Mei 14, 2013

Rekreasi otak

Katamu di suatu moment yang tidak disengaja. Atau aku lebih suka menyebutnya satu waktu yang menyempitkan ruang dunia luar kita. Di satu jeda waktu yang sama. Di jendela jarak yang sedang terbuka.

Katamu, aku bukan sok tahu. Tapi, aku suka berhasil memutar balikkan definisi, dari keadaan yang sebenarnya. Pandai melihat sisi lain dari kecemasan suatu perkara. Mengubahnya menjadi energi yang lebih positif. Begitukan katamu? ah... padahal aku cuma mengarang saja, memilih nama yang lebih asyik di telinga. Yang tidak terlalu menggiungkan. 


Seperti hari ini, ketika sidang mempertaruhkan gelarmu berlangsung. Di antara kecemasanmu menghadapi hari ini, aku bilang apa? Rekreasi otak.

Ya... di hari penentuan lulus atau tidaknya kamu hari ini, yang katamu stresnya sampai hampir gila. Aku lebih suka menyebutnya rekreasi otak. Di mana otakmu disetting untuk lebih agresif menjawab setiap pertanyaan penguji. Lebih cepat berputarnya untuk berpikir mencari jawaban yang terbaik. Perihal itu aku lebih suka menyebutnya ; rekreasi otak.


Kamu sampai tertawa mendengarnya. Bagaimana, jadi lebih asyik bukan kedengarannya.

Nyatanya di sebuah rekreasi dalam artian sebenarnya. Kamu tidak akan ragu memasuki area penjelajahan itu, selagi ada tujuan yang jelas dan bekal. (aku rasa untuk keduanya yang kamu siapkan sudah lebih dari cukup.) Memasuki zona rekreasi akan aman-aman saja. Dan jalan-jalan pun di mulai. Bukankah begitu?

So, tidak keliru bukan kalau aku menyebutnya rekreasi otak?

Jadi lebih asyik bukan? 
Rekreasi otak yang siap menjelajah jawaban dan tantangan.

Semoga hari ini reaksi otakmu memang berjalan menyenangkan. Semoga.


1 komentar:

Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)