Februari 17, 2022

ASET

Apapun propesi/jabatannya, perlakukan orang lain sebagai 'aset' yang baik, untuk menambah kebaikanmu, mempermudah segala urusanmu. Bukan seolah-olah hanya dijadikan 'keset' ketika hendak membersihkan/menutupi kekuranganmu. Sebab, tanpa peran mereka, kita tak mungkin bisa melangkah sejauh ini, tak mungkin bisa menikmati posisi ini. Semoga dengan begitu, akan lebih bisa menghargai/memperlakukan orang lain dengan lebih baik.

@azurazie_

Februari 09, 2022

BATAS WAKTU

Segala sesuatu ada batas waktunya. Memiliki kadaluarsanya. Entah rusak. Pun hilang. Pun pergi. Tidak ada yang bisa selamanya digenggam. Hati-hati.

Pun begitu, ada sesuatu yang ditakdirkan untuk kita miliki cuma bisa sekali. Tidak untuk berulang kali. Sekali habis. Tidak berganti. Tidak terganti.

Maka, genggam sesuatu itu, tidak sampai terlalu erat. Tapi pastikan selama ada kesempatan harus selalu terikat. Agar lebih bisa bertanggung jawab saat menjaganya. Agar bisa lebih lama waktunya.

Sambil tetap memupuk hati, membesarkan hati. Seiring berjalannya waktu. Berjalannya kepemilikan itu. Tetap sadar, tidak ada yang abadi. Sewaktu-waktu, bisa hilang, bila rusak, bisa pergi.

Berharap besar, agar pada waktunya, semua itu tidak ada lagi. Kita bersedih boleh, tapi tidak sesedih itu. Merasa kehilangan boleh, tapi tidak senelangsanya itu.

Karena kita sudah lebih dahulu untuk belajar berlapang dada, saat masih dalam kepemilikan.

Semoga.

 

@azurazie_

Februari 01, 2022

YANG TERBAIK DARI YANG BAIK

    Pada akhirnya yang terbaik dari hal yang baik adalah melupakan kebaikan yang pernah dilakukan.

    Untuk lebih men-kualitas-kan rasa ikhlas.

    Dan terus mengingat kebaikan orang lain yang pernah kita rasakan. Untuk lebih men-kuantitas-kan rasa syukur yang berkelas.

    Pada akhirnya dua hal itu yang masih sering kali tertukar. Merasa jumawa atas apa yang sudah kita lakukan untuk kebaikan orang lain. Dan merasa masih saja 'kurang', padahal sudah terlalu sering mengandalkan kebaikan-kebaikan orang lain.

    Dan sesungguhnya nikmat-nikmat Allah masih saja tak bisa tertakar.