November 19, 2013

Benarkah ia? Siapa yang tahu?

Setiap pribadi pasti memiliki pertanyaan yang sama dalam hidupnya. Salah satunya tentang teman hidup. Sosok jiwa lain yang pada akhirnya melengkapi sisi kesepian. Yang menyempurnakan rasa yang dulunya lebih banyak menyendiri. Ia yang layak menemani kita mengisi setiap jengkal sisa kehidupan. Menggenapkan isi hati.

Yang belum menemukannya sedang sama-sama menunggu alur waktu menjawab pertanyaan yang membenak itu. Siapa dia? Apakah berasal dari sosok asing yang selama ini belum pernah kita kenal. Hingga kemudian dekat dan pada akhirnya terpilih oleh hati, memenangkan perasaan. Benarkah ia? Siapa yang tahu?

Ataukah ia masih bertemakan seputaran masa lalu. Ia yang sempat menawarkan diri untuk lebih saling mengenal dan pada suatu hari entah memiliki keberanian apa untuk mencabut pernyataannya sendiri. Ia yang pernah dengan sengaja memutuskan ikatan tali yang pernah ia simpulkan sendiri. Kemudian pergi. Benarkah ia? Siapa yang tahu?

Atau mungkin ia adalah sosok yang beberapa waktu ini sering kita lihat. Sering bertemu. Meski belum saling mengenal lebih lanjut. Atau sebatas menyapa ketika sedang ada keperluan. Entah karena tugas, entah karena pekerjaan, entah hanya sepintas bertanya satu dua hal. Benarkah ia? Siapa yang tahu?

Atau pribadi lain yang sampai detik ini belum sama sekali terbayang dalam pikiran. Belum sama sekali terlihat oleh pandangan mata. Ia yang masih memunggungi kita dengan segala penjuru sisi gelapnya. Benarkah ia? Siapa yang tahu?

Sungguh semua praduga itu masih dalam bentuk lembaran-lembaran pertanyaan. Yang seiring waktu kita sama-sama percaya akan ada jawaban yang melegakan. Hanya mencoba menyimpulkan satu hal, selamat untuk siapa saja yang sudah digembirakan waktu menemukan separuh dari sisi jiwanya. Jagalah selalu, sebagaimana pertama kali ingin mendapatkannya. 


  

2 komentar:

Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)