April 14, 2018

SATU PEKAN BERLALU

Satu pekan berlalu, apa-apa yang menjadi harap, kini menjelma bahagia dengan hati yang paling siap.
Satu pekan berlalu, apa-apa yang menjadi doa, terijabah dalam bait-bait rasa, yang tertulis rapi di lauhul mahfud-Nya.
 
Satu pekan berlalu, sepakat menerima sepaket bukan lagi sekadar perbincangan yang kita gaung-gaungkan. Kini mulai menjadi kebiasaan yang perlu untuk selalu di musyawarahkan.

Karena aku dan kamu, telah menjadi kita. Itu artinya, tidak adalagi sekadar kata-kata. Melainkan diterap menjadi sesuatu yang lebih nyata. Musyawarah menjadi jalan agar apa-apa yang akan kita lakukan, apa-apa yang setelah itu dialami, resiko dan konsekuensinya menjadi tanggungan berdua. 

Ridho atas setiap keputusan pasangannya.
 
Dan waktu menjadi saksi dalam prosesnya. Bersamamu selalu, tak ingin berakhir waktuku. Itu saja.
@azurazie_

April 01, 2018

SATU PEKAN DARI HARI INI

Sahabatku, rasa-rasa ada beberapa hal yang perlu aku sampaikan kepadamu, terkait acara pada tanggal 08 April 2018. Satu pekan dari sekarang.

Sekiranya kamu berkenan untuk mengetahuinya. Terlepas setelah ini kamu keberatan atau tidak. Minimal aku sudah sampaikan apa yang menurutku perlu untuk diutarakan. Maka, dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dengan kerendahan hati dan sepenuh harap. Izinkan aku memulainya.

Pertama, satu dari enam hak seorang muslim bagi muslim lainnya adalah perihal memenuhi sebuah undangan. Maka, sepenuh harap, luangkanlah waktu terbaikmu untuk mencumponi undangan itu. Aku doakan di hari yang sudah ditetapkan, kamu dan sekeluarga dalam kelapangan, sehat dan afiat. Diberikan keselamatan baik pergi sampai kembali pulang. Aamiin. Agar silaturrahim itu dapat terjalin.

Kedua, sebagai tuan rumah, sudah sepantasnya kami menjamu dengan jamuan yang paling baik. Itu sudah keharusan, tapi bila di hari itu, kamu merasa tidak terjamu dengan semestinya. Baik dari pelayanan maupun sambutan kedatangan. Atau hidangan yang tidak selera di lidah. Mohon maaf kami sampaikan. Semoga kamu ridho dan memaklumi itu.

Oh iya, saran dari kami, sebelum mencicipi hidangan yang sudah disediakan, alangkah baiknya sendok menu seperlunya. Dalam artian tidak berlebihan. Demi menghindari sesuatu yang bersifat mubadzir karena tidak semua termakan. Bila ternyata kurang dan ingin nambah tentu saja boleh.
Ketiga, menyambung dari point kedua, perihal pelayanan. Aku teringat nasihat Rasulullah SAW, yang melarang makan dan minum sambil berdiri. Semoga kamu pun ingat dengan sepotong nasihat itu, bila hal itu dikarenakan dengan fasilitas yang tidak terpenuhi, keterbatasan kursi yang disediakan. Kami berharap, kamu ridho dengan itu. Pun demikian semoga Allah memaklumi dengan 'keterbatasan itu.'

Keempat, ini yang paling ingin aku sampaikan kepadamu. Nanti, tidak akan kamu dapati sepotong pas photo pun di sana. Karena kami memang tidak melakukan prawed. Mohon maaf itu di luar prinsip kami sebagai muslim. Dan tentu saja hakmu untuk mengabadikan setiap moment yang sedang terjadi dalam hidupmu. Kami tidak akan membatasi itu.

Tapi, di mohon dengan sangat, bila memang di rasa perlu mengambil poto atau video di acara kami, untuk mengabadikan moment. Mohon cukup sekadarnya saja, dan semata-mata untuk koleksi pribadi saja.

Mohon dengan sangat tidak meng-uploud-nya di sosial media manapun. Bukan berarti kami tidak ingin ikut beruforia dengan itu. Apalagi ini memang acara bahagia kami. Tapi, yang lebih kami butuh adalah doa. Agar bahagia itu tetap terjaga setelahnya.

Kelima, teruntuk kamu yang nanti memenuhi undangan kami, ada  beberapa bentuk sovenir yang kami sediakan, sekadar untuk buah tangan agar tidak lengang dalam perjalanan pulang. Sebagai pengingat, bahwa pada tanggal 08 april 2018 pernah ada momentum bahagia yang kami rayakan. Bahagia yang kamu ikut mendoakan.

Itu saja beberapa point yang ingin kami sampaikan. Bila ada tutur kata yang tidak tersusun dengan rapi, mohon dimaklumi. Sebelumnya kami utarakan terima kasih.
Salam
@azurazie_
@sekitar_putri