Maret 18, 2015

itu namanya apa?



“Siapa dia yang beruntung itu?”

Aku mendongak malas, mengerutkan dahi. Pura-pura tidak mengerti dengan pertanyaan tiba-tiba itu. Lalu acuh, kembali berusaha khusu’ meneruskan petualangan seru, menyimak Holmes menelusuri benang merah bersama rekannya, Dr Watson. Hei, tak lihatkah aku sedang sibuk membaca? 

“Siapa dia yang berhasil membuatmu kembali jatuh.” Sambil menutupi halaman buku dengan kedua telapak tangannya. “setelah sekian lama bertahan dengan kenyamanan, bertahan dengan dirimu sendiri?”

Aku melotot pura-pura sebal. Yare-yare anak satu ini memang kalau sudah penasaran akan terus-terusan meneror. Dan aku tahu benar hal apa yang telak membuatnya penasaran.

“Lagi nggak ada kerjaan ya?” aku kembali membuka halaman baru.

“Jangan pelit deh.” Dia mulai merajuk.

Aku menahan tawa. Ini bermula tidak lama setelah beberapa menit lalu, aku iseng mengganti stasus bbm dengan beberapa kata kiasan : hati yang kembali berdesir. Rupanya sepotong kalimat itulah yang menumbuhkan rasa penasarannya. Karena ia tahu, aku lelaki seperti apa. Ia merasa sudah hafal benar bagaimana suasana hatiku dan segala macam bentuk perasaan yang ada di dalamnya. Bahkan baru-baru ini, ia berhasil mendeskripsikannya lewat kata-kata: hatimu itu terlalu keras kepala untuk jatuh cinta. Tapi sekalinya terjatuh, akan sejatuh-jatuhnya. 

Itu kesimpulan yang ia ambil selama ini, ketika tahu, setelah sekian lama, aku masih saja menyimpan sendiri perasaan yang sama untuk seseorang di masa lalu. Seseorang yang sudah terlihat lebih bahagia dengan cinta barunya. Bukan karena tidak bisa move on, hanya saja rasa itu memang tidak ingin kemana-mana. Dan menurutku tidak ada salahnya jika masih ingin tetap menetap dengan kenyamanannya. Dalam bahagia pernah memilikinya.

Padahal siapa yang tahu hati orang lain kan? Meskipun aku akui kalimat itu sedikit ada benarnya. Dan untuk kali ini tebakannya kurasa benar. Memang beberapa hari yang lalu, ada selintas debar-debar yang berbeda, mendesirkan hati. Sedikit mengusik perasaan. Awalnya aku kira itu hanya sekedar kekaguman biasa. Seperti halnya kau merasa tiba-tiba suka dengan seseorang di pandangan pertama. Di pertemuan yang tidak terduga. Sepintas saja, hanya bertemu di perjalanan. Awalnya aku kira begitu. Meskipun tidak ada yang kebetulan.   

Lalu jika itu terjadi di pertemuan kedua, dan kau merasakan desiran yang sama - bahkan lebih kuat. itu namanya apa? jika kau dapat menyimpulkannya, segera beritahu temanku itu, agar ia berhenti menerorku dengan pertanyaan-pertanyaannya.

Tolong ya. Aku ingin melanjutkan baca.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)