Desember 30, 2023

MAMPU

Kita tidak akan mampu menyenangkan hati semua orang dengan bermacam-macam ekspektasinya tentang kita. Tapi seharusnya kita bisa untuk selalu berusaha menyenangkan hati sendiri. Dengan penerimaan-penerimaan yang baik. Dengan pikiran-pikiran yang positip. Bahwa segalanya akan baik-baik saja. Dengan kesabarannya. Dengan rasa syukurnya. 

@azurazie_

Desember 28, 2023

BERSYUKUR

Bila hari ini tidak mampu bersyukur lebih banyak dari hari kemarin, rasa-rasanya hari ini pun kita belum pantas untuk mendapatkan sesuatu lebih dari sebelumnya. Maka, tambahkan lagi kesabarannya, agar syukur itu selalu bertambah, terus bertambah dan terus bertambah. 

@azurazie_

Desember 27, 2023

TAK DIDENGAR

Bagaimana rasanya, ketika apa yang kita keluhkan tidak didengar, tidak diperhatikan, tidak ditanggapi. Seperti keluhan-keluhan kita yang berserakan di status social media. Tapi, meskipun begitu, kita tetap percaya diri untuk mengutarakannya di sana. 

Lalu, bagaimana rasanya ketika Allah telah menjamin kita, untuk segala doa akan didengar, akan diperhatikan, akan ditanggapi. Akan tetapi kita masih saja sekenanya saja dalam berdoa. Sekenanya saja dalam berkeluh kesah kepada-Nya. 

@azurazie_

Desember 26, 2023

SETELAH BERBUAT

Setelah berbuat baik, tidak perlu menengok ke belakang. Tidak untuk diungkit atau bahkan diperhitungkan. Biarkan kebaikan itu tumbuh sendiri menjadi ranting yang bercabang, yang menghadirkan kebaikan lainnya. Kita tidak perlu menengok kebelakang untuk mencari tahu. Agar definisi ikhlas itu tetap terjaga dengan baik. 

Dan ketika berbuat salah, sering-seringlah menengok ke belakang. Untuk memastikan, sudahkah ada perbaikan setelahnya, dengan meminta maaf, dengan berintrofeksi diri. Untuk mencari ridho. Jangan sampai kesalahan itu membekas lama, sehingga akan semakin sulit dihilangkan. Tidak mudah dimaafkan. Atau bahkan sampai tidak bisa dilupakan orang lain. 

@azurazie_

MENJADI DIRIKU

Inginnya kita selalu menampilkan performa terbaik dalam segala hal. Yang bisa menyenangkan. Yang mampu menenangkan. Yang cukup memenangkan. Pada penilaian orang lain. 
Akan tetapi, di beberapa waktu kita sendiri merasa kelimpungan untuk tetap seimbang berdiri di atas kaki kita sendiri. Karena kita memang manusia yang memiliki keterbatasan. Yang sewaktu-waktu ingin pula dimaklumi. Yang sewaktu-waktu butuh juga penopang untuk membantu kembali berdiri. 

@azurazie_

Desember 10, 2023

YAKINILAH

Yakinilah akan lebih bergaransi :Allah memampukan yang mau, Daripada yang mampu akan tetapi belum tentu mau. Maka, teruslah berkukuh untuk mau. 

@azurazie_

November 15, 2023

SAFE PALESTINA

Saudaraku, berkaca pada surat Al-Fiil.
Apabila belum mau berdiri di antara ababil-ababil yang berbondong-bondong berusaha dengan cara apapun untuk mengubah keadaan, atau bahkan belum mampu menjadi 'Sijjil', dalam artian terjun langsung menjadi alat untuk memperbaiki situasinya. Dengan sebenar-benarnya berjuang di medannya. Setidaknya janganlah sampai justru diri ini baik disadari maupun tidak, telah menjadi bagiam dari tentara gajah yang kelak akan ikut diluluhlantakkan Allah, seperti daun-daun yang dimakan ulat. Karena ketidakpedulian kita. Atau bahkan berpihak di tempat yang salah.

Segera tentukan di mana barisanmu. Dengan tindakanmu sesuai dengan kemampuan. Atau minimal dengan hatimu. 

#safepalestine🇵🇸 
#freepalestine 
#gazagenocide 
#azurazie_

#safepalestina

Oktober 26, 2023

TENTANG PEMBERIAN

Apapun itu, ketika Allah memberi sesuatu atas sebab setelah upayamu yang sungguh-sungguh dalam mewujudkanya, yang karena memang sedang butuh, karena memang sedang ingin. Maka itulah rezeki yang dinamakan balasan terbaik dari-Nya. Bukankah Allah sebaik-baiknya Sang Maha Pemberi Rezeki? Maka, bersyukurlah! Atau ketika Allah memberikan sesuatu tanpa ada upaya apapun yang dirimu lakukan sebelumnya. Yang bukan karena sedang ingin, atau bahkan sedang dirasa butuh. Seakan tiba-tiba dapat begitu saja. Maka itulah takdir yang memang jadi milikmu. Boleh jadi atas sebab dari doa-doa orang lain yang diam-diam tulus untukmu. Boleh jadi atas sebab, kebaikan-kebaikan dulu-dulu yang tidak sengaja dirimu lakukan. Yang bahkan sampai tidak kepikiran. Maka, tambahkan lagi syukurnya, atas sebab Allah begitu Maha Baik tetap memberi perhatian. Meski pun dirimu sedang tidak terlalu membutuhkan, atau bahkan belum ada keinginan. 

@azurazie_

Oktober 07, 2023

TENTANG YANG MEMBUAT TENANG

Tentang yang bisa membuatmu tenang adalah, ketika tidak terlalu mendengarkan penilaian orang lain. Baik secara tampilan fisik maupun hal lain di luar bentuk penampilan.  Tak perlu risau ketika kata orang lain kita kurang begini, kurang begitu. Padahal kita sendiri memang sudah nyamannya begini. Sudah maunya seperti tampilan saat ini. Selagi tindak-tanduk, tutur katamu memang tidak menyinggung perasaan orang lain. Atau bahkan sampai merugikan. Jalani saja apa adanya, terus menjadi diri sendiri. 

Tentang yang bisa membuatmu tenang adalah, ketika tidak terlalu memperhatikan pencapaian orang lain. Tidak memusingkan orang lain sudah dapat ini, sudah dapat itu. Tidak sampai iri ketika orang lain sudah punya ini, punya itu. Yang karena memang sudah sesuai dengan kemampuan mereka untuk mencapainya. Untuk memilikinya.

Sedangkan kita sendiri perlu mendidik keinginan untuk memiliki sesuatu sesuai dengan kebutuhannya, dan tentu kemampuan untuk mewujudkannya. 

@azurazie_

September 28, 2023

SEIMBANG

Ketika kadar sabar dan syukurmu terasa sedang tidak seimbang, mungkin artinya dirimu sedang tidak baik-baik saja. Dan agar kembali baik-baik saja, maka seimbangkan kembali keduanya.

