September 22, 2018

MASA LAL(U)I

Teorinya memang benar : adil itu bukan cuma sekadar soal ukuran, tapi sesuai dengan kebutuhan.

Buku masa lalu pernah setebal lI___Il, cerita masa depan baru setebal I_I. Memang tidak perlu menunggu sama tebalnya untuk sepenuhnya memahami kisah itu dalam penerimaan, tapi bagaimana sesuai kebutuhan saat ini agar jalan cerita kembali lapang.

Di lain sisi, ia yang hanya sekadar kecipratan masa lalu seseorang. Tidak akan sama pemahamannya dengan ia yang memang pernah tenggelam di masa itu.

Ibaratnya, seolah menaburi luka sendiri dengan garam. Padahal tidak ingin melakukan itu. Sambil berharap ada yang mampu mengobati perihnya itu pelan-pelan.

Ia yang ingin berdamai dengan masa lalunya seseorang. Sungguh seseorang itu pernah belajar tertatih untuk berdamai lebih dulu.

Ia yang ingin keberadaannya tidak dibayangi masa lalunya seseorang. Sungguh seseorang itu pernah berusaha lari dari bayangannya sendiri.

Tidak ada yang salah dengan itu semua. Semua ada cerita-ceritanya sendiri. Tinggal menerima dengan lapang dada di hati.
@azurazie_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)