Memperingati Isra' Mi'raj itu adalah mengingatkan kembali tentang keseriusan kita terhadap shalat yang 5 waktu.
Dengan fase dan tahapan yang berbeda-beda pada tiap individu orangnya. Sesuai dengan kadar iman dan pemahamannya.
Tentang keseriusannya dalam bersungguh-sungguh menunaikannya dengan tepat waktu.
Tentang keseriusannya dalam mengupayakan shalat selalu dengan berjamaah.
Tentang keseriusannya dalam mengqodo shalat yang pernah ditinggal dalam sengaja ataupun tidak, sejak baligh hingga hari ini, sebanyak yang mampu ia ingat.
Tentang keseriusannya dalam berazzam, bertekad untuk tidak pernah lagi meninggalkannya dengan sengaja dan terang-terangan. Atau bahkan menyepelekan hukum ketika meninggalkannya.
Maka, memperingati Isra' Mi'raj itu adalah tentang mengingat kembali keseriusan kita, sedang atau sudah di fase dan tahapan yang manakah kita?
Karena, sejarah mencatat tentang bagaimana Rasulullah SAW, berupaya memperjuangkan keringanan untuk ummatnya. Untuk perkara seberapa banyak kewajiban shalat dalam sehari semalam untuk kita. Yang berakhir hanya dengan cukup 5 waktu saja.
Bukankah itu sudah cukup menjadi bukti, bahwa tentang shalat memang seharusnya seserius itu?
@azurazie_