Maret 10, 2015

mengalir ke muara


Ketika sebuah pertanyaan berkonspirasi dengan waktu. Dan jawaban yang melegakan masih terasa jauh dari harapan.

Saat upaya pencarian itu masih jauh dari jangkauan titik temu. Dan waktu masih belum juga mau ‘membuka mulut’ memberikan sedikit rahasianya. Di mana seharusnya sesuatu itu ditemukan.

Ketika menunggu benar-benar menguji kesabaran. Sedangkan belum jua ada sesuatu yang benar-benar menunjukkan itikad baiknya. Datang bertamu membawa kabar melegakan.

Tahukah kau, sebagian orang sibuk mempertanyakan takdir orang lain. Merasa perlu memastikannya secara berulang-ulang. Hingga terkesan mereka justru yang terlihat tidak sabaran. Bukankah setiap orang telah memiliki takdirnya masing-masing? Lengkap dengan ketetapan waktu dan perputarannya. Lalu kenapa bersusah payah, mau direpotkan dengan urusan orang lain? bukankah mereka pun banyak menyimpan pertanyaan-pertanyaan dalam hidupnya sendiri? Entahlah!

Pertanyaan-pertanyaan, jawaban yang dibutuhkan, waktu dan takdirnya. Seharusnya selalu berkoordinasi dengan baik bukan? Mengikuti catatanNya. Seperti takdir hulu yang selalu berakhir ke muara. Lepaskan. Bebaskan. Biarkan mengalir mengikuti arus perjalanannya. Biarkan berjalan apa adanya. Hingga pada akhirnya menemukan tujuannya. Sampai pada takdirnya.







1 komentar:

Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)