Oktober 18, 2012

TAWURAN SEHAT

Tak ada yang tahu kematian menjemput kita di mana, sedang melakukan apa bahkan bertanya kita sudah siap apa belum.


Akan sangat merugi ketika saat itu datang, kita sendiri sedang benar-benar melakukan hal yang sia-sia.



Wara-wiri sana sini, nongkrong yang tidak ada manfaat, apalagi untuk seorang pelajar yang seharusnya mencetak medali prestasi ini justru ribut hanya karena persoalan sepele, gengsi, adu jago dengan TAWURAN. Mahasiswa-mahasiswa yang seharusnya bersiap-siap untuk menjadi pemimpin selanjutnya, malah sibuk mencari perkara yang nggak ada manfaatnya. Woy udah bukan zamannya brothers.



Untuk apa? Pembuktian apa? Apa itu usaha kita agar orang tua yang membanting tulang setiap hari tersenyum, lalu dengan bangganya mereka bercerita kepada para tetangganya "Ini loh anak saya udah jago banget berantemnya, kemarin aja baru di tangkap polisi gara-gara berhasil bikin kepala aak orang bocor." Lah? 



Ramai-ramai cuma untuk merusak diri, fasilitas umum, nama sekolah, nama baik orang tua. Di anggap sampah oleh masyarakat. Untuk apa?



Apa cuma itu prestasi yang bisa kita berikan? Apa itu yang membahagiakan mereka? Apa itu cara terbaik untuk membalas jasa mereka? Apa itu pembuktian kalau kehadiran kita itu berguna?



NO! Buang jauh-jauh deh kalau punya pemikiran seperti itu. Harusnya buat mereka bangga dengan prestasi gemilang, akhlak yang baik dan pembuktian mimpi mereka dengan melihat kita sukses.


Tawuran udah nggak zama mas bro!!


Solidaritas kepada teman boleh tinggi mas bro, tapi tetap menjaga hal-hal dengan yang berbau ke mudorotan. Bukan berarti untuk ajang membela teman yang di sakiti dengan membalas secara bergerombol dan ngajakin tawuran. Cemen, mengendalikan emosi sendiri saja tidak berhasil, apa kata dunia?



Empati yang tinggi boleh saja mas bro, tapi coba dengan cara yang lebih baik, lebih santun dan lebih bermanfaat, ingat apa yang terjadi tak lepas dari reaksi sebab dan akibat, mungkin saja memang ada yang harus di perbaiki dengan diri kita sendiri makanya ada akibat yang muncul nggak mengenakan hati. 



Hanya yang mampu mengendalikan hawa napsu itulah mereka yang menang, menang atas dirinya sendiri, untuk tidak cepat terbawa emosi, terhasut ajakan yang nggak benar, mengarahkan emosionalnya ke arah yang lebih baik, dan yang pasti akan selalu membuat inovasi baru bukan masalah baru. 



Ayo temukan solusi bukan mengembang biakan masalah yang terjadi. Ayo saling mendukung dan memotivasi untuk mencetak prestasi. Ayo saling bergandengan erat untuk membuat bangga dunia, orang tua, sahabat, dan diri kita sendiri. 



Tenang, selalu ada kesempatan untuk berubah selama ada keinginan untuk intropeski, memperbaiki diri. Ayo mulai dari diri sendiri dan dengan ini pasti lingkungan pun akan jadi lebih baik. Mari mulai arahkan TAWURAN yang SEHAT, dengan cara berkumpul melakukan diskusi, kegiatan sosial, sama-sama berdedikasi tinggi terhadap pelajaran, mengamalkan nilai-nilai kejujuran dan keimanan. Bentuk kelompok yang lebih membawa manfaat, sama-sama tumbuhkan kesadaran untuk memperbaiki lingkungan, terutama Negara ini. Jia Yoo.. Tawuran sehat yuuk! lihat diri kita sudah sejauh mana memberikan andil untuk lingkungan, sudah sejauh mana mempersiapkan masa depan. 

***
Ya Rabb, aku berlindung dari golongan orang yang tidak pandai mengisi waktu luang, tidak cermat mengambil sebuah kesempatan. Tidak bijak menetapkan sebuah pilihan. Tidak sabar menghadapi kegagalan.


Sesungguhnya apa yang ada adalah milik-Mu. dan akan bermanfaat jika di gunakan atas ridho-Mu.

14 komentar:

  1. baru ngeh tulisan awalnya jadi TAWURAN SEHAT XD ahaahahaha nice XD

    aamiin *untuk kalimat-kalimat terakhir :-)

    BalasHapus
  2. Keren, waktunya kita teriakkan "Say NO to Tawuran".

    Suka kalimat penutupnya dan bagian rangkaian huruf di awal tiap-tiap paragrafnya.

    BalasHapus
  3. setuju dengan khaerul,.,.
    daripda tawuran gk jelas, mending k warnet, ngadem sambil blogwalking..

    BalasHapus
  4. bener bgd tuh. Mereka harusnya bersyukur lihat di desa2 kecil, banyak orang yg ingin sekolah sampe tingkat SMP, SMA. SD pun terkdang ga lulus krna kepentok biaya. Eh ini udah dikasih makan, buat bayar skeolah, uang jajan plus pula masih aja gak mikir. Sebenarnya terkdang kita emang ga tw, anak dirmah diam pas diluar kok bisa bgtu. Terkdang memng pikiran mereka itu terbalik.

    seandainya Pelajar kita baik hatinya.

    BalasHapus
  5. AMIIIIIIIIIINNNNN :)
    Rugi banget nget nget kalau sampai bertemu maut saat tawuran :((
    eh kompak ye kitah ternyatah wkkwkw ampe sama gtu ilustrasinyah :))

    BalasHapus
  6. ya, kompakan sama mbak sarnisa ya Bang Uz..
    siapp, tawuran indah ni kayak gini.
    masih banyak koq pemuda baik yang berorientasi ke masa depan.
    yang tawuran, ke laut ajaa.

    BalasHapus
  7. tulisannya keren banget... semoga anak-anak yang pikirannya dangkal itu membaca ini biar mereka sadar.

    BalasHapus
  8. saya yakin, kalo di baca sama temen2 yang suka tawuran pasti kena nich...kerren

    BalasHapus
  9. dari pada tawuran yuk ikutan buat kontes masak aja yuk :) hohohoh...

    wah.. bang terasa sudah lama aku ngk maen2 kesini yah... --

    BalasHapus
  10. moga ababil2 yang suka tawuran cepet insaf abis baca postingan *amin*
    :)

    BalasHapus
  11. Kreativ banget ini postingan..
    semoga saja gak ada lagi kejadian tawuran yang sampe ngilangin nyawa orang..

    salam solid

    BalasHapus
  12. amiiiin
    aih, tumben yang ini bukan cerpen :)

    ayo jadi anak2 labil yang nyalurin emosi ke dalam hal positip, bukan tawuran.
    semoga makin banyak yang sadar kalo tawuran itu bikin malu negara juga.. hehe

    salam solid bang :))))

    BalasHapus
  13. Wawaaa.. kreatif itu serangkaian huruf T-A-W-U-R-A-N S-E-H-A-T diuraikan jadi penjelasan tentang tawuran sehat itu sendiri!!

    Suka banget sama doa di akhir wacana ini :D

    BalasHapus
  14. Semoga saja pelajar2 yang doyan tawuran baca ni artikel dan sadar.
    Indonesia membutuhkan generasi emas penerus bangsa. bukan generasi yang suka tawuran.

    BalasHapus

Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)