TIDAK WAJIB SEMPURNA

 Nak, seperti halnya orang tua yang tak wajib untuk menjadi sempurna. Begitupun denganmu, tidak ada kewajiban juga untuk menjadi sempurna.

Maka, seiring pertumbuhanmu saat ini, tatkala ada tingkah polah dirimu yang diluar kendali. Sedang ajaib. Yang sampai menguji kesabaran. Sampai mengelus dada. Rasanya, kami sebagai orangtua yang perlu meminta maaf. Sungguh! Atas sebab, boleh jadi perilakumu yang di luar kendali itu, ada andil juga dari kami saat kecil dulu. Yang teramat banyak tidak mengendahkan omongan orangtua. Yang teramat sering mengacuhkan nasihat-nasihatnya. Tingkah 'ajaibmu' saat ini, boleh jadi adalah cerminan tingkah yang kami lakukan di saat itu. Maka, meskipun kita tidak ada kewajiban untuk menjadi sempurna, setidaknya kita terus berupaya untuk menjadi lebih baik dari hari ke harinya.

@azurazie_

PENERIMAAN

 Kendalikan sabarmu, sampai batas mampunya. Kembalikan rasa syukurmu sampai terasa lapang dadanya. Semoga dengan begitu, yang tersisa hanyalah penerimaan-penerimaan. Bahwa segala sesuatunya hanya sekadar titipan. Hingga tak ada lagi perbandingan : mana yang lebih besar-mana yang lebih kecil, mana yang banyak atau sedikit. Bukan lagi tentang yang datang-yang pergi. Yang hilang-yang kembali. Yang tersisa hanyalah, menjalani takdir sesuai dengan ketetapan-Nya.

@azurazie_

TERUSLAH BERBUAT BAIK

 Kita tidak akan bisa menyenangkan hati semua orang, atas sebab keterbatasan kemampuan kita untuk memenuhi semua kebutuhan mereka. Atas sebab standart penilaian mereka yang didasari oleh ekspektasi mereka sendiri. Yang cenderung mudah kecewa ketika tidak sesuai dengan keinginan mereka.

Akan tetapi kita selalu bisa memenangkan penilaian pada pandangan Allah, dengan terus berbaiksangka kepada-Nya. Bahwa apa-apa yang kita upayakan untuk membantu atau mengulurkan tangan untuk meringankan beban orang lain. Secara tulus ikhas tanpa berharap adanya timbal balik yang sepadan. Adalah Allah sebaik-baiknya yang memberi balasan.

Maka, teruslah berbuat baik.

@azurazie_

KENDALA KENDALI

Pada tiap KENDALA yang kita terima, seharusnya sejalan dengan KENDALI Allah dengan Kun Fayakun-Nya. Sebab, tidak mungkin di luar kemampuan hamba-Nya.  Selagi memang berada di jalan yang lurus, jalan yang di Ridhoi-Nya. Maka, sebaiknya memang kita seharusnya selalu MENGALAH, dalam artian tunduk pasrah pada ketetapan-Nya (setelah berusaha). Daripada lebih banyak MENGELUH yang malah tidak memperbaiki apa-apa.

@azurazie_