November 27, 2018

RITME

Adakalanya kita merasa kewalahan mengikuti ritme seseorang yang selalu serba cepat. Bertindak dengan gesit. Seolah tidak ada bahasa lelah di dalam kamus kehidupannya. Kita merasa perlu mengatur napas tiap-tiap berusaha mensejajari langkahnya. Yang bila berhenti sebentar saja, langkahnya semakin jauh. Jangkauannya semakin sulit direngkuh. Adakalanya kita merasa kewalahan mengikuti ritme perjalanan seseorang. Di waktu yang bersamaan merasa takut sekali untuk ketinggalan. Atau sekadar memang kebutuhan untuk selalu membersamainya.

Adalakanya kita merasa gemas menunggu keterlambatan seseorang. Sekuat apapun dorongan yang kita perbuat untuk memantunya lebih cepat, tetap tidak membantu banyak. Sebab, tiap-tiap langkahnya memang benar-benar lambat.

Merasa gemas dengan ketidaktepatan waktu seseorang.  Di waktu bersamaan, keberadaannya memang seperti selalu di maklumi. Selalu butuh ditunggu. Agar perasaan kita sendiri selalu nyaman. Agar keberadaanya pun selalu aman dalam jangkauan.

Adakalanya begitulah relatifnya waktu memberi pelajaran. Tidak sekadar seberapa cepat langkah-langkah itu. Atau seberapa lama jejak-jejak itu akan sampai. Ini tentang kebersamaan yang selalu ingin diusahakan. Kebersamaan yang selalu ingin dirindukan.

#azurazie_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)