@azurazie_

September 21, 2023

KETIDAKSEMPURNAAN

Putri, terima kasih untuk ketidaksempurnaanmu dalam berperan dalam keadaan apapun. Karena ketika tetap mau berperan disaat kita masih tidak sempurna untuk berusaha menyempurnakan orang lain adalah hebat. Dan itu yang mendidik kita menjadi lebih kuat. 

@azurazie_

September 17, 2023

BERBAIK SANGKA

Teruslah berbaik sangka sama Allah, semoga dengan begitu tiap-tiap urusan kita pun akan selalu baik-baik saja. 

@azurazie_

September 01, 2023

SIDETIK, SIMENIT, SIJAM

Alkisah ada tiga SI yang sedang berperan dengan takdirnya masing-masing. Dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.Mereka adalah SIDETIK, SIMENIT dan SIJAM. SIDETIK yang perannya harus lebih bekerja keras dari yang lain. Ibarat kata, ia adalah promotor untuk yang lain agar terus bergerak. Agar tetap hidup dan berfungsi sebagaimana mestinya. Meskipun ya tahu sendirilah, SIDETIK seolah yang paling capek dari yang lain. Melaju terus seolah tanpa jeda. Dipacu terus sampai tidak kenal yang namanya istirahat, walau hanya sedetik. Nasibnya menjadi kaki-kaki paling bawah dalam sebuah organisasi. Dalam hal ini adalah Waktu. 

Lain hal dengan SIMENIT perannya bisa lebih santai sedikit. Perannya enam puluh detik lebih pelan dari SIDETIK. SIMENIT cukup beruntung, ada sedikit jeda untuk sekadar menghela napas. Untuk sekadar selonjoran, meluruskan kaki-kaki yang pegal. Tapi, meskipun begitu sebenarnya tanggung jawab dan bebannya tentu lebih besar dari SIDETIK. Ada target-target yang perlu dicapai agar lajunya bisa sampai ke tujuan. Bisa mencapai satu jam dengan efesien, produktif dan berkualitas.

Lain hal lagi dengan SIJAM, perannya lebih santuy dari yang lain. Akan tetapi secara bersamaan, perannya menjadi yang paling penting, sekaligus rentan. Seperti seorang pemimpin. Ketika ia bijak, jeda dalam kurun waktu enam puluh menit itu bisa ia manfaatkan untuk banyak hal.  Untuk mengatur strategi. Untuk mencari solusi. Untuk mendapatkan kebaikan lebih untuk semuanya. Akan tetapi, kita lalai semua jadi berantakan, waktu yang berharga selama enam puluh menit itu seolah terbuang cuma-cuma. 

Al-kisah ada tiga SI yang sedang berperan dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Dan ketiganya memiliki satu kesamaan. Yakni, TIDAK ADA YANG MAU MUNDUR KE BELAKANG. Semua berharapnya terus maju. Semua sama ingin sampai pada tujuan. Maka, adalah penting untuk saling menghargai peran satu sama lainnya. Bahu membahu berjuang untuk kebaikan bersama. Baik peran SIDETIK,  peran SIMENIT maupun peran SIJAM. Karena ketika salah satu dari mereka ada yang terpaksa berhenti bergerak, karena satu dan lain hal. Maka, sudah dipastikan putaran roda kehidupan dalam satuan waktu itu akan berantakan. 

Maka, apapun peranmu saat ini, bersemangatlah untuk terus bergerak ke depan. Jangan berhenti melangkah. Dalam porsinya masing-masing. Dengan tetap menghargai dan menghormati peran satu sama lain. 

Jampang, 01.09.23 | 00.10 WIB
Ditulis ketika memperhatikan laju jarum jam dinding kamar dan kepikiran. Kok kayaknya lelah ya kalau jadi sidetik. 

@azurazie_

Agustus 29, 2023

MENJAGA HAK

Wajib rasanya, membalas kebaikan orang-orang yang selalu berusaha untuk menjaga hak-hak kita agar tetap terpenuhi. Menjaga hak-hak kita agar tepat tercukupi. Membalas kebaikan itu dengan berdoa, agar mereka pun senantiasa Allah jaga hak-haknya. 

@azurazie_

Agustus 24, 2023

JANGAN PUTUS BERDOA

Penting rasanya untuk yang berjuang mencari nafkah dimanapun saat ini berada, baik dengan bekerja ataupun usaha/berniaga, untuk selalu berdoa agar diberikan tempat yang lebih baik dari saat ini. Jangan sampai lupa untuk berdoa seperti itu. Karena sudah pasti di waktu-waktu tertentu akan ada yang namanya titik jenuh. Sudah pasti di kondisi-kondisi tertentu akan ada namanya puncak lelah.

Dengan berdoa semoga Allah berikan tempat yang lebih baik, menjadi pemicu untuk tumbuhnya harapan. Dan entah nantinya Allah akan kabulkan dengan cara yang mana, pasti itu jalan yang paling baik dari situasimu saat ini.

Entah Allah berikan tempat yang lebih baik dengan artian yang sebenarnya. Benar-benar pindah tempat. Benar-benar ubah usaha.

Entah Allah kabulkan dengan cara lebih diberi kenyamanan di tempat yang sekarang, dari pekerjaannya, dari team dan supportnya, tanpa harus pindah, tanpa harus ubah usaha.

Entah Allah kabulkan dengan cara diberi kemudahan dan solusi-solusi untuk setiap persoalan di tempat yang sekarang, tanpa harus pindah. Tanpa harus beralih. Entah Allah kabulkan dengan diberi keberkahan lebih dari penghasilan yang sekarang. Keuntungan lebih dari usahanya. Hingga kita jadi tambah bersyukur, pun tambah bersabar dalam menjalaninya.

Entah bentuk yang mana dulu yang Allah kabulkan atas doa kita itu. Yang pasti, harus selalu berdoa dan berharap agar Allah memberikan kita tempat yang lebih baik dari saat ini. Baik tempat dengan artian yang sebenarnya, maupun tempat dalam bentuk kemudahan-kemudahan yang kita akan rasakan. Kemudahan yang membuat kita terus bersyukur dan tambah bersabar. Jangan pernah putus berdoa. 

@azurazie_

Juli 21, 2023

GAMES

Didiklah anak sesuai dengan zamannya. 

Sedih rasanya ketika ada orang lain yang memuji anak dengan kalimat, "Wah udah pintar main gamenya ya." Ya itu memang bentuk kelonggaran saya sebagai Ayah masih membolehkan bermain game, hanya saat saya ada di rumah. Saya ada alasan tersendiri untuk itu. Walaupun tentu saja ibunya mah cemberut dengan keputusan saya itu.

