September 16, 2012

Oh.... Media

Ketika uang yang berkuasa, politik hitam mengadu domba,
Berita tinggal lah berita,
Yang di depan putar balikan fakta, di belakang mengurut dada tak berdaya.
Di manakah lagi kami harus percaya?
Ketika yang benar di pandang sebelah mata. Yang salah menari-nari tak berdosa.
Hanya untuk populeritas sepiha, golongan semata.
Dengan dalih, "Berita ini kurang menjual, poles dikit biar lebih menarik. Biar jadi topik utama." 
Rupanya sudah makin banyak yang pandai bicara, tanpa akhlak bijak bersuara.

Ya Allah siapa lagi yang bisa kami percaya? sedangkan Engkau Maha melihat, Maha mendengar kebenaran yang ada.

Ya Allah yang Maha kuasa membuka hijab. Mudahkan kami untuk melihat yang benar adalah benar, yang salah adalah salah. Sehingga tidak lagi ada keabu-abuan. Tidak lagi ada yang salah berlindung di bawah kaki yang benar. Yang benar di punggungi oleh yang salah. Karena kami tidak pandai memahami ketentuan-Mu. Apakah semua yang terjadi itu ujian untuk mengingatkan atau Azab-Mu untuk membinasakan.

Ya A
llah, di zaman yang penuh fitnah ini, apa segitu murahnya nyawa manusia? segitu tidak berharganya sebuah kesempatan? atau kami hanyalah golongan hamba yang lalai dan selalu merusak diri. Yang tidak adil atas-Mu, atas waktu menghadap-Mu. Padahal tiap detik nikmat-Mu kami rasakan tanpa pinta. Sesungguhnya bukan Engkau yang membutuhkan kami, tapi kami yang membutuhkan Engkau ya Rabb. Hanya saja manusia enggan untuk bersungguh-sungguh minta kepada-Mu hanya sibuk dengan dunia mereka sendiri. Padahal dunia dan isinya adalah milik-Mu. Yang suatu saat akan Engkau ambil semuanya. Lantas apa yang kami cari selain Ridho-Mu ya Rabb? 

Ya Allah, anugerahkan kami pemimpin yang arif, yang takut kepada-Mu. Yang menjalankan amanah dari-Mu. Jangan biarkan kami tersesat tanpa pemimpin, atau pemimpin yang tidak mampu memimpin menuju-Mu.
Hanya Engkaulah tempat sebaik-baiknya berserah. Amiin.

22 komentar:

  1. Negeri ini penuh dengan rekayasa. kebenaran pun akan diakui jika mereka punya uang dan disayangkan mereka yg tak memiliki apa-apa justru ditiadakan krn faktor uang semata..

    BalasHapus
  2. Yang paragraf terakhir itu perlu di-aminkan. Kita gak hanya butuh pemimpin yang cerdas, tapi juga pemimpin yang jujur dan amanah :)

    BalasHapus
  3. Saya jadi teringat pepatah yang bilang gini bang, 'Kita bisa mencintai orang tanpa memimpinnya, tapi kita tidak bisa memimpin mereka tanpa mencintainya'...

    menurut aku Konflik kepentingan itu kejam bang, tapi ia juga manis kalo seandainya kepentingan itu diperluas cakupannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaah saya baru tau ada pepatah itu...

      Iya kadang ngga lihat dulu kepentingan lain,

      Hapus
  4. aamiin,,

    Untuk media satu moto yang berlaku untuk mereka ''BAD NEWS IS GOOD NEWS''

    BalasHapus
  5. <-- (Aul, 19 )orang aneh yang tak pernah suka dengan siaran2 berbau politik / pemerintahan. Sukanya Warnerbros, Nickelodeon, dll sifatnya hiburan.

    ha ha

    *anak muda zaman skrg*
    *contoh yg tidak boleh ditiru*

    P.S.
    untuk semua doa2 bang Uzay: AMIIIINNNN

    BalasHapus
  6. amiiiiin...
    kata guru Ika, media sekarang,kebanyakan bersifat pembodohan ke masyarakat.
    jadi,
    semoga masyarakat juga makin pada cerdas, dengan begitu, masyarakat sendiri akan bisa memilah mana yang benar mana yang salah.hehe :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah itulah yang sekarang terjadi... Tapi kan masyarakat kita beragam..

      Hapus
  7. aamiin.. aamiin...
    saya pun yakin kalo pemimpinnya bisa menggerakkan segala lini kehidupan, semua problem bangsa ini akan ilang

    BalasHapus
  8. Balasan
    1. Hai kok kalau ke rumahmu ngga bisa-bisa ya? selalu eror apa cuma zy aja yang ngga bisa? -_-

      Hapus
  9. Aamiiiiin...

    Semoga media2 segera meninggalkan prinsip bad news is good news dan berhenti melebih2kan berita apalagi memutarbalikkan fakta.

    BalasHapus
  10. jadi seperti ajang provokator yaaa (-_-)

    BalasHapus

Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)