September 21, 2018

DEKAT DENGANMU ADALAH KEHANGATAN, JAUH DARIMU ADALAH KERINDUAN

Kala itu, ketika sedang dalam perjalanan pulang ke rumah. Waktu maghrib pun tiba.

"Aku sholat di mushola depan dulu, ya. Musholanya mungil dan unik deh."

"Iya." Katamu menyetujuinya. Jarak rumah memang masih cukup jauh.

"Yaah, musholanya sepi." Kataku, ketika sampai, sembari mencari tempat parkir motor yang nyaman.

"Nanti juga ada yang shalat." Katamu membesarkan hati. "Aku tunggu di motor saja, ya."

Aku tersenyum mendengar jawabanmu yang menenangkan itu.

Memang setelah mengambil air wudhu dan ketika sedang siap-siap takhbiratul ihram. Ada suara gemericik air. Sepertinya ada seseorang yang sedang mengambil air wudhu juga.
Shalat maghrib pun akhirnya ada jamaahnya.

"Cieee... yang tadi jadi imam." Katamu menggoda ketika aku sampai di parkiran.

"Ngelihat aja lagi. Ternyata benar katamu, pada waktunya mah ada aja yang mampir ikut shalat." Aku tersenyum. "Jadi merenungi sesuatu deh."

"Iya atuh keliatan." Sembari menunjukkan hasil photonya di ponsel. "Merenungi apa?"

"Ya, kelak nanti di yaumil hisab, semoga saja masih diberi ingatan. Bahwa pada suatu hari pernah bertemu seseorang yang melakukan kebaikan yang sama. Meski hanya di sebuah mushola kecil di pinggir jalan. Saudara seiman yang meski tidak saling bertukar nama. Tapi, siap jadi saksi hidup satu sama lain. Untuk saling membela di hadapan-Nya."

"Aaah, sosweet deh. Kepikiran aja kamu mah."

"Tapi benar kan begitu? Istilahnya : dekat denganmu adalah kehangatan, jauh darimu adalah kerinduan."

"Masya Allah, aku dong yang lebih beruntung kalau gitu."

"Iya atuh, kamu kan selalu satu shaf di belakang ku. Hehe.. Siap jadi saksi hidup dunia akhirat, ya."

"Siap, kapten! Selalu siap diajak dalam tiap-tiap kebaikan."

Dan perjalanan pulang pun di lanjutkan kembali. Sembari mengucap aamiin.
#azurazie_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)