Saya pun patut bersyukur anak yang sebentar lagi sudah 4 tahun ini masih salah paham, menyebut video iklan games di playstore adalah youtube. Alhamdulillah sejauh ini dalam pengawasan kami sebagai orang tua, Hayyin anak kami tidak menonton Youtube.

Soal games di gadget mungkin saya satu dibanding satu juta anak pada masanya dulu yang memang tidak dikenalkan dengan itu oleh orangtua saya. Terutama Ibu yang super tega dalam artian positif waktu saya masih kecil.

Tidak ada sejarahnya saya pernah pegang stik PS atau main nitendo atau bahkan punya gamebot sendiri. Dalam kurun 30 tahun satu-satunya game yang saya berhasil tamatkan cuma Plant & Zombies, itu pun yang versi 1. Miris ya? Tentu tidak. Karena ternyata memang nggak rugi-rugi amat. Malahan saya bersyukur tidak jadi salah satu dari sekian banyak orang yang kecanduan dengan games di gadget. Yang kadang sampai tidak kenal waktu dan tempat. Di masjid jadi. Di WC pun jadi.

Malahan saya ikutan bangga ketika ibu di suatu waktu berkelakar kalau anak-anaknya saat masuk SD sudah pada lancar baca Al-Qur'annya. Alhamdulillah, semoga amal jariah itu terus-terusan jadi tabungan kebaikan untuk orangtua saya dari pertama kali saya mengenal alif ba ta hingga ya.

Maka, setelah menjadi orangtua ingin rasanya berhasil mendidik anaknya dengan baik dari sedini mungkin. Tanpa menghilangkan hak mereka untuk bermain seperti anak lain. Dalam hal ini bermain hp boleh tapi tidak berlebihan. Main games boleh tapi tetap dibatasi. Karena saya tahu rasanya dulu ketika melihat anak lain bermain tapi saya dilarang ini itu terutama sama ibu. Biasanya waktu itu ayah saya yang lebih toleran, sampai-sampai bela-belain pulang kerja langsung menuju pasar parung karena tidak tega melihat anaknya merajuk minta dibelikan mainan. Waktu itu ingat sekali yang dibawa pulang malah Aquarium seharga seratus ribu.

Saya tidak ingin anak saya pun buta banget dengan yang namanya tehnologi, ketika anak lain sudah lebih pandai mengoperasikan gadget melebihi neneknya sendiri. Karena zaman kami memang jauh berbeda. Maka lahirlah kesepakatan dengan anak saya sekarang, ketika ada Ayah boleh bermain games dengan catatan ketika sudah berlebihan dan mempengaruhi tingkah laku anak. Games di hapus. Atau games hanya dibatasi dua yang boleh di install. Tentu saja efeknya anak nangis sejadi-jadinya. Tapi biarkan. Harus tega. Biar anak mengerti. Kalau kata salah satu bibi saya "jangan mau kalah sama anak."

Tentu saja masa lebih tega kalau melihat anak jadi kecanduan hp. Yang dari bangun tidur sampai mau tidur pun tidak bisa jauh dari hp. Yang nangis menjerit karena hp. Semoga dengan begitu, seiring berjalannya waktu anak-anak kita akan tumbuh dengan pemahaman yang baik. 
Dengan tetap cerita dan tanpa banyak tekanan dari sekitarnya. Semoga. 

@azurazie_

Juli 15, 2023

RINDU

Bp Acim, itu panggilan kami untuk beliau dari masa kecil, saat adik perempuan saya masih dikuncir dua dengan pipi chubynya. Sedangkan 'Si jangkung' panggilan untuk saya dari beliau 
ketika kami bertemu. 
Tetiba ingat puluhan tahun lalu Bp Acim selalu ditunggu-tunggu kehadirannya untuk mampir ke rumah setelah mengisi pengajian kaum ibu-ibu di sini. Setiap hari Rabu. Biasanya kalau mampir kita makan siang bersama di rumah. Dan rasanya waktu itu ada yang berbeda ketika beliau tidak mampir alias langsung pulang. 
Puluhan tahun berlalu, rasanya baru kemarin kehangatan itu, senyumannya itu, canda tawa itu menjadi kenangan tersendiri di rumah ini. Hingga datanglah mimpi malam itu. Mimpi yang biasanya membuat hati selalu tersenyum. Malam itu berbeda. Pernahkah kalian bermimpi menangis sampai sesenggukan? Dan ketika terbangun sedihnya seperti terasa nyata? Padahal mimpinya bukan sesuatu yang membuat sedih. Hanya bermimpi Abah, Mbah dan Bp Amil duduk bersama di teras depan rumah, sambil menikmati sayur asem. Sepintas ada senyuman ibu di sana.
Di mimpi itu saya menangis sambil sesenggukan karena tahu ketiganya sudah berpulang dan rindu ibu yang masih di Madinah. 
Ketika terbangun dari mimpi kembali terharu karena bersamaan dengan membaca kabar dari ibu yang sedang di Raudhah, di Kota Suci Madinah.

@azurazie_

Juli 08, 2023

PINTU KEMANA SAJA

Bukan cuma doraemon yang punya pintu kemana saja. Seorang  muslim pun juga. Ketika ia selalu Ridho atas ketetapan Allah yang menjadi takdirnya. Maka, semoga Allah pun Ridho, kelak diperbolehkan memasuki pintu Syurga yang mana saja. 

Juni 28, 2023

MENJAGAMU

Nak, kalau menuruti keinginan, ayah sama seperti yang lain. Ingin menunjukkan wajah dirimu dan ibumu kepada dunia. Dengan pamer ke social media seperti kebanyakan ayah yang lain. Menunjukkan betapa menggemaskannya dirimu dalam pertumbuhannya. Tetapi tahukah kamu, ternyata rasa cinta dan sayangku kepadamu dan ibumu ternyata tidak bisa dibeli dengan dunia ini. Rasa cinta itu melebihi besarnya keinginan itu. Maka, kututup rapat-rapat wajahmu dan ibumu untuk khalayak ramai di social media sampai saat ini. Dengan harapan kamu suatu saat mengerti, ayah tidak pernah pamer tentang putrinya bukan karena tidak ingin. Akan tetapi karena berharap dirimu terjaga dari ain. Dan semoga sifat hayaa itu tetap terjaga dalam seumur hidupmu. 

