Oktober 03, 2014

hujan dan doa yang melangit

tidak lagi mendengar kabarmu seperti halnya musim kemarau yang merindu datangnya hujan.

ia tidak tahu kapan hujan itu akan tiba ke bumi membawa pesan langit. berisi jawaban atas harapan-harapan yang ia bisikkan selama ribuan menit.

kamu mungkin pernah mendengar sebuah kiasan, selama ini hujan lah satu-satunya perantara yang menghubungkan langit dan bumi.

tentang komunikasi di antara dua ruang yang saling berjauhan. cara menyapa yang unik dengan tanpa pernah bersentuhan.

aku ingin belajar menantimu setabah kemarau menunggu rintik hujan. sabar meski dalam waktu yang cukup panjang. menunggu waktu yang tepat mendatangimu untuk bersama merajut masa depan.

tidak sekarang. seperti halnya bumi yang percaya, ada waktu-waktu tertentu hujan itu akan lebih sering datang.

aku menunggumu seperti bumi menanti pesan langit yang di bawa oleh hujan. dan aku tidak keberatan sekalipun nantinya akan kebanjiran harapan.

jika hujan berperan sebagai penghubung bumi dan langit. bukankah kita pun memiliki doa? doa yang melangit.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)