Februari 15, 2013

Mengikat & Terikat (Harapan)


Harapan boleh tinggi, tapi berangan-angan cukup sederhana saja. Harapan akan membuatmu lebih semangat, sedangkan angan hanya mengimajinasikan khayalan yang berlebihan. Boleh jadi kakimu tidak akan jejak dan terjatuh jika pada akhirnya angan itu tidak membuahkan kenyataan. Berhati-hatilah, ketika kamu mulai membayangkan sesuatu sampai tinggi mengawan, boleh jadi kamu hanya sedang berandai-andai, bukan sedang memupuk harapan.

Ada dua tipe orang yang terikat dan mengikat waktu. Kita mulai dengan yang mengikat. Mereka yang ketika malam sudah datang, masih saja sibuk bekerja tanpa lelah, tanpa kenal waktu. Seakan ia tidak ingin benar-benar kehabisan kesempatan yang ada, lalu mengikatnya dengan sibuk bekerja. Kamu pun bisa seperti itu, bukankah banyak orang yang membuat malam menjadi terasa lebih panjang. Dengan tidak sedikitpun mengatupkan matanya untuk istirahat. Entah itu untuk bekerja atau sekedar menertawakan malam di bawah sinar rembulan. Sampai pagi kembali, mereka melakukan aktivitas lagi. Apa itu baik? Tidak menurutku. Sekuat apapun kamu melakukannya, tubuhmu mempunyai batasan-batasan itu. Untuk itu Tuhan menjadikan malam sebagai selimut untuk beristirahat.
Lalu siapa orang yang terikat waktu? Bukankah banyak ketika pagi menjelang, orang tidak lantas bangun untuk beraktivitas. Ketika mentari tengah menyongsong, ia masih saja berleha-leha di atas kasurnya. Mereka itulah yang terikat waktu. Bermalas-malasan. Terlalu menikmati waktunya untuk tidur. Aku rasa yang ini kamu sudah mengerti alasan apa yang membuat mereka juga tidak baik. Masih ingat bukan bagaimana nasihat orang tua dulu, tentang rezeki yang dipatok ayam?


Lalu apa benang merah antara harapan dengan terikat, mengikat? Hmm, bukankah banyak yang terikat harapan sampai tidak kenal lelah terus saja berharap meski kenyataan sudah lama berbicara. Kesempatan untuknya usai, tapi tidak jua ia menerima. Bukankah banyak juga yang terlalu mengikat harapan, mereka yang terus berjuang meski dengan daya yang tidak seberapa, mereka yang tidak pernah putus asa. Tinggal pilih aku dan kamu masuk bagian yang mana?


*Geist!
 

35 komentar:

  1. mengikat da terikat, kalo saya memilih untuk memaksimalkan kesempatan yang adaa, entah masuk terikat atau mengikat.Yang jelas dengan seperti itu kita akan tau sebesar apa kemampuan kita

    BalasHapus
  2. saya bingung.hehhee kadang benar kata bung Deby ketika ada kesempatan ya kita laksanakan. Tapi kadang kita juga harus mikir sih. Kita punya waktu gak banyak, jadi antara pekerjaan dan kewajiban.
    kalo saya kadang kewalahan ttg waktu senggang saya .
    saya gunakan untuk hobi menghasilkan uang dan pekerjaan akhirat yakni ilmu.

    dua-duanya harus di porsikan dnegan baik. antara ikatan dan mengikat :)

    GOOD POST.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Intinya memanfaatkan yang ada ya, tapi harus tetap adil dan stabil. Siplah.... :)

      Hapus
  3. menciptakan rasa nyaman, itu buat saya yang penting. bekerja tidak terlalu lelah, tidak ngoyo. buat saya sekarang, yang penting anak2 saya bisa meraih cita2nya dengan segenap bantuan orang tuanya yang halal dan barakah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah ini yang ideal. Pasti sudah mahir untuk bapak yang satu ini :D

      Hapus
  4. Kalo terikat perasaan gimana??
    Hwhehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah nah, kenapa bisa sampai terikat begitu??? :D

      Hapus
  5. kalo disuruh milih... bingung juga.. lah kadang terikat dan kadang mengikat..
    kalo aku, ingin bisa menempatkan diri saja deh.. dan semoga tidak sia-sia hihihii

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baiklah semoga selalu bisa memilah yang baik :)

      Hapus
  6. dont wait till tomorrow what you can do today aja zay... berubah templatenya, jadi simpel banget!! :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sikat abis selagi ada ya sob, Iya nih tapi belum stabil masih milah-milah...

      Hapus
  7. istilahnya saya, terikat harapan itu NGIMPI, sedangkan mengikat harapan itu MIMPI. hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makanya biar mimpi indah seperti mimpi ketemu duit segepok harus cuci kaki dan berdoa dulu heiieehiehiehiee. Just kidding. Tapi betul sekali apa yang ditulis di sini.

      Namun demikian cita cita harus selalu menjadi perhatian kita juga sehingga kita bisa memahami batas kemampuan kita. Sudah pasti setiap orang memiliki bakat dan talenta yang berbeda dalam menggapai cita cita. Semuanya memang memerlukan perjuangan dan ketekunan serta ketabahan.

      Hapus
    2. Wah kok bisa boxnya berwarna ya hiheiheiheiee. Ck ck ck

      Hapus
    3. Istilah yang keren mbak din. Ditambahin pula sama kang asep, yahuuut daaaah... ++ tips tipsnya :)

      Bisa bang sesuai dengan warna catatan kaki di atas :D

      Hapus
  8. mm... sebenernya Ika masuk golongan yang terikat deh kayanya. :/
    tapi kalo boleh milih, nggak milih dua-duanya ah.
    mau berharap dan berangan secara sederhana aja. hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalah Mas Rawins termasuk golongan mana ya. Golongan Saru hiehehiheiheheiheiehiheiheiee

      Hapus
    2. Harus tetap milih Ka, apapun itu dilarang golput.

      Coba tanyakan kang asep mas rawins termasuk yang mana? :D

      Hapus
  9. Ada kata bijiak, aturlah waktumu jangan sampi waktu mengaturmu. Kita sama-sama memiliki waktu 24 jam dalam sehari. Pilih yang mana ? mengikat atau terikat ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga kita yang akan terus menerus bisa lebih bijak ya bang :)

      Hapus
  10. selalu baguuuuuuuus.... suka dengan tulisanmu bang %$#@%%%%%%%%@#$@3

    BalasHapus
  11. Kalo aku memilih menangkap setiap kesempatan yang ada dan jangan samapai lupa waktu istirahat sob hehehehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siplah lanjutkan sob.. benar sekali waktu istirahatnya tetap dijaga :D

      Hapus
  12. bingung .. adakah pilihan lain selain terikat dan mengikat ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menggunakan kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya. Mungkin itu pilihan yang lebih baik :)

      Hapus
  13. Sepertinya aku contoh nyata orang yg terikat waktu nih..

    BalasHapus
  14. apakah ini mimpi yang sempurna? do your BEST.....

    BalasHapus
  15. maknanya luas banget..mksh sudah berbagi

    BalasHapus
  16. Baru sempet mampir ke sini ternyata blognya Bang Ujay udah ganti nama, sedih jarang BW :'(

    Oya, setuju deh sama tulisannya yang bilang kalo berangan-angan itu sederhana aja. Iya, bukan berarti ga boleh berimajinasi tapi ya kalo keseringan ngayal mah, hmm....

    Ini dalem nih haha biar ga terikat harapan. Apalagi harapan palsu #Preeet :p

    BalasHapus

Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)