@azurazie_

Juni 23, 2023

DOA UNTUK ORANGTUA

Kamis, 22 juni 2023
Sudah jadi ciri khas anak-anak ketika shalat berjamaah lebih banyak main-mainnya, daripada seriusnya. Seperti halnya ketiga anak-anak ini. Padahal sudah diselisih satu orang dewasa, satu anak pada shafnya agar tidak banyak bercanda saat shalat berlangsung. Akan tetapi Maghrib ini ada yang menggelitik dengan kelakuan mereka. Setelah imam mengucap salam, biasanya anak-anak langsung berlarian keluar.
"Hei, baca doa orang tua dulu." Kata anak yang saat shalat tadi paling kencang aminnya. Sembari menahan anak sebelahnya yang hendak bangun.
"Eh iya." Kata anak yang lain. Ketiganya pun kembali duduk tertib dan berbarengan membaca doa untuk orangtua dengan kencang dan lancar.
"Rabbighfirli waliwalidayya warhamhuma kamaa rabbayani saghira."
Hmm... Bagaimana dengan kita yang sudah dewasa ini. Dengan berbagai kesibukannya masing-masing, masihkah rutin menyempatkan waktu untuk mendoakan kedua orangtua kita selepas shalat? Padahal kita sudah tumbuh dengan baik sampai saat ini pun, sudah hidup dengan layak sampai hari ini. Itu karena doa-doa orangtua kita juga.

@azurazie_
www.azura-zie.com

Juni 22, 2023

KEBAIKAN KEBALIKAN

Akan ada KEBAIKAN yang pada waktunya dikembalikan kepadamu. Atas sebab-sebab yang baik, untuk akibat-akibat yang lebih baik. Dan ada KE-BALIKAN pula yang akan menghampirimu, ketika kebaikan itu tidak kamu hargai lebih dulu, dengan kebaikan yang lebih baik lagi. 

@azurazie_

Juni 19, 2023

SEIMBANG

Adakalanya peran kita sedang terasa tidak seimbang. Peran ketika menjadi orangtua ataupun anak. Peran ketika menjadi ayah ataupun suami. Peran ketika menjadi ibu ataupun istri. Peran ketika menjadi kakak ataupun adik. Peran untuk memenuhi kebutuhan sendiri ataupun orang lain. 
Peran kita terasa sedang tidak seimbang, karena keterbatasan waktu, keterbatasan tenaga,  keterbatasan daya, keterbatasan kemampuan. Dan segala keterbatasan-keterbatasan lain. Peran itu terasa tidak seimbang untuk memenuhi kebutuhan banyak hal. Untuk memperhatikan lebih dari satu tempat, kondisi dan keadaan. Hingga rasanya ingin berangan agar bisa membelah diri menjadi lebih dari satu. Agar semua terpenuhi, semua tercumponi, semua terhadiri. Semua diperhatikan. 
Maka, rasanya tinggalah doa yang masih dipunya. Berjaga dari posnya masing-masing, doa-doa itu terus menerus dilangitkan. Memohon kepada Sang Maha Memelihara dan Maha Menjaga. Agar semuanya tetap baik-baik saja. Kapanpun dan di manapun sedang berada. Semua kembali pulih seperti sediakala. Semua tetap terjaga dzahir dan batinnya. Baik yang sedang butuh dijaga maupun yang berperan menjaga. 

@azurazie_

Mei 19, 2023

BERHENTI BERTANYA

Kepada saudaramu, teman baikmu atau siapapaun itu, sebaiknya berhentilah mempertanyakan sesuatu yang tentang jawabannya di luar kapasitas kemampuan kita sebagai manusia. Yang mereka pun boleh jadi sudah lebih banyak bertanya dalam doa-doanya. Dalam harapan-harapannya. Dalam penantian-penantiannya.

Berhenti bertanya tentang kapan dapat jodoh, kapan menikah, kapan punya momongan. Karena itu semua mutlak waktu-waktu kedatangan terbaiknya ada pada sisi Allah yang menetapkan takdirnya.

Dan sebaliknya bertanyalah : adakah hak-hak adami yang masih menyangkut pada dirimu? Adakah hutang yang belum terbayar? Hutang yang terlupa. Baik hutang materi, janji, atau sekadar perkataan. Sebaliknya bertanyalah : adakah perbuatan, perkataan, tingkah laku, interaksi yang baik secara sadar maupun tidak yang menyakitinya? Sesuatu yang membuat hatinya tidak nyaman. Atau bahkan belum dimaafkan.

Rasa-rasanya itu yang lebih penting daripada usil mempertanyakan tentang pencapaian hidup orang lain. 

@azurazie_

April 22, 2023

YANG AKAN DATANG

Yang sedang dipertanyakan tentang kedatangan. Jangan berkecil hati. Tetaplah berprasangka baik kepada-Nya, dengan berlapang dada. Bahwa segala yang baik, datang pada waktu-waktu terbaiknya. Tenang, nanti kalau sudah waktunya juga ada. Akan datang yang baik perangainya. Yang santun akhlaknya. Yang bagus agamanya. Yang cukup rezekinya. Yang mumpuni ilmunya untuk menuntun menjadi lebih baik. Yang tidak banyak menuntut. Yang tidak suka berkata kasar. Yang terjaga lisannya dari mengumpat. Yang ringan tangan untuk membantu memudahkan urusan-urusanmu. Yang memperlakukanmu dengan baik untuk keperluan dunia maupun akhiratnya. 

@azurazie_

April 21, 2023

IDUL FITRI 1444 H

SELEPAS KEPERGIAN RAMADHAN

Ya Ramadhan
Yang membuatku khawatir bercampur sedih ketika kepergianmu adalah:
Masjid-masjid akan kembali sepi, apalagi di waktu shubuh. 
Mushaf-mushaf Al-Qur'an akan kembali diasingkan, apalagi sampai berdebu. 
Kebiasaan shalat-shalat sunnah akan kembali ditinggalkan, apalagi di waktu malam. 
Mengulurkan tangan untuk memberi, bersedekah akan kembali jarang, apalagi di waktu sehabis shubuh. 
Menahan diri dari perbuatan maksiat, akan kembali susah, apalagi berpuasa senin-kamis pun akan kembali berat.
Doa-doa permohonan akan kembali jarang, atau sekadar sekenanya saja, apalagi ketika di waktu sedang senang. 

Dan kekhawatiran itu membuatku sedih, kerana takut menjadi bagian dari golongan itu. Yang beribadah dengan sungguh-sungguh hanya karena sedang bersamamu Ramadhan. Berusaha menjadi hamba yang patuh dan tunduk kepada Rabb-Nya hanya ketika masih berada di waktu Ramadhan. Selepas itu kembali menjadi liar, melanggar banyak aturan. Kebiasaan-kebiasaan baik perlahan ditinggalkan. Naudzubillah... 

@azurazie_

Maret 22, 2023

TITIK AMAN

Titik aman bagi seorang manusia kepada manusia lain adalah: ketika lisan dan perbuatannya terjaga. Tidak sampai menyakiti atau bahkan merugikan orang lain. Hak-hak sesamanya terjaga dengan baik. Menjadi pribadi yang lebih banyak memberikan manfaat untuk sesama. Hingga mendatangkan kebaikan-kebaikan berikutnya. 

Titik nyaman bagi seorang manusia kepada manusia lain adalah: ketika keberadaannya itu bisa menenangkan atau bahkan sampai menyenangkan. Seolah dengan keberadaannya segalanya jadi terasa lebih mudah. Jadi terasa lebih indah. Hadirnya saja mampu menambah rasa syukur, pun kita juga bisa jadi lebih sabar. Karena dengan keberadaanya kita tak lagi merasa berjuang sendirian. Apalagi perannya yang jadi memudahkan banyak hal. 

