Agustus 05, 2013

Jutaan lampion yang menggantung di langit

Jutaan mata sedang memandang langit yang sama, di tempat mereka berdiri masing-masing. Apa yang sedang menarik perhatian mereka? Jutaan lampion yang jumlahnya sama dengan si pemandangnya. Bukan sembarang lampion. Pendaran cahaya lampu itu memvisualkan nama-nama siapa yang memandangnya. Si pemilik asli. Tidak ada yang tertukar atau mau ditukar.

Hei, ada fenomena apa ini? Kenapa jutaan mata itu tidak sedetik pun terkedip memandang ke cahaya yang sama, di waktu yang cukup lama? Apa tidak ada yang lebih menarik dari semua itu?

Rupanya jutaan mata itu ingin sekali menyaksikan sendiri, moment di mana lampion mereka melayang terbang menembus langit. Dengan kata lain, jutaan mata itu akan tetap terarah ke arah yang sama, memandang resah, jika lampion di hadapannya tetap menggantung di antara langit dan bumi. Dan ketika moment itu berlangsung, lampion mereka lenyap di antara lapis-lapis langit, tugas mereka baru dikatakan selesai.

Kalau kalian bisa melihat jutaan lampion tersebut, kalian pasti akan terperangah takjub. Bagaimana tidak, jutaan lampion itu bak kunang-kunang angkasa. Berkedip-kedip. Ada yang cahayanya terang menyejukkan. Ada yang teramat menyilaukan, hingga membuat pupil mata tidak kuat berlama-lama menatapnya. Ada yang nyaris redup untuk tidak dibilang, tidak memiliki cahaya. Wow! menakjubkan bukan?


Lalu sampai kapan lampion-lampion itu hanya menggantung di antara langit dan bumi? Untuk mereka yang paham dan tahu aturan mainnya, mudah saja. Mereka hanya butuh menunaikan satu hal, melepaskan sumbunya yang berada di bumi. Melepaskan simpul kewajiban yang mengikat pada dirinya. Dan ketika itu sudah tunai dilakukan, alangkah menariknya menyaksikan lampion itu terlepas bebas, menembus lapisan-lapisan langit.


Lalu tahukan kalian apa sumber terbesar dari nyala lampion tersebut, aan apa yang harus ditunaikan untuk melepas cahaya lampion tersebut?

Amalan puasa, dan lepaskanlah dengan menunaikan zakat fitrahnya. 
Semoga jutaan lampion yang masih menggantung di antara langit dan bumi tersebut pada akhirnya melesat bagai desingan peluru yang ditembakkan ke langit. Berkecepatan lebih dari seribu cahaya. Dengan izinNya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)