Desember 29, 2018

KHAWATIR

Penghujung tahun, selalu menjadi 'wacana' yang menarik. Meski sebagai seorang muslim - dan secara pribadi tidak ikut ber-uforia untuk merayakannya. Tetap saja tahun masehi ini menjadi semacam 'batasan' untuk beberapa hal. Terutama yang menyangkut dengan urusan dunia. Dari kalender meja yang harus diganti sampai agenda kerja yang perlu di susun dan diperbaharui.

Maka, sudah tidak asing lagi ditelinga kita, tentang resolusi-resolusi itu. Tentang rencana-rencana dan target untuk tahun depan.

Lalu, sebenarnya apa yang lebih kamu khawatirkan? Apa-apa yang akan kita hadapi di depan, atau apa-apa yang sudah kamu tinggalkan di belakang?

Masa depan akan selalu ada harapan baru, karena masih bisa mengandalkan pilihan-pilihan yang akan kita ambil untuk melaluinya. Baik dan buruk tergantung usaha kita. Sedangkan masa lalu adalah kenyataan yang telah terbentuk. Tidak lagi bisa diubah atau di apa-apakan lagi.

Mengingat hal itu, sebagai seseorang yang cukup aktif di beberapa media sosial, timbul kecemasan baru. Tentang apa-apa yang telah ditinggalkan kemarin-kemarin. Tulisan-tulisan lama, komentar-komentar yang telah dilakukan. Like and share. Semua itu telah terjadi dan perlu dipertanggungjawabkan. Bagaimana bila ada satu dua kata yang tanpa sengaja telah menyinggung atau menyakiti orang lain? Bagaimana bila ada satu dua tulisan yang terlanjur membuat harapan semu untuk orang lain? Buruknya, bagaimana bila ada yang menjerumuskan orang lain ke hal yang tidak baik? Naudzubillah.

Ini tentang kecemasan di dunia maya. Belum lagi yang menyangkut di dunia yang lebih nyata.
Semoga kita semua tambah lebih bijak untuk meninggalkan sesuatu di belakang, tambah lebih bijak untuk merencanakan masa depan. Agar hal buruk tidak lagi terjadi. Agar pribadi dan lingkungan sekitar menjadi lebih baik lagi.


#azurazie_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)