Maka, jadilah pribadi yang lebih baik, yang kelak tidak akan dituntut karena lisannya yang tak terjaga. Tidak akan dituntut karena perbuatannya yang tak dapat diterima. Jangan sampai menjadi muflis. Kehabisan tabungan amal baik karena harus membayar ketidakterimaan orang lain atas perbuatannya selama di dunia. 

@azurazie_

Maret 18, 2023

YANG TIDAK PUNYA APA-APA

Kita yang tidak punya apa-apa ini, sebenarnya beruntung. Sejauh ini Allah masih menutupi aib-aib kita, sehingga orang lain masih mau mengenal, menyapa, berbaur dan hidup berdampingan dengan kita. Orang masih merasa aman dan nyaman atas keberadaan kita. Seandainya sewaktu-waktu dibuka aib-aib itu, ke mana hendak kita palingkan muka?
Kita yang bukan siapa-siapa ini, sebenarnya beruntung. Karena nama baik dan keberadaan orang tua kita, orang lain masih mau respect kepada kita. Atas nama baik orang tua itu, yang dihormati karena akhlakul karimahnya, yang dihormati karena keteladanannya. Yang dihormati karena kesederhanannya. Yang dihormati karena sifat-sifat baiknya. Kita sebagai anaknya secara tidak langsung ikut dihargai karenanya. Seandainya tidak memiliki orang tua yang seperti itu, di mana hendaknya kita bisa hidup rukun bertetangga? 
Kita yang tidak memilki apa-apa dan bukan siapa-siapa ini, sebenarnya beruntung. Atas keberkahan ilmu dan keikhlasan guru-guru kita, kita bisa jadi pribadi yang lebih beradab. Menjadi pribadi yang lebih berakhlak baik. Lebih bisa memilah-milah mana yang sebaiknya dilakukan, mana yang tidak. Seandainya tidak ada keberkahan dan keikhlasan itu, sampai kapan kita menjadi bodoh dan tidak tahu apa-apa? 

@azurazie_

Maret 13, 2023

SEBERAPA SERING

Seberapa sering kita meminta didatangkan rezeki dari sumber yang tidak disangka-sangka dan di waktu yang bersamaan kita tidak sadar sedang menyangka Allah kurang memenuhi tiap-tiap kebutuhan kita? 

Seberapa sering kita terlalu erat menggenggam sesuatu yang sedang kita punya dan di waktu yang bersamaan kita tidak sadar bahwa yang digenggam itu ada masanya akan terlepas juga? 

Seberapa sering kita menggerutu tentang doa-doa yang belum juga dikabulkan dan di waktu yang bersamaan kita tidak sadar sudah meragukan kalau janji Allah itu pasti akan datang pada waktu-waktu terbaiknya? 

#Qum! 
#azurazie_ 

EPISODE HIDUP

Ada episode hidup yang tidak begitu kita sepakati akan tetapi tetap kita jalani,itulah takdir. Karena kita mampu untuk melaluinya dengan kadar sabar yang benar dan syukur yang tak terukur, sampai dengan titik akhir. Karena percaya, apabila tetap tabah mengikuti alur yang sudah Allah atur, segalanya akan terasa lebih    terjamin. Karena episode hidup yang terjadi dan akan dilalui, sudah diatur sesuai dengan kemampuan. Untuk menjalaninya, untuk melaluinya. Serta kemauan kita untuk selalu bisa bersyukur atas segala sesuatunya. Tetap bersabar atas segala situasinya. 


@azurazie_

Maret 12, 2023

Buku Qum!

Bismillah...

Untuk manusia yang tidak bisa lepas dari yang namanya keresahan-keresahan, adalah tulisan yang bisa menjadi katarsis yang baik. Sebagai penetrasi untuk lebih menyederhanakan pikiran yang rumit. Berasal dari keresahan itu pula, pada akhirnya buku Qum! ini bisa selesai disusun dengan baik. Keresahan yang menimbulkan pertanyaan, bagaimana bila suatu hari nanti yang namanya social media tiba-tiba tutup, tidak lagi bisa diakses? Lalu bagaimana nasib tulisan-tulisan yang pernah berserakan di beranda seperti Instagram, tumblr dan blog itu? Sayang sekali kan kalau tulisan-tulisan itu tidak bisa lagi untuk sekadar dibaca ulang. 

Buku Qum! Ini berisi kumpulan-kumpulan tulisan dan cerpen yang mudah-mudahan bisa untuk sekadar meredakan keresahan-keresahan lain, untuk sama-sama berusaha menjadi lebih baik dari hari kemarin. Qum! bangunlah...

Buku Qum! Bisa dipesan di pesan via Shopee  dan whatsapp ya. 


Februari 27, 2023

ADALAH BENAR

Adalah benar bahwa Engkau ya Rabb, sebaik-baiknya Sang Maha Mengawasi. Hanya Engkau ya Rabb, yang Maha Mampu memperhatikan. 

Kepada manusia-manusia yang ketika butuh, merasa bahwa Engkaulah segalanya. Tumpah semua yang dirasa dalam bait-bait doa. Ketika bersedih, Engkau jualah yang menjadi tempat peraduan. Tempat keluh kesah dalam mencari pertolongan. 
Padahal ketika sedang futur, seakan lupa Engkaupun memperhatikan ketika berbuat dosa. Ketika sedang lalai, seakan lupa Engkau juga tak luput untuk mengawasinya. 

@azurazie_

Februari 26, 2023

ADALAH BENAR

Adalah benar bahwa Engkau ya Rabb, sebaik-baiknya Sang Maha Mewarisi. Hanyalah Engkau ya Rabb, yang Maha Mampu memelihara. 
Kepada manusia-manusia yang sering kali mudah bersedih atas kehilangan-kehilangan. Mudah kecewa atas sesuatu yang rusak atau habis masa kepemilikan. 
Padahal segala sesuatunya memang berasal dari-Mu dan akan kembali juga kepada-Mu. Padahal segala sesuatunya hanyalah titipan. Tidak selamanya bisa berada dalam gengaman. 

@azurazie_

Februari 25, 2023

ADALAH BENAR

Adalah benar bahwa Engkau ya Rabb, sebaik-baiknya Sang Maha pemberi rezeki. Hanyalah Engkau ya Rabb, yang Maha Mampu mencukupi. 
Kepada manusia-manusia yang selalu memperhitungkan nilai dan angka-angka.
Padalah keberkahan dari-Mu lah yang nilainya tiada tara. 

