September 06, 2012

Lembaran Baru

Pagi yang menyisakan sejumput malam dan menjanjikan siang, selaksa doa di eja, harapan di ukir, cita menjadi jembatan masa depan dan cinta sebagai bahan bakar yang tak boleh habis sepanjang perjalanan. Apa bekalmu? apa dayamu? Sekuat apa kuasamu pada dirimu? Se-kokoh apa pundakmu? seberapapun itu hanya bagian energi positif untuk tubuhmu, sedangkan hasil yang akan kamu dapat, keputusan akhir yang di terima, kembalikan kepada pemiliknya.

Pagi ini adalah awal kaset hariku di putar. Akan ada apa saja belum bisa di tebak. Yang pasti semua sudah terangkum dalam skenario. Tinggal pintar-pintar aku memainkan perannya. Sedangkan tema kadang suka sama dari hari lalu, atau terulang sebagian, atau bahkan bertolak belakang. Aku harap hari ini peranku baik, permainanku bagus dan maksimal agar tiap harinya, roll kaset itu melaju lebih baik dari sebelumnya.

Kembali dengan energi baru. Menerobos lorong-lorong malas, berhias jemu. Saatnya untuk siapkan diri. Rutinitas padat di depan menanti. Siap?

Aku membuka lembaran baru, masih kosong dan ingin mulai menuliskan kata lagi, menari-nari kan pena, mengukir kata-kata dalam pikiran. Tapi rupanya kaca bukuku terlalu tipis, ada cetakan samar di lembaran baru yang ingin aku tuliskan tadi. Atau mungkin di lembaran sebelumnya aku menulis terlalu keras. Terlalu menekan pena hingga menapak di lembaran berikutnya yang aku buka. Seolah lembaran baru itu harus di bayang-bayangi masa lalu, masa sebelumnya. Dan rasanya kosong memang bukan berarti tidak ada, mungkin saja ia hanya belum nampak atau samar. Apa boleh buat, lembaran baru itu harus segera aku isi, tidak mungkin aku biarkan begitu saja tanpa ku tulis apa-apa. Atau akan kusam dengan sendirinya. Akan ku ukir dengan lebih hati-hati agar luka lama tidak akan bermuara di kubangan yang sama. Mari di mulai. Lembaran baru adalah medan juang ku selanjutnya.

Lihat dandelion-dandelion itu begitu percaya kepada angin yang menerbangkannya, meskipun belum tahu pada akhirnya akan menepi di mana. Begitu damai dalam penantiannya, sabar atas takdirnya. Satu helai dari mereka menyapaku, lirih berkata 'Aku tahu Tuhan sudah berbisik kepada angin agar membawaku ke pelabuhan akhir yang terbaik. Dan itu yang aku butuhkan. Aku ikut maumu Tuhan.'

Jalanan itu ada yang padat merayap, ada kalanya benar-benar lengang. Tapi pastinya jalan itu yang sedang aku laju untuk sampai pada tujuan. Cepat atau lambat akan sampai juga bukan? setidaknya aku tidak berhenti di tengah jalan, apalagi berputar ke belakang.

Hembusan angin pagi memacu untuk terus berlari. Terik siang membuai mimpi yg menjulang. Senja teduh mereda gemuruh, melepas asa menua rapuh. Ingin berhenti di satu titik, lalu menetap tidak ingin melangkah lagi. Cukup di batas lelah itu, menyepi. Ketika hari tua telah memiliki bekal yang pasti.

Nyatanya semua orang pernah berada di sebuah jurang, paling tidak di jurang kesalahan. So, apapun penilaian orang, tanggapi dengan santun saja, suatu saat akan kedengeran tong siapa yang paling nyaring iya nggak?





16 komentar:

  1. asek, ini postinga yang puitis bagus untuk menghawali aktifitas di pagi hari

    BalasHapus
  2. disambi lagu country slow pasti lebih asik.. :D

    BalasHapus
  3. Semangaattt braderrr... menyambut hari :D
    yang lalu biarkan berlalu moga ada slalu ada hikmah dibalik setiap kejadian.. #salamgingsul :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waks ... lo nongol lagi Belo? hohohoho

      Hapus
    2. tadi aku buka blognya gak ada lagi, nih anak timbul tenggelam ih *cubit naya

      Hapus
    3. hehe... maaf mpok Nufa cakepp,, ternyata pas mau nulis nay bingung mau mulai dari mana! *galau akut dah* ya udeh dah, nay putusin pensiun aje :( hikss

      Hadi : woii... apa kabar brader? lama tak bersua :D

      Hapus
    4. katanya mau nulis tentang akyu *eh siapa coba pake ditulis2 segala :))*

      there's many think u can write naayyy, udah dikasih ide juga kan ma gingsul :P

      Hapus
  4. Selamat memulai lembaran baru...

    Tak perlu hiraukan bekas-bekas tulisan akibat penekanan pena yang agak terlalu di lembaran sebelumnya. Karena yakinlah, pena yang baru dilembaran yang baru, akan jauh lebih kuat pengaruhnya dalam mewarnai lembaran itu.

    Asik tulisannya Ujay..
    lama tak jumpa nih. Selamat lebaran, minal aidin wal faidzin yaaa.. :D

    BalasHapus
  5. Bener banget, suatu saat bakal keliatan tong yang bener bener nyaring bunyinya.

    Like this banget, bagian dandeliaon-dandelion yang diterbangkan angin itu :D

    Lama gak bertandang, ini ada award bang, gak dikerjakan gak papa kok :)

    BalasHapus
  6. yups. tanggapi dengan santun dan dewasa. pasti akan terasa sedap di hati.

    BalasHapus
  7. Lama tak berarak ke sini...

    Hm, terima kasih...
    Tulisan ini memeriakkan kembali kesabaranku untuk tetap bertahan dan terus berjalan, tidak berputar-balik ke belakang :)

    BalasHapus
  8. ayo uzay semangat :D
    keep on fighting till the end!
    >>> sesuatu yang tidak membunuhmu, membuatmu lebih kuat

    BalasHapus
  9. Saya senang membaca berkali-kali paragraf dandelion-dandelion......saya ikut mauMu Tuhan.
    Terima kasih untuk tulisan yang indah ini, Mas.

    BalasHapus
  10. Hembusan angin pagi memicu untuk terus berlari!
    seakan menyuntikkan semangat yang luar biasa pagi ini buat saya :)

    BalasHapus
  11. tidak ada manusia yg sempurna kecuali andra and the blackborn....
    :)

    BalasHapus

Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)