Juni 30, 2012

Teringat (Terikat)

Awal Bertemu

Teringat dulu saat perkenalan awal denganmu di gerbang sekolah itu. Waktu yang cukup singkat, dengan sapaan sederhana. Saat itulah mulai terikat satu kontrak kisah yang kita namakan PERSAHABATAN.

Juni 29, 2012

Kepada Hati

Kepada hati  yang terlalu mencintai, tapi tidak ada upaya untuk mempertahankan.

Kepada hati yang terus berharap, tapi tak jua ada pelabuhan tujuan.

Juni 28, 2012

Sisi (Ruang) Ketiga


Suara tetesan air terdengar jelas. Tiap lontarannya, bulir per bulir serasa berirama damai, tenang dan jernih. Gelombang yang di hasilkan dari tetesan yang jatuh ke genangan air yang lebih luas seolah memiliki magic bagi siapa saja yang memandangnya, atau sekedar mendengarnya. Clak.. clak... bunyi percikan dari sudut lain tempat Ichi berdiri menyepi. Sebuah tepi sungai, tempat favorit untuk sekedar bercengkrama dengan angin dan pemandangan alam lainnya.

Juni 27, 2012

Karena Aku Berbeda (Aku Bisa) 4

tujuh tahun berlalu
“Permisi dok, ini hasil laboratorium bapak Gany, pasien ruangan melati no 10.” Seorang suster menghampiri ruang kerjaku menyerahkan berkas.

Karena Aku Berbeda (Aku Bisa) 3

“Hehe iya, kamu juga pasti sudah di luar kepala. Pasti paling besar lagi nilainya.’’ Aku tersenyum, ya minggu lalu nilaiku lebih kecil dari nilainya. Dan karena itupun aku jadi lebih semangat. Seolah tantangan yang harus aku kejar.

Juni 26, 2012

Karena Aku Berbeda (Aku Bisa) 2

Semakin jauh aku memasuki sekolah ini. Rasanya aku sudah mulai menangkap wajah-wajah penuh ekspresi di sekelilingku. Entah itu wajah bersahabat menyambutku, wajah prihatin, wajah ketidakpercayaan ada murid baru yang cacat dengan kedua kaki serta tangan yang tidak normal, bengkok dan menekuk. Dan semua itu akan jadi pemandangan mereka di sekolah yang mereka banggakan ini.

Karena Aku Berbeda (Aku Bisa)

Angin berdesir di antara jemariku yang gemetar melihat besarnya gerbang megah ini. Beberapa orang yang hilir mudik menatap wajahku dengan ekspresi yang aneh. Aku tahu mereka pasti heran melihatku yang berbeda. Aku menundukkan wajahku dan berharap bisa mengalihkan semua tatapan itu. Ibu, apakah masih boleh aku melewati gerbang ini?.

Juni 25, 2012

Arsip Status

Harimu
Harimu, lembaran hidupmu,
 tiap jengkal kamu lewati dengan asa yang baru.

Harimu, perjalanan kisahmu,
 tiap detik adalah nafas nikmat Tuhanmu.

Harimu, cerminan dirimu,
 akan lebih baik atau buruk dari lusa lalu.

Harimu, perjalanan menuju matimu,
Berbekal budi sebelum ajal menjemputmu.

Harimu, manfaatkan titipan masamu
 sebelum habis nafasmu.

Harimu adalah dirimu,
Goresan kenangan sampai kelak kamu berlalu.

Juni 22, 2012

Maaf (Ini Salahku)

Fajar masih menyisakan langit yang remang-remang. Meskipun sang mentari hampir membuka sinarnya, tapi tubuhku masih tetap menggigil. Mungkin karena beberapa hari kurang tidur dan sedikit masuk angin. Sehingga perutku yang belum terisi, mulai terasa mual, ditambah aroma pekat obat dari segala penjuru ruangan bercampur dengan aroma pembersih lantai para petugas kebersihan di rumah sakit yang sudah mulai bersih-bersih.

Juni 21, 2012

Dua Sisi Berbicara


Satu sisi memendam rindu, sisi lain menatap ragu
Satu sisi meredam cemburu, sisi lain tidak mau tahu
Satu sisi mulai mengagumi, sisi lain tidak peduli
Satu sisi mulai menanti, sisi lain ingkari janji

Kertas Kusam


Misuri

Kertas Kusam
Gelap sekali rasanya hari ini. Ditempat baru ini memang terasa pengap, sesak dan bau. Maklum namanya juga pengungsian sementara dan entah setelah ini aku akan berlabuh kemana. Oia sebut saja aku Misuri.

Juni 20, 2012

Aku Kangen (Bidadariku)

Aku kangen,
Kangen panggilan spesialmu, ketika membangunkanku untuk bersama-sama menunaikan shalat malam. Mengadu dan berserah diri kepada-Nya. Di sepertiga malam itu mendayu-dayu merangkai do’a untuk kebaikan dunia dan akhirat kita. Dan tuturmu tak pernah alfa menyelipkan namaku di sela-sela do’amu.

Juni 18, 2012

LAGI GALAU? Pecahkan kode G-A-L-A-U!

 “Pagi semua! Loh kok pada lesu gitu? semangatnya manaaaa? Baru jam sembilan pagi loh ini!” dengan tergesa-gesa Glen memasuki ruang kelas BSO. Dirinya agak kesiangan hari ini dan baru ingat kalau pagi ini jadwalnya memberi materi.