@azurazie_

Februari 08, 2023

BERBAIK SANGKA

Penting rasanya selalu berbaiksangka kepada Allah. 
Tidak selalu menuntut ingin dikabulkan segera untuk doa-doa yang tiap harinya kita utarakan. 
Sebab, ketika doa itu dijawab tunai, ketika bersyukur karena memang sesuai dengan apa yang kita inginkan. Dan ketika doa itu belum juga dijawab tunai, seharusnya kita pun tetap bersykur. Atau bahkan harusnya bertambah kadar syukurnya. Sebab, boleh jadi itu artinya Allah lebih dulu memberikan apa yang sebenarnya sedang kita butuhkan. Karena Allah lebih tahu tentang masa depan. 

Penting rasanya selalu berbaiksangka kepada Allah. Yang pada penundaannya sekalipun ada hal-hal baik yang akan terjadi setelahnya.Misal dalam penundaan itu, kita diberi keselamatan. Tersebab, dengan tertunda itu, kita jadi tidak terburu-buru. Tidak memaksakan sesuatu. Atau bahkan mental jadi lebih siap untuk menghadapinya. 
Dalam penundaan itu Allah lebih dulu menyempurnakan waktu-waktu yang terbaiknya untukmu. 

Penting rasanya selalu berbaiksangka kepada Allah. Sabar. Ketika ada yang hilang, akan ada yang berganti. Ketika ada yang rusak atau patah, akan ada yang bertumbuh. Ketika ada yang habis, akan ada yang terisi. Ketika ada yang pergi, akan ada yang datang menemui. 
Sabar. Karena ketetapan-Nya selalu ada dalam ketepatan waktu. Dengan selalu berbaiksangka, kita jadi selalu punya harapan. Tidak lekas membuat kita mudah berkecil hati. Tidak mudah mengeluh dan yang pasti jadi lebih pandai bersyukur. Sejauh ini pun kita melangkah, toh memang sudah Allah yang takdirkan. Sejauh ini pun kita memperoleh, toh memang Allah lah yang memberikan kemudahan-kemudahan. 
Sabar. Karena keluhanmu tidak mungkin akan sebanding dengan apa-apa yang membuatmu bersyukur. 
Karena selalu akan lebih banyak alasan yang perlu kita syukuri daripada apa yang perlu kita sabari. 

#azurazie_ 

Januari 26, 2023

UNTUK ORANG-ORANG BAIK

Berkah dan sehat selalu orang-orang baik. 
Yang memberi peran tanpa banyak pertimbangan. 
Yang mengulurkan tangan tanpa lebih dulu menghitung untung dan kerugian. 
Mudah saja, bergerak dalam senyap. Tanpa perlu hingar bingar. Tiba-tiba semua terasa jadi lebih mudah. Seolah selesai dengan sendirinya.Tak membuat kita menjadi khawatir. Tak membuat kita kelelahan karena banyak berpikir untuk mencari jalan keluar. 
Mempermudah segala sesuatu, dengan kuasanya. Dengan keahliannya. Dengan kebijakannya. Dengan keadilannya.Dengan kebijaksanaanya. Dengan tuntunannya. Sesuai tuntutannya. Hingga tanpa terasa membuat kita jadi lebih bersyukur dari sebelumnya. Jadi lebih bersabar akan prosesnya. Sampai hati diam-diam ikut mendoakan dengan tulus atas perannya. Untuk uluran tangannya. Untuk bantuan-bantuan kecilnya. Untuk kemudahan yang datang setelah kehadirannya. Setelah peran terbaiknya. Untuk perbaikan yang telah diupayakan olehnya. Untuk kebaikan-kebaikan yang datang setelahnya. 

Berkah dan sehat selalu orang-orang baik.
Yang tanpa perannya, mungkin kita jadi lebih mudah menyerah dari biasanya. Lebih mudah mengeluh untuk menunggu prosesnya selesai. Jadi lebih banyak kelimpungan. Lebih banyak keteteran. Lebih banyak lagi bentuk protes-protes lain. Lebih banyak membutuhkan waktu hingga segalanya selesai. 

Berkah dan sehat selalu orang-orang baik. 
Yang bergerak tanpa lebih dulu harus disuruh-suruh. Bergerak karena memang mau mengambil andil sesuai dengan keahlian dan porsinya masing-masing. Yang tidak melulu mengandalkan. Yang terbiasa menyelesaikannya lebih dulu sendirian. Penuh inisiatif. Selagi bisa, ia bergerak tanpa banyak kata. Selagi tahu, ia berperan tanpa banyak mempertanyakan ini itu. Yang selalu bisa diandalkan tanpa lebih dulu mengandalkan. 

Berkah dan sehat selalu orang-orang baik. Dengan kebaikan Allah yang Maha Sempurna membalas segala kebaikan.


@azurazie_

Januari 24, 2023

QOLBUN SALIM

Penting sekali rasanya memiliki hati yang seluas samudra. Yang tetap bening. Yang tetap tenang. Karena kedalamannya, karena kelapangannya. Karena kebesaran hatinya. Hati yang tidak mudah terusik ketika diterpa banyak hal.
Karena kita tidak bisa menyaring apa-apa yang akan datang kepada kita. Tidak bisa memilah-milah mana yang sanggup kita terima dengan baik, mana yang kita tidak bisa menerimanya.
Entah itu ucapan. Entah itu perbuatan. Entah itu pujian. Entah itu kritikan. Entah itu cibiran. Entah itu keluh kesah orang lain. Entah itu ketidaksukaan orang lain. Yang ketika semua itu datang, seolah-olah semua bermuara kepadamu. Tanpa hati yang seluas samudra. Maka kita akan mudah tersinggung. Kita akan mudah mengeluh. Kita akan mudah sakit hati. Kita akan mudah merasa terusik. Kita akan mudah merasa terganggu. Meski itu hanya sekadar riak yang kecil. Meski itu sekadar satu kata yang keceplosan. Meski itu sekadar satu perbuatan yang tidak disengaja. 

Maka, penting sekali rasanya memiliki hati yang seluas samudra. Yang tidak mudah terpengaruh dengan apa-apa yang akan datang. Hati yang tidak mudah mendendam. Hati yang selalu mudah untuk memaafkan. Hati yang selalu ringan untuk meminta maaf duluan. Hati yang tidak mudah sakit hati. Hati yang selalu bisa menerima apa-apa yang datang, tanpa terpengaruh olehnya. Ketika yang datang itu kabar yang menggembirakan hati, ia akan bersyukur. Ketika yang datang itu tentang sesuatu yang membuat tidak enak hatimu, ia akan bersabar. 

@azurazie_

Januari 20, 2023

DIPIKUL BERSAMA, DIPUKUL RATA

Seharusnya yang dipikul bersama adalah beban. Agar langkah kaki sama-sama ringan. Agar keadilan selalu terasa seimbang. Agar segalanya jadi lebih mudah dan merasa selalu dimudahkan. Ketika beban dipikul bersama, hak-hak setelahnya akan terbayar secara pantas. Dan kewajiban-kewajiban yang ada dijalani dengan perasaan ikhlas. 

