April 23, 2021

LAKUKANLAH LEBIH DULU

Skala prioritas masing-masing orang berbeda-beda.

Seringnya berbenturan dengan dua faktor :

- ada yang karena ego (suka tidak sejalan dengan kebutuhan kita)
- ada yang karena kebutuhan  (suka tidak pas dengan ego kita)

Yang karena ego, maklumi. Setiap orang cenderung lebih dulu mementingkan dirinya sendiri. Sewaktu-waktu diri kita pun begitu. Pasti. 

Yang karena kebutuhan, hargai. Tidak semua orang bisa berbagi di waktu lapangnya. Apalagi di saat susahnya. Fakta.

Maka, beruntung rasanya bila telah menemukan seseorang yang selalu memprioritaskan dirimu di atas kepentingannya sendiri. Seseorang yang mendahulukan kebutuhanmu, sebelum ia memenuhi kebutuhannya sendiri.
Seseorang yang tanpa diminta pun bersedia membagi waktu luangnya, membagi perhatiannya, membagi pengertiannya, membagi kepentingan-kepentingannya. Yang pada akhirnya sudah pasti membagi kebahagiannya untuk kita.
Tanpa diminta, selalu bersedia.
Tanpa membagi, selalu tersedia.

Bila sampai saat ini masih belum menemukan seseorang yang seperti itu. Lakukanlah lebih dulu.

@azurazie_

April 22, 2021

MENUKAR KESEMPATAN

(11)

Ya, sobat.
Perlu diingat.
Sebagai seorang muslim harus punya keyakinan penuh. Bahwa tiada satupun perintah Allah yang kita tidak akan sanggup untuk menjalaninya. Pun, sebaliknya. Tak ada satupun larangan-Nya pula yang tidak bisa untuk kita tinggalkan. Dan semua itu tergantung kemauan. 

Maka dari itu, sobat. Sebenarnya puasa itu bukan sekadar ketangguhan diri untuk orang yang sehat wal afiat. Tapi, dipengaruhi juga dengan ketangguhan niat.

Maka, tak heran, banyak yang sebenarnya kuat secara fisik. Tapi, lebih memilih menjadi golongan orang yang fasik. 

Golongan yang tahu bahwa meninggalkan puasa tanpa udzur yang sar'i adalah dosa. Tapi, tetap cuek seolah Allah tidak mengawasi perilakunya.

Padahal, sobat.
Berapa banyak yang Allah uji  dengan kesehatan, yang tidak juga membaik. Sedangkan hatinya bersedih, ingin sekali ikut berpuasa. Ingin juga menjadikan Ramadhan tahun ini yang terbaik.

Seandainya sobat, aku boleh berdoa kepada Allah untuk menukar kesempatan itu. Menukar jatah sehat orang-orang yang kuat fisik tapi memilih tidak berpuasa. Dan berikan kepada orang-orang yang kesehariannya kepayahan dalam sakitnya. Tetapi mereka rindu untuk berpuasa.
Seandainya boleh berdoa demikian. Seandainya...

Tapi tidak, sobat.
Rasanya ke-ikhlasan menerima takdir dari hati orang-orang yang diuji sakit itu lebih berharga. Daripada doa dari hamba yang masih saja beranggapan dirinya lebih baik dari orang lain. Dari hamba yang masih menyimpan sebesar dzarah kesombongan dalam hatinya.

Astaghfirullah..

@azurazie_

April 21, 2021

ZONA NYAMAN

(10)

Ya, sobat.
Menuju hari kesepuluh, kira-kira
'Hadza Min Fadli Rabbi' mana yang masih saja kita dustakan?

Ibadah saum itu memang menuntut diri untuk keluar dari zona nyaman.

Nyamannya makan dan minum di siang hari, tapi harus imsak sampai adzan maghrib. Nyamannya selonjoran setelah isya, tapi malah tarawih-an. Di saat sedang pulas-pulasnya tidur pun harus bangun untuk sahur. Hingga tak sadar sudah membuktikan bahwa shalat subuh itu lebih baik dari pada tidur.

