Februari 18, 2013

GAMPANGNYA MENJAGA KEBERSIHAN


Angin mendesir berulang kali, menerbangkan daun-daun tua kecoklatan ke segala arah. Berserakan di atas tanah lapang yang lengang. Di atasnya berdiri sebuah rumah tua yang cukup besar. Suasana pagi masih senyap, belum banyak orang yang berlalu lalang. Mungkin karena semalam hujan, udara menjadi lebih dingin pagi ini. Membuat orang agak bermalas-malasan untuk beraktivitas.

Ah, tidak terlalu menarik jika menceritakan tentang aktivitas orang-orang di pagi hari. Toh hanya ada dua kemungkinan. Jika sebagian sudah mulai bergegas, sebagian lain pasti masih mendengkur di balik selimut hangatnya. Toh kalian sudah bisa menyimpulkan mana yang menurut kalian lebih baik. Begitulah, lebih menarik melihat daun-daun berserakan di tanah lapang yang lengang tadi. Tentang bagaimana nasib mereka selanjutnya.

Mentari sudah mulai tegak. Daun-daun yang berguguran tadi semakin menarik untuk diperhatikan. Malahan ada yang sudah berkali-kali pindah diterpa semilir angin. Sapu dan pengki murung, tersudut di bawah pohon alpukat yang tumbuh di depan rumah. Setiap pagi mereka berceloteh, sambil menunggu pemilik rumah ini keluar dan membersihkan halaman.

“Kau tahu ‘serajin-rajinnya’ manusia itu yang seperti apa? mereka yang menegakkan tulang punggung dirinya sendiri saja enggan, apalagi jika disuruh bekerja.” Sapu membuka percakapan pagi ini. Ia sudah bosan menunggu untuk dipergunakan.

“Ya, aku setuju. Dan ‘sepintar-pintarnya’ manusia, mereka yang malas memperhatikan lingkungannya. Pintar sekali, jika lingkungannya dibiarkan kotor, ya mereka juga akan kotor, tidak sehat. Bukankah itu tindakan paling jenius?” Pengki tidak kalah gundah. Menatap kosong halaman di depannya, sesekali menelan ludah melihat daun-daun yang masih berserakan.

“Begitulah, padahal mudah sekali menjaga kebersihan itu. Mau sedikit gerak saja, lingkungan kita akan bersih dan lebih nyaman. Udara jadi lebih segar.” Sapu menghela napas panjang, “eh, lihat-lihat.”

Seseorang keluar dari rumah, sesekali menguap dan meregangkan badannya yang pegal-pegal baru bangun tidur. Sambil mengucek-ngucek mata, ia melangkah menuju tempat sapu dan pengki tadi berceloteh. Mendengus malas. Menghela napas panjang, mungkin ia masih merasa kurang cukup tidurnya semalam.
“Akhirnyaaaa.” Sapu sumringah ketika tubuhnya mulai diangkat dan digerak-gerakan menyapu.

GAMPANGNYA MENJAGA KEBERSIHAN.” Pengki malah langsung teriak dengan nada yang menyindir, ingin sekali rasanya didengar oleh manusia yang baru bangun tadi.

Rasanya tidak pas jika membiarkan sapu dan pengki berceloteh begitu saja, toh yang menuliskan kisah mereka juga seorang manusia. Hmm, satu hal yang harus dibuktikan sekarang, tuduhan 'serajin-rajinnya & Sepintar-pintarnya' dalam artian sebenarnya tadi, apa memang begitu adanya. Aku rasa itu hanya sekedar celoteh mereka. Buktikan manusia yang sebenarnya tidaklah seperti itu. Bagaimana?

Mudah bukan menjaga kebersihan?  

Tema BSO 180213 : GAMPANGNYA MENJAGA KEBERSIHAN.

*Geist!