Dan yang tidak boleh dipukul rata adalah kesalahan. Sebab, masing-masing orang punya porsinya sendiri-sendiri. Masing-masih orang punya badainya sendiri. Punya rintangan, hambatan, case, sepak terjangnya sendiri-sendiri. Kesalahan yang satu tidak bisa dipukul rata menjadi kesalahan semua orang. 

Januari 09, 2023

KETIKA KITA TIDAK TAHU KEBIASAAN APA YANG MEMUTUS MASA HIDUP KITA

Kira-kira kebiasaan apa yang ketika sedang kita kerjakan, tiba-tiba waktu azal itu datang? 
Kebiasaan shalat subuh berjamaahnya kah. Kebiasaan baca ratib al-hadadnya kah?shalat tepat waktunya kah? Kebiasaan sedekah subuhnya kah? Kebiasaan istighfar minimal seribu kalinya kah? Kebiasaan bershalawat dua ribu kali perharinya kah? Atau jangan-jangan kebalikannya. Ketika azal tiba, kita sedang tertidur nyenyak. Sama sekali tidak mendenger adzan subuh. Sama sekali lupa untuk beristighfar dan sedekah pagi. Ketika sedang futur, sampai-sampai bershalawat pun lupa. Berdoa pun enggan. Naudzubillah. 

Kira-kira kebiasaan apa yang ketika sedang kita kerjakan, bersamaan dengan jadwal malaikat izrail itu bertamu ke rumah kita? Kebiasaan puasa sunnah senin kamisnya kah? Kebiasaan tilawah qur'annya kah?al-kahfinya, al-mulk nya, al-waqiahnya, yaasiin nya. Kebiasaan duduk di pengajiannya kah? Kebiasaan tahajud-duha nya kah? Atau jangan-jangan ketika izrail bertamu, kita sedang malas-malasnya. Shalat di ujung waktu. Pun dengan tergesa-gesa. Atau malah sedang asik bergibah dengan tetangga sebelah. Malah sedang asik like post koment social media. Malah sedang bersenda gurau tertawa-tawa. Sedang bengong memikirkan masa depan. Bengong meratapi perasaan. Naudzubillah.

Ketika kita masih menerka-nerka, kira-kira kita lagi ngapain ketika masa hidup kita berakhir. Karena kita tidak tahu kapan, tidak tahu dimana, tidak tahu tempatnya, tidak tahu dengan cara apa. Sedangkan setiap harinya pasti berdoa agar bisa meninggalkan dunia dengan husnul khatimah. Dengan akhir yang baik. Sedangkan setiap harinya pasti berdoa agar memiliki kehidupan yang baik di dunia maupun akhirat. Sedangkan kematian adalah pasti terjadi. 

@azurazie_

Januari 07, 2023

MENJADI MANUSIA YANG PUNYA NILAI HARGA

"Jadi orang tuh harus punya nilai. Ada harganya. Jadi kemana-mana banyak dicari orang."

Kalimat itu yang membekas diingatan saya ketika suatu hari ikut briefing pagi bersama atasan. 

"Ibaratnya, belum keluar dari perusahaan ini aja udah banyak yang telpon untuk nawari gabung. Itu kalau kita punya nilai. Beda lagi buat yang masih harus masukin lamaran kesana kesini." Tambahnya. 

Hmm.. Benar juga ya, contoh lainnya untuk penjual makanan. Yang sudah terkenal enaknya. Sudah terasa cocok di lidah kita. Pasti jauh pun akan kita datangi. Tidak perlu penjual makanan yang sudah punya kios besar dengan logo yang menjual. Penjual makanan kaki lima pun demikian. Ketika sudah mempunyai nilai harga. Jauh pun pasti kita sambangi. Seperti tukang soto pinggir jalan misalnya.

Jadi sejauh ini apakah diri kita sudah memiliki nilai yang berharga? 

@azurazie_

Januari 06, 2023

MENJADI MUSLIM YANG SIBUK

Bagi seorang muslim idealnya memang harus selalu sibuk. Sejak terbangun di sepertiga malam, sebelum datangnya waktu subuh. Sampai bertemu kembali waktu untuk tidur di malam hari. Harus selalu sibuk. Dari waktu ke waktu mengejar kebaikan. Jangan sampai terputus. Dari waktu subuh ke waktu syuruk. Dari syuruk sampai ke duha. Dari duha sampai ke dzuhur. Dari dzuhur sampai ke ashar. Dari ashar sampai ke maghrib. Dari maghrib hingga ke isya. Kemudian istirahat sejenak untuk merehatkan badan. Hingga kembali bertemu tahajud. Terus begitu berputar sepanjang hari. Sepanjang pekan. Sepanjang bulan. Sepanjang tahun. Seumur hidup.

Bagi seorang muslim, idealnya memang harus selalu sibuk. Sibuk memperbaiki diri. Memperbaiki kualitas wudhunya. Memperbaiki kekhusuan shalatnya.Sibuk menambah panjang. Memperpanjang durasi sujudnya. Memperpanjang durasi doanya. Sibuk menambah bilangan. Menambah istighfarnya. Menambah shalawatnya. Menambah durasi tadarus al-qur'annya. Memperbanyak sedekahnya. Memilah kapan waktu membaca amalan-amalan rahasia lain. Yang kita rahasiakan di depan manusia.
Rutin, terus ditambah jangan sampai terputus. Sepanjang hari. Sepanjang waktu.

Bagi seorang muslim idealnya memang selalu sibuk. Karena kalau tidak begitu, kita akan disibukkan oleh kepentingan dunia. Dan melupakan untuk kebutuhan akhiratnya.
Dan pada tiap-tiap kesibukan itu, pastikan benar-benar melibatkan Allah dalam menunaikannya. Agar apa yang kita kerjakan tidak sekadar kosong. Sekadar ritual harian. Sekadar menggugurkan kewajiban. Ada efek untuk diri kita sendiri. Ada dampak perubahan yang membawa kebaikan untuk diri kita sendiri.

Bagi seorang muslim, idealnya memang harus selalu sibuk. Sebab kita tidak akan pernah tahu amalan mana yang Allah ridho atasnya. Maka, perlu selalu berusaha untuk meraihnya. Sebab kita tidak pernah tahu kapan akan datang waktu azalnya. Maka, perlu selalu berusaha untuk tidak lalai akannya. 


@azurazie_

Januari 05, 2023

NAMA YANG SELALU KUSELIPKAN PADA BAIT-BAIT DOAKU YANG SEDERHANA

Ya Rabb, 
Pada bait-bait doa yang kususun sedemikian rupa, selalu kuutamakan doa itu untuk kedua orangtua. Bukan karena aku terlalu percaya diri doa-doaku akan segera dikabulkan. Sebab, kadar derajat doaku pasti jauh sekali dengan kadar derajat makbulnya doa orangtua untuk anaknya. Tetapi, aku berharap dengan mengikutsertakan nama kedua orangtua pada bait-bait doa itu, Engkau, ya Rabb jadi lebih mempertimbangkan doa-doa itu. Pada akhirnya ada kebaikan-kebaikan untuk orangtua itu pun memantul kembali untuk kebaikan-kebaikanku. Untuk kemudahan tiap-tiap urusanku. 

