalam Alhamdulillah. Atas Lillah yang menjadikannya berkah. Sepenuh hati menderma kasih.

Dan rebahlah! dirimu layak untuk rehat, sejenak. Untuk juangmu hari ini.  Menapaki bumi, menjemput rezeki. 

Dan rebahlah! untuk esok kembali giat, bergerak. Untuk tujuanmu yang sudah menanti. Memperbaiki diri, mencari Ridho illahi. 

Selamat istirahat!

@azurazie_

November 11, 2020

ANDAL DAN ANDIL

Tidaklah baik selalu mengandalkan orang lain untuk kepentingan sendiri. Lebih baik memberi andil dalam berbagai situasi. Bahu-membahu membantu mengisi kekurangan, dalam setiap sisi.

Orang yang paling bermanfaat untuk sesamanya tidak peduli dengan ukuran untung-rugi. Baginya yang terpenting apakah ia sudah memberi lebih dengan segala kekurangan yang ia miliki. Apakah ia juga sudah memaksimalkan letih. Untuk segala sesuatu yang sedang diperjuangkan.

Orang yang paling bermanfaat untuk sesamanya percaya, akan selalu ada timbal balik dari sebab-sebab yang baik yang ia lakukan. Akibat-akibat yang lebih baik akan datang di waktu, situasi dan tempat. Ketika benar-benar dibutuhkan.

Orang yang paling bermanfaat untuk sesamanya, cenderung lupa memperhitungkan keuntungan yang akan ia peroleh ketika melakukan ini itu. Ia lebih fokus memperhatikan upaya apa yang diperlukan agar segalanya selalu lancar. Perannya tidak memperlambat urusan orang lain. Prosesnya tidak menghambat untuk hasil yang diharapkannya itu.

Sudahkah kita menjadi orang yang paling bermanfaat untuk sesamanya?

@azurazie_