Begitulah, puasa menuntut diri agar keluar dari zona nyaman selama sebulan penuh.

Awalnya begitu kan?

Tapi, dengan kesungguhan niat. Puasa pula yang pada akhirnya menuntun kita kepada kebiasaan-kebiasaan baik. Yang tadinya bisa dihitung dengan jari berapa kali bangun malam untuk tahajud. Sekarang bisa rutin sebelum sahur. Yang tadinya   ketinggalan terus shalat subuh berjamaah. Sekarang waktu imsak sudah berada di masjid. Yang tadinya buka mushaf hampir lupa setiap hari. Sekarang bisa kejar target untuk khatam minimal satu sekali selama Ramadhan.

Dan lain sebagainya.

Betul tidak? Yang awalnya berasa dituntut keluar dari zona nyaman, pada akhirnya berasa dituntun untuk memperbaiki diri dengan kebiasaan-kebiasaan baik yang membawa kebaikan.

Berharapnya sih, 11 bulan berikutnya akan terus begitu. Berharapnya....

@azurazie_

April 18, 2021

PERBAHARUI NIAT

(6)

Hi, sobat.
Bagaimana puasa sampai hari ke enamnya?
Tak terasa ya sudah hampir sepekan.
Atau malah terasa berat banget?

Nah, 
Tergantung bagaimana niatnya, ya.
Maka, penting yang namanya selalu *perbaharui niat*.

Karena niat bisa mempengaruhi kesungguhan hati.
Untuk itu, letak niat adanya di dalam hati.
Tapi, niat juga perlu dibarengi dengan perbuatannya.

Jadi, tak cuma sekadar niat saja. 
Hanya niat, tapi tak puasa itu namanya bohong.
Sedang puasa, tapi lupa niat sama aja bodong.

Puasa ini disebut ibadah yang diam-diam.
Sebab, hanya kita saja dan Allah yang tahu sebenarnya kita masih puasa atau tidak. 

Berpura-pura di depan manusia tentu jago.
Kalau pura-pura dengan Allah? Wah... wah... awas jiga nu gelo.

Yuk! Selalu perbaharui niatmu.
Semoga dengan begitu bisa terus menambah kualitas puasamu.

Hingga ujung Ramadhan.
Selamat mendulang berkah dan kebaikan.

@azurazie_

April 17, 2021

DI PORSI BUKAN PORSIL

Tubuh itu jangan di *porsil* tapi perlu di *porsi*.



- Ibadah sebanyak-banyaknya

- Bekerja/beraktifitas semampunya

- Istirahat secukupnya



Jangan dibolak-balik



- Kurang ibadah hidup bisa semraut

- Kelebihan bekerja/beraktifitas bisa semaput

- Kurang hiburan bisa cemberut



Belajar adil ya untuk diri sendiri.



Jangan lupa tambahkan sabar, agar syukur selalu lebih subur.

@azurazie_

April 12, 2021

HATI YANG BERGEMBIRA

(1)

Hi, sobat.
Apa kareba? Semoga Allah senantiasa memberkahi usia yang dipakai untuk beribadah kepada-Nya. 

Dan di malam pertama ini, perlu berucap : Selamat menyambut Ramadhan dengan hati yang paling gembira.

Sebab, kalau hati sudah gembira. Segalanya jadi lebih nyaman untuk dijalani. Pun, lebih enak untuk dinikmati. Pun, lebih lapang untuk disyukuri. Segalanya jadi lebih terasa mudah. Segalanya jadi lebih indah. Betul tidak?

Diberi hati yang gembira karena datangnya Ramadhan adalah anugerah Allah yang tiada tara.

Sebab, berapa banyak orang-orang yang ketika Ramadhan datang, alih-alih bergembira, justru ia berkecil hati. Dari mulai merasa serba dibatasi, hingga takut berkurangnya rezeki.

Maka, 
Mari sekali lagi bersyukur dengan anugerah Ramadhan tahun ini. Dengan hati yang paling bergembira.

Allah Yuftah 'Alaikum..

@azurazie_