Ya Rabb, 
Pada bait-bait doa, yang kususun sedemikian rupa. Selalu kuselipkan nama istri terkasih dan anakku tercinta. Bagaimana tidak, bila keduanya itu yang selalu membersamaiku setiap harinya. Yang menumbuhkan kembali semangat ketika terasa lelah. Yang menambahkan kembali rasa sabar dan syukur untuk tiap-tiap sesuatunya. Maka, ku berharap pada selipan doaku yang sederhana itu. Engkau, ya Rabb membalas segala perhatian, pengorbanan, perasaan, kebaikan, yang istri dan anakku beri setiap harinya. Dengan balasan yang paling baik berdasarkan harapan, kebutuhan, keinginan mereka. Yang aku sebagai suami dan ayahnya tak mampu selalu mewujudkannya. 

Karena Engkau, ya Rabb yang selalu kuyakini adalah sebaik-baiknya pemberi balasan-balasan tanpa batasan-batasan. Karena Engkau, ya Rabb Maha Kuasa, Maha Mewarisi dan sebaik-baiknya Sang pemelihara. 

@azurazie_

Januari 04, 2023

RUMAH TANGGA

Setiap kita yang sudah berumah tangga, wajib menjaga marwah kehormatan tiap-tiap orang yang ada di rumah tersebut. Seperti menjaga aib-aib untuk diri sendiri. Suami menjaga kehormatan istri dan anak-anak. Pun sebaliknya, istri lebih berperan penting lagi. Harus bisa menjaga kehormatan keluarga dari segi agama (dalam hal ruh-nya) maupun dari tampilan nyata. Sesuatu yang bisa dipandang oleh mata. Kebersihan, kenyamanan, tata letak yang rapi dan sebagainya. Karena biasanya istri yang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. 

Maka, ketika berumah tangga harus memiliki anak-anak tangga kebaikan dan keberkahan di dalamnya. 
Rumah tangga, dengan dapur yang senantiasa harum. Sebab, dibumbui dengan cinta dan keromantisan. Tertutup segala aib, tersebab terjaga kehormatan. Rumah tangga, dengan kamar yang selalu terasa nyaman. Untuk tempat beribadah dan istirahat melepas penat di keseharian. Rumah tangga, dengan ruang tamu yang selalu terbuka untuk menyambut doa-doa yang datang membawa kebaikan maupun perbaikan. Rumah tangga, dengan ruang keluarga yang selalu ramai dengan canta tawa. Anak-anak yang berlarian. Anak-anak yang menyenandung shalawat dan fasih membaca Al-Qur'an.

Semoga dengan begitu, rumput di rumah tangga kita bisa terlihat selalu lebih hijau di mata orang lain. Dengan marwahnya. Dengan kehormatannya. Dengan keharmonisannya. Dan kita sebagai penghuni rumah tangga itu tidak menjadi silau ketika melihat rumput tetangga lain. Sehijau apapun itu. Karena kita sudah memiliki rumput sendiri yang memberi kenyamanan. Memberi keamanan. Memiliki rumput yang hijaunya menghabiskan waktu kita untuk selalu bersyukur sedang berada di sana. 

@azurazie_

Januari 03, 2023

JEDA

Jeda

Suami ketika pulang kerja. Inginnya istirahat dulu untuk sekadar selonjoran. Untuk sekadar rebahan. Beri jeda sejenak. Tidak langsung dibrondong dengan cerita ini itu. Beri jeda sejenak. Tidak langsung diminta ini itu. Agar bisa lebih fokus. Karena istri tidak tahu, di tempat kerja suaminya hari ini, ia mendapatkan tugas apa. Dapat tekanan dari atasan seperti apa. Di sepanjang jalan macet atau kehujanannya seperti apa. Jangan sampai suntuknya pekerjaan di luar jadi terbawa sampai rumah.

Pun demikian, 
Istri ketika melihat suaminya pulang, inginnya sejenak istirahat. Untuk sekadar selonjoran. Untuk sekadar rebahan. Gantian shif. Untuk sekadar didengarkan ceritanya. Tentang tingkah polah anak yang super duper enerjik. Yang kadang tidak mau mendengarkan ini itu. Yang kadang manjanya datang tidak kenal waktu. Atau cerita tentang lingkungan tetangga yang ini itu. Cerita yang sepanjang hari tertahan karena tidak ada tempat untuk bercerita. Berikan ia jeda. Untuk mengeluarkan unek-uneknya. Karena suami tidak tahu, sepanjang hari apa yang sudah istrinya kerjakan. Pekerjaan rumah tangga apa yang membuatnya kelelahan. Beri sejenak jeda. Untuk tidak dulu dimintai tolong ini itu. Beri sejenak jeda untuk menemani anak-anak bermain. Karena sudah tentu, istrilah yang lebih banyak waktunya untuk terbangun. Tidur lebih malam. Bangun paling pagi. Dengan pekerjaan rumah yang seolah tidak ada habisnya. 

@azurazie_

Januari 01, 2023

SEPERTI HUJAN YANG DIAM-DIAM TURUN DERAS KETIKA KITA SEDANG TERTIDUR PULAS

Pernahkah kamu sama sekali tidak menyadari, kalau ternyata semalam hujan turun cukup deras. Kamu tidak sadar, karena tertidur pulas dibalik selimut yang hangat. Dan baru terbangun setengah jam sebelum waktu subuh.
Setelah melihat keluar rumah, ternyata pelataran rumahmu sudah kuyup basah. Ada air hujan yang menggenang. Pohon buah yang sengaja di tanam di depan rumah basah. Pun juga tanaman-tanaman dalam pot-pot kecil yang kamu rawat. Pun jalan setapak yang  kamu lewati untuk menunaikan shalat subuh berjamaah cukup licin karena air hujan. 
Pernah? 
Banyak hal yang telah terjadi yang kita tidak sadari akan prosesnya. Akan tetapi bisa terasa efek setelahnya. Seperti jalannya doa-doa kebaikan itu. Kita tidak tahu doa siapa yang turun menghujani hidup kita dengan kemudahan-kemudahan yang kita alami. Dengan kebaikan-kebaikan yang kita dapati. Kebahagiaan yang kita rasa. Kehangatan untuk perasaan kita. Dan rasa syukur atas semuanya. 
Doa diam-diam orang lain yang sengaja mereka utarakan untuk kita. Secara tulus. Terus menerus.
Tanpa kita tahu bagaimana prosesnya. Kapan waktunya .


@azurazie_