Juni 19, 2016

JIKA SEMUANYA SUDAH DITULIS, JADI MENGAPA KHAWATIR?

Mengapa jadi mudah resah ketika apa yang tengah ditunggu tidak kunjung juga bertamu? Bukankah perkara pertemuan bukan semata soal kebetulan, bukan semata tentang seberapa lama waktunya, seberapa cepat prosesnya. Ini hanya soal waktu. Titik. Tidak perlu merisaukan lamanya. Tidak perlu sering bertanya kapan sampainya? Bukankah jika memang sudah waktunya, apa-apa yang memang ditakdirkan akan datang? Bukankah Tuhan yang menggenggam perputaran waktu? dengan sumpahnya. Demi waktu..... bukankah itu artinya hanya perlu mempercayakan kepada-Nya?

Sungguh, seharusnya memang seperti itu. Tapi ketika tengah menunggu, ada keresahan lain selain menunggu kedatangannya. Ini pun soal waktu. Masihkah ada waktu yang tersisa untuk menunggunya? sedangkan setiap detik waktu habis terpakai tidak terasa. Dan perkara usia tidak bisa diabaikan begitu saja.

 
 

2 komentar:

Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)