November 05, 2014

hidup di negeri dongeng

kita pernah berbicara layaknya hidup di negeri dongeng. memang seperti kekanak-kanakan, tapi kita sama tahu di sana penuh dengan harapan-harapan.

awalnya kamu yang mulai bercerita, bertingkah seolah-olah kamu adalah putri dari penyihir ternama. seorang putri yang memiliki ayah yang baik dan pengertian. selalu cekatan memberikan apa saja yang kamu butuhkan. hanya simsalabim seketika semua tersedia. meskipun aku tahu ayahmu terlalu memanjakanmu jika kutarik kesimpulan dari ceritamu itu. 

katamu, suatu hari nanti ingin berpetualang menggunakan permadani terbang. menyibak kumpulan awan berarak hanya untuk memastikan langitmu akan selalu cerah. 

"siapa tahu bertemu pangeran langit." katamu sembari memandang ke atas. 
aku nyaris tertawa lepas, jika tidak ingat ini percakapan di negeri dongeng. 

aku mengangguk - lanjutkan ceritanya. begitulah maksudku. 

berlanjutlah dongeng harapanmu itu. mulai bercerita saat bertemu pangeran langit dan bagaimana kepribadiannya. tentang kebaikan dan tutur katanya.

kamu bercerita seakan memang sudah sangat mengenalnya. padahal bertemu saja belum. kataku mencibir, yang tentu hanya di dalam hati. mana berani aku membuyarkan dongeng harapanmu itu.

kita terus berbicara seperti hidup di negeri dongeng, hingga matahari beranjak pulang. 

sungguh cerita putri sang penyihir yang penuh harapan.

dan percakapan itu ditutup dengan pertanyaanmu yang membuatku seketika gugup. bagaimana cerita negeri dongeng versimu? kamu tiba-tiba bertanya seperti itu.

"eh? aku ingin bertemu dengan putri angsa mungkin."

"kenapa dia?"

"biar nggak perlu repot-repot ke langit." jawabku asal.







3 komentar:

  1. selamat malam. boleh kan bertamu di sini malam hari?
    aku juga ingin ke negeri dongeng. tempat dimana harapan bisa menemukan nyata.
    sudah, cuma mau bilang itu saja. kapan-kapan boleh datang lagi kan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. tentu saja. perlu dibuatkan undangan resmi tiap harinya?

      Hapus
  2. Halo kakek tua... tulisan tentang penyihirku belum rampung... rasanya ingin menerbitkannya di kotak ceritaku.. negeri dongeng dan negeri penyihir serasa mirip, hanya saja negeri penyihir lebih penuh pesona.. akhirnya kau akan tersihir juga :D
    Selamat sore random

    BalasHapus

Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)