Tentang  perasaan yang bertanya - tanya, siapa sosok yang 
bersembunyi di dalam tulisan - tulisan yang selama ini mewarnai hari - 
hari keduanya, terpanggil satu sama lain untuk mencari tahu sosok 
misterius itu.
Siapakah dia? Seperti apa wajahnya? Berapa umurnya? Kenapa tidak pernah pasang foto di media sosial? Atau memang tidak punya? Hanya blognya saja? Lalu kenapa tidak pernah ada biografi di belakang buku-bukunya?
Ah, kenapa aku begitu penasaran dengan sosok itu?
Pernahkah kalian jatuh cinta kepada tulisan seseorang? Atau jangan-jangan jatuh cinta sama penulisnya juga?
Siapakah dia? Seperti apa wajahnya? Berapa umurnya? Kenapa tidak pernah pasang foto di media sosial? Atau memang tidak punya? Hanya blognya saja? Lalu kenapa tidak pernah ada biografi di belakang buku-bukunya?
Ah, kenapa aku begitu penasaran dengan sosok itu?
Pernahkah kalian jatuh cinta kepada tulisan seseorang? Atau jangan-jangan jatuh cinta sama penulisnya juga?
................
 Aku pernah membaca tulisan seseorang, yang dengan 
tulisannya itu, membuka pemahaman baru. Tentang sisi lain yang tidak 
terlintas dipikiran sebelumnya. Tentang sisi yang lebih baik dari 
prasangka yang kadung aku percayai. Tentang sisi putih yang lebih 
tentram membawa kelapangan hati.
Barangkali bila aku tidak pernah membaca tulisan itu, selamanya aku akan terkukung oleh sisi yang kubaca dengan egoku sendiri. Sisi abu-abu yang aku yakini itulah yang paling masuk akal. Itulah yang paling mendekati benar.
Bahwa hidup ini akan selalu ada hitam dan putih. Kanan dan kiri. Atas dan bawah. Depan dan belakang. Seringnya kita mudah men-judge hanya satu sisi, dan menyepelekan sisi lainnya. Kadung menelan bulat-bulat. Tidak berusaha mencari kebenaran yang lebih akurat.
Barangkali bila aku tidak pernah membaca tulisan itu, selamanya aku akan terkukung oleh sisi yang kubaca dengan egoku sendiri. Sisi abu-abu yang aku yakini itulah yang paling masuk akal. Itulah yang paling mendekati benar.
Bahwa hidup ini akan selalu ada hitam dan putih. Kanan dan kiri. Atas dan bawah. Depan dan belakang. Seringnya kita mudah men-judge hanya satu sisi, dan menyepelekan sisi lainnya. Kadung menelan bulat-bulat. Tidak berusaha mencari kebenaran yang lebih akurat.
....................... 
Terkadang untuk seorang penulis, lebih mudah 
menyisipkan nasihat-nasihat bijak dalam tulisan-tulisannya. Tapi dirinya
 sendiri ragu bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-harinya. Barangkali
 itulah dirasakan oleh seorang Najma Tazkiya. 
Terkadang seorang pembaca teramat ingin berterima kasih kepada penulis, yang tulisan sederhananya mampu menggugah kesadaran untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Tulisan itu meresap ke dalam hati tanpa merasa sedang dinasehati. Tapi merasa dirangkul dan diajak untuk sama-sama berbenah diri. Seperti itulah yang dirasakan oleh Syauqi Khumain.
Ada pula dua kisah yang romantis antara Rasha Kamil dan Hilda Inayah, yang sama-sama berjuang mengukuhkan perasaannya ke jenjang halal. Sekaligus ingin tetap menghargai perasaan kakak-kakaknya yang masih belum menemukan tambatan hatinya.
Simak kisah mereka di Novel NafAs 2 Masa.
Terkadang seorang pembaca teramat ingin berterima kasih kepada penulis, yang tulisan sederhananya mampu menggugah kesadaran untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Tulisan itu meresap ke dalam hati tanpa merasa sedang dinasehati. Tapi merasa dirangkul dan diajak untuk sama-sama berbenah diri. Seperti itulah yang dirasakan oleh Syauqi Khumain.
Ada pula dua kisah yang romantis antara Rasha Kamil dan Hilda Inayah, yang sama-sama berjuang mengukuhkan perasaannya ke jenjang halal. Sekaligus ingin tetap menghargai perasaan kakak-kakaknya yang masih belum menemukan tambatan hatinya.
Simak kisah mereka di Novel NafAs 2 Masa.
@azurazie_




Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)