Maret 08, 2015

semilir angin



Semilir angin lembut, lewat sudah mendesirkan dingin ke pori-pori kulit. Sekejap saja, hanya selewatan. Tapi tidak dipungkiri tingkahnya sudah cukup mengusik seseorang yang tengah berdiam diri sendirian. Mengusir lamunan.

Semilir angin lembut. Kau tahu, bukankah pergerakan mereka bebas sekali. Terbang ke segala arah, ke ruang yang memungkinkan mereka untuk lewat. Meski hanya celah-celah kecil dari ventilasi rumah, misalnya. Apalagi di ruang terbuka yang lebih luas. Di dataran lebih tinggi, di area yang banyak tumbuh pepohonan yang tinggi menjulang. Kawanan mereka akan jauh lebih banyak, bergerombol meliuk-liukkan tubuh, melayang ke sana kemari, sesuai kehendak hati. Menggoda apa saja untuk diterbangkan, daun kering, sampah plastik, kertas-kertas kusam, putik-putik bunga, bahkan debu-debu beterbangan.

Duhai Tuhan yang Maha Cinta, tentu mudah bagiMu menggerakkan semilir angin lembut itu. Arahkan seputik dandelionku menuju takdirnya. Menemukan benang sari pilihannya.  








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)