“Pagi kak, lagi pada resah nih nunggu kenaikan kelas, ada yang nunggu hasil UMPTN ada juga yang nunggu di terima lamaran kerjanya. Kalau aku sih galau gara-gara tugas kuliah. Jadi kita-kita lagi galau berjamaah deh!” kata Ca Ya mewakili semuanya.

Juni 15, 2012

Pilihan & Cita

M
impnya mendapatkan beasiswa seketika musnah. Ia tidak lagi punya asa untuk menggapainya. Harapan itu hilang ketika ia harus kembali ke Desa dan merawat sang kakak, satu-satunya keluarga yang masih dimilikinya.

Juni 14, 2012

ORANG BODOH, PINTAR, BIJAK?

Orang bodoh tidak mengambil pelajaran dari pengalamannya
Orang pintar selalu mengambil pelajaran dari pengalamannya
Orang bijak mengambil pelajaran dari pengalaman orang lain.
~
 |
Pertanyaannya sekarang :
Kita akan memilih jadi orang seperti apa? Orang yang tidak mengambil pelajaran dari pengalamannya dan pengalaman orang lain? Orang yang hanya mengambil pelajaran dari pengalamannya saja? Atau orang yang mengambil pelajaran dari pengalaman hidupnya dan pengalaman hidup orang lain?

Jawabannya bebas, hidup ini memilih dan setiap pilihan ada resikonya :)
 

Juni 12, 2012

Bukan Dejavu Hanya Terkenang

Kisah sebelumnya : 

L
agi-lagi senjaku hari ini tak begitu bersahabat. Tidak hujan sih, mungkin karena aku tidak begitu menikmatinya. Entahlah! Mungkin ini masih pengaruh perasaanku yang belum benar-benar lepas dari masa lalu. Bersama kenangan itu. Zie sih pernah bilang, 

Juni 10, 2012

Tolong Jaga Senyuman Itu (Untukku)

Kisah sebelumnya : 

Gelap malam dan semilir angin menggoda lamunanku. Entah alasan apa yang harus aku utarakan kepada rembulan yang tersenyum jahil kearahku. Hihi mungkin ia tak hanya menggoda tapi juga menertawai aku yang terlihat sangat bodoh hari ini. Ya karena kesalahanku yang tidak cermat menyembunyikan kegundahan hati. Tak seperti rembulan itu yang nyaris sempurna bersembunyi di balik awan tebal, hanya menyisakan sinarnya yang perlahan semakin redup. Inilah aku yang tidak pernah tegas dengan perasaanku sendiri. Seperti yang sedang aku lakukan saat ini. Aku hanya bisa mewakili perasaanku lewat sebuah tulisan. Hampir saja aku kembali kehilangan sosok hati yang aku jaga kehangatannya selama ini. Aku masih tidak percaya dibatas senja tadi, mata indah itu meneteskan bola kristal hanya karena kebodohanku. Maafkan aku Amuri, tak seharusnya kamu menyalahkan dirimu sendiri. Jika mencari tentang siapa yang paling bersalah, aku akan menunjuk diriku sendiri. Karena akulah yang memulai membentuk pola segitiga dalam cerita hati kalian. Sungguh aku tidak ingin menjadi hati pengganjal diantara dua hati yang sudah terbentuk sempurna. Meskipun aku akui, aku tak sanggup jika harus membohongi diri kalau ternyata ada rasa kehilangan yang menggeluti hatiku. Dan rasanya itu sangat nyata.

Juni 08, 2012

Ayo Dengarkan

“Pak–Pak! kok om-om, kakak-kakak disana kok pada ngobrol ya pak? ada yang maen hape juga!” sang anak bertanya sambil menggeleng-gelengkan tubuh si bapak yang sudah mulai mengantuk, "Padahalkan kemarin ade ngaji kata pak ustadz kalau lagi shalat Jum’at pas imam naik ke atas mimbar kita nggak boleh ngobrol pak!"


Juni 06, 2012

Tak Sadar (Aku Kehilangan)

Senja itu. Saat tak kujumpai jingga dalam baris cakrawala di ufuk barat. Serasa bermimpi, kutemukan raga yang bugar di tengah dinginnya suasana Tokyo. Salju yang turun dengan indah bahkan tak mampu mengiringi langkahnya yang mengalun laksana malaikat dari langit. Sempurna, wajah tampannya diterpa sinar-sinar remang lampu jalan yang mulai hidup di tengah hiruk pikuk pejalan kaki. Ia semakin mendekat, mendekat dan hampir selangkah lagi. Ia ulurkan tangan, seisi duniapun terasa semakin lambat kecuali dirinya.

Juni 04, 2012

Tanpa TAPI

Aku kira kamu mencintaiku tanpa tapi. Hampir lima tahun aku menemani keseharianmu. Selama itu pula kamu mengisi lembaran hidupku. Aku kira kebersamaan yang terjalin itu tanpa tapi. Masih kuingat ketika kita berdua mengetuk dari pintu ke pintu keluarga besarmu untuk sekedar silaturahmi dan memperkenalkan aku kepada mereka. Seolah menunjukan aku ini pilihan hatimu, sebagai pendamping hidupmu kelak. Dan betapa aku disambut dengan ramah oleh mereka.