42 komentar:

  1. mudah banget. hehe

    cuma saya lagi mencoba menyisir lagi dari atas, adakah maksud lain yang mau diungkapkan penulis selain cerita soal pengki dkk ya... saya masih penasaran

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe tergantung si pembaca diambilnya dari sudut mana bang, kalau yang ditangkap cuma sekedar sapu dan pengki yang berceloteh apa boleh buat :D

      Hapus
    2. nah kalau saya menangkap dr sudut yg lain, sebenarnya berbuta baik itu juga gampang...tinggal kita MULAI dan jadkan kebiasaan [baik]

      Hapus
    3. Nah bisa juga ya diartikan seperti itu. Sederhana :)

      Hapus
    4. tuh kan, Mbak Ririe bisa ambil dari sudut itu.

      Hapus
    5. Iya, semoga ada dari sudut sudut yang lain.

      Hapus
    6. Saya juga menangkap pesan si pemalas yang bener bener malas untuk peduli terhadap sekitarnya bahkan untuk urusan menyapu halaman depan rumah sekalipun.

      Bagi saya menjaga kebersihan memang dari usia sejak dini, maksudnya adalah sejak usia masih anak anak sudah ditanamkan kecintaan akan kebersihan lingkungan mulai dari hal hal yang kecil seperti membuang sampah pada tempatnya

      Hapus
    7. Alhamdulillah kang bagi yang sudah terbiasa. Nggak ada ya yang namanya gengsi anak cowok harus nyapu halaman rumah.

      Hapus
  2. kalo aku biasanya sih reflek ,,,, kalo kamar kosan kotor atau beserakan pasti langsung reflek tak bersihin ,,, karena kebiasaan sejak kecil. dan itu berarti kebiasaan sejak kecil juga perlu untuk menjaga kebersihan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah dapet tambahan dari bang putra. oke sip terima kasih...

      Hapus
  3. duh, pengki ama sapunya pinter dan bijak sekali.. itu kalo ada produser yg dengar percakapan mereka, dijadiin bintang sinetron tuh hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha pengen ketawa bacanya mbak din, bisa jadi bintang besar ya mereka :D

      Hapus
    2. edyann, tapi boleh dicoba tuh sebagai alternatif tontonan

      Hapus
    3. Haha mengalahkan film emak emak jaman sekarang ya bang :v

      Hapus
  4. andai bisa ngomong sapu dalam arti yg sesungguhnya, manusia malu kali ya hehe
    Salam solid

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak cuma malu tapi udah lari ketakutan mas :D

      Hapus
  5. Sapu & Pengki's Hopes :
    "Andai saja kita bisa goyang sendiri ya, jadi tak perlu menunggu manusia utk menjaga kebersihan" hehe..

    Btw, saya baru tau lho zay itu namanya Pengki xD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha ini lebih serem kalau dibayangin :D
      emang di sana apa?

      Hapus
  6. Cobaan terberat "Buang Sampah di TEMPAT yang di tentukan". Perlu tanggung jawab dan di mulai dari diri sendiri, UZAY. Makasi ya

    BalasHapus
  7. hmm.
    keren.
    butuh inisiatif dari manusia nya untuk menjaga kebersihan.

    BalasHapus
  8. Makin bagus ajah cerita-ceritanya :)
    Gimana kabarmu bro?

    BalasHapus
  9. Menjaga kebersihan erat kaitannya dengan kesehatan hidup kita, jadi mari kita sama-sama menjaga kebersihan....

    BalasHapus
  10. mari pengki, kita bersih bersih sekarang :D

    BalasHapus
  11. Hoohh setuju, bersih itu gampang :)

    BalasHapus
  12. kereeeen.... pas awal awal dikirain si manusia yang berdialog, ga taunya sapu sama pengki.
    saluuuut deh :)
    ayooo jaga kebersihan sama sama :)
    SEMANGAAAAAT!!! :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe ini cuma kisah si pengki dan sapu.
      Semangat juga :D

      Hapus
  13. *genggam gannggang sapu dan serok* Serasa perang euy. X)

    BalasHapus
  14. gampang, dan harus dibiasakan mulai sekarang.. "D

    BalasHapus
  15. mudaaaah :D
    abaaang, kalo sapu ijuk begituan kan bukan dipake nyapu daun kering -_-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hah? berati pengki ditempat gue masih terbelakang ya -_-

      Hapus

Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)