November 27, 2018

RITME

Adakalanya kita merasa kewalahan mengikuti ritme seseorang yang selalu serba cepat. Bertindak dengan gesit. Seolah tidak ada bahasa lelah di dalam kamus kehidupannya. Kita merasa perlu mengatur napas tiap-tiap berusaha mensejajari langkahnya. Yang bila berhenti sebentar saja, langkahnya semakin jauh. Jangkauannya semakin sulit direngkuh. Adakalanya kita merasa kewalahan mengikuti ritme perjalanan seseorang. Di waktu yang bersamaan merasa takut sekali untuk ketinggalan. Atau sekadar memang kebutuhan untuk selalu membersamainya.

Adalakanya kita merasa gemas menunggu keterlambatan seseorang. Sekuat apapun dorongan yang kita perbuat untuk memantunya lebih cepat, tetap tidak membantu banyak. Sebab, tiap-tiap langkahnya memang benar-benar lambat.

Merasa gemas dengan ketidaktepatan waktu seseorang.  Di waktu bersamaan, keberadaannya memang seperti selalu di maklumi. Selalu butuh ditunggu. Agar perasaan kita sendiri selalu nyaman. Agar keberadaanya pun selalu aman dalam jangkauan.

Adakalanya begitulah relatifnya waktu memberi pelajaran. Tidak sekadar seberapa cepat langkah-langkah itu. Atau seberapa lama jejak-jejak itu akan sampai. Ini tentang kebersamaan yang selalu ingin diusahakan. Kebersamaan yang selalu ingin dirindukan.

#azurazie_

November 15, 2018

DI LUAR RENCANA

Adakalanya, kita dihadapi oleh situasi dan kondisi yang di luar perencanaan kita. Hitungannya jauh meleset. Lebih menguras tenaga. Lebih membutuhkan banyak waktu dalam penyelesaiannya. Seringnya kita mudah sekali berkecil hati akan hal itu.

Padahal, bisa saja hal yang demikian di atas, adalah salah satu upaya yang diperlukan. Agar apa-apa yang sedang kita usahakan. Apa-apa yang benar-benar kita perlukan. Bisa menjadi lebih matang dalam kesempurnaan. Bila ditarik kesimpulannya, bisa jadi kalau kita tidak mengusahakannya dengan sampai begitu, hasilnya bisa jadi tidak pernah kita nikmati seutuhnya. Bisa menjadikan kita tidak pernah ke mana-mana.

Sesuatu yang menuntutmu mengeluarkan lebih, memang adakalanya membuatmu menjadi lebih letih. Tapi, sesuatu yang menuntunmu untuk ikhlas menjalani dengan lillah. Insya Allah, hasilnya bisa menjadi lebih berkah.

Semoga dengan ini menjadi tambah semangat.
#tjintayangbercerita
#azurazie_

November 12, 2018

BUKU T(J)INTA YANG BERCERITA







Judul : T(j)inta yang bercerita
Tebal : 206 Halaman

Alhamdulillah, buku ke-6 saya sudah ada versi cetaknya. Setelah cukup lama tertunda dan prosesnya lebih lama dari buku-buku sebelumnya.

Mungkin memang begitu adanya, sesuatu yang dikira kita belum juga selesai-selesai, sebenarnya proses disempurnakannya memang belum usai. Minimal ketetapan untuk ketepatan waktunya belum akurat. Tidak ada yang terlambat, bila kita selalu percaya dengan ketetapan-Nya dengan sepenuh taat.

Buku ini diberi judul #T(J)INTAYANGBERCERITA adalah sebuah kumpulan tulisan-tulisan yang judulnya disusun secara runut dari A-Z

Dan dipenggal menjadi 3 bagian.
- Tinta yang menuliskan cerita
- Cinta yang menceritakan kisah
- Remah-remah hikmah

Ada 42 judul tulisan yang nano-nano di dalamnya. Dan yang membuat saya agak spechless adalah baru menyadari ternyata terbitnya tepat di bulan kelahiran Rasulullah. Rabiul Awal. Karena dua judul tulisan di dalamnya memang didedikasikan untuk mengungkap rindu kepadanya. Masya Allah, skenario Allah memanglah yang terbaik.

Tak lupa saya ingin mengucapkan terima kasih kepada sahabat-sahabat yang terlibat dalam kelahiran buku ke-6 ini. Khusus kepada @fathurriziq yang membuatkan cover dan @lainilaitu yang dengan sabar menyusun layoutnya menjadi lebih baik.

Tentu tak ketinggalan sepenuh cinta untuk @sekitar_putri yang selalu mau membersamai dalam semangat, agar buku ini bisa selesai sesuai komitmen di awalnya.
Besar harapan semoga apa yang sudah ditulis ada manfaat untuk pribadi saya dan untuk pembaca pada umumnya. Aamiin.

Salam literasi

#tjintayangbercerita
#azurazie_

November 11, 2018

KELAHIRANMU, YA RASULULLAH

Ya Rasulullah.
Kelahiranmu, adalah berkah untuk alam semesta.
Kehadiranmu, menjadi pelega rindu sahabat-sahabat yang mencinta.
Ketiadaanmu, menjadi lara untuk Bilal, si budak hitam yang merdeka.
Bersamamu, begitu hangat untuk iman yang mengukuh di dada.

Ya Rasulullah.
Meski kami hanyalah ummat akhir zaman yang belum pernah bersua.
Shalawat atasmu adalah rasa gembira.
Mereda rindu yang menghujam kuat di dada.
Kelahiranmu adalah syafaat yang nyata kala hidup di dunia.
Sebab, tanpa nurmu tiada akan dunia dan isinya tercipta.
Sebab, tanpamu tiada kami kenal keagungan Ilahi, Azza Wajalla.

Ya Rasulullah.
Terima kasih atas titipan rindu di kala itu. Rindu yang sempat dicemburui oleh sahabat-sahabatmu.
Kepada segolongan ummat yang hidup jauh setelah masamu.
Pada hati mereka ada cinta yang begitu nyata.
Dalam relung jiwa yang merintih asa.
Cinta yang menumpuk menjadi azam yang kuat.
Di bawah naungan benderamu kelak, cinta tersambut dengan syafaat.

#Azurazie_