Juli 29, 2012

Kenangan

Kamu yang sedang terpaku dengan masa lalu, seperti kamu membaca ulang sebuah novel yang sebelumnya sudah kamu baca. Kamu sudah hapal setiap senti ceritanya. Sudah tahu konflik dan endingnya. Ada bagian yang kadang sengaja kamu lewatkan. Ada juga bagian yang ingin di baca berulang-ulang. Seperti itu bukan?


Lalu kenapa kamu tidak mencoba membuka lembaran baru? Seolah kamu berat beranjak dari sana. Apa kamu tidak ingin menuliskan lembar kisah yang lain? Atau masalahnya kamu belum memiliki lembaran kosong yang baru. Kalau memang belum ada, ingat jangan sekali-kali kamu menulis cerita di atas kertas yang sudah ada isinya. Akibatnya kertas itu tidak indah lagi di baca karena coretan yang kamu buat bukan?

Kamu ber-angan seandainya ada kertas yang mengerti ingin di tuliskan apa, pastinya kamu tidak akan bingung bukan? Sayangnya hal itu tidak pernah ada.
Kadang seseorang datang membawa cerita yang utuh,
Ada yang datang dengan cerita yang belum benar-benar selesai,
Dan ada pula yang datang dengan membawa lembaran polos, belum berisi kisah apa-apa.
Mereka sama, sama-sama ingin kamu membubuhkan beberapa kata pada lembarannya. Meski hanya sekedar goresan tanda tangan. Saat itu, tinggal kamu yang bijak menyisipkan di halaman mana kamu akan menorehkan tinta.

Lalu kamu berkata : kenangan itu lucu, kadang ia datang, kadang pula ia menghilang entah ke mana dengan waktu yang tidak bisa di tentukan, dan tiba-tiba muncul lagi. Ya anggap saja mereka itu angin, kadang berhembus menyejukan, kadang pula hanya membuat matamu perih. Tapi apa bisa kita meminta angin itu agar tidak lagi berhembus di sekitar kita? jawabannya tidak bukan? Berarti mereka memang bukanlah prioritasmu. Mereka hanya pelengkap yang setia menyapamu.

Pada dasarnya kenangan itu melekat. Mungkin juga mencair, karena aku sering dapati ia mengalir. Jika ia di ibaratkan sebuah bongkahan es, siklusnya akan selalu berputar. Dari padat akan cair, lalu padat lagi. Sampai setetes demi setetesnya berkurang, terus berkurang dan hilang. Tentu  waktunya tidak bisa di tentukan.  Hanya saja selalu ada waktu untuk merekam semuanya. Memutarnya, menikmatinya atau sekedar mengingatnya. Jika kamu sudah menemukan cara melupakannya, tolong beri tahu aku. Semoga saja saat itu waktuku masih ada untuk mendengarnya. Jangan sampai aku hanya mendengar kamu berkata : “Terima kasih waktu, aku jemu.” Semoga! 

18 komentar:

  1. hmm..

    saya harus segera memasang kembali spion waktu itu, untuk merekam jejak yang pernah tertapak.. :)

    BalasHapus
  2. aku selalu berpikir, bahwa aku ingin membuat kenangan yang indah bagi orang-orang seperti halnya mereka yang memberikan kenangan dalam kehidupanku.
    bisakah hal itu? setidaknya aku ingin, ada salah satu dari mereka-entah siapa-yang tersenyum mengingat kenangan tentang aku.

    BalasHapus
  3. Hidup?? dinikmatin ajak yok setiap detiknya =D

    BalasHapus
  4. aku tak berkata "Terimakasih waktu, Aku jemu!" tapi aku hanya ingin berkata "Aku Lelah" ..
    -__-

    BalasHapus
  5. Kenangan memang seperti angin, kadang datang untuk menyejukkan...

    BalasHapus
  6. masa lalu mestinya menjadi landasan berpijak bagaimana untuk bersikap dengan menentukan langkah terbaik di masa depan yang kita tunggu-tunggu waktunya bukan?

    BalasHapus
  7. Kalau aku... Tidak ingin hanya meninggalkan goresan di tiap lembar kisah mereka...
    Aku juga ingin meninggalkan sesuatu... Sesuatu yg dapat menyentuh langsung hati mereka...

    BalasHapus
  8. Kenangan pahit lebih mudah teringat dalam benah kita, ya aku jemu dan lelah.

    BalasHapus
  9. Aku larut sama kalimat yang pas di akhir. Aku rasa bermaknaaaaaa kaliiiiii -_-

    BalasHapus
  10. K.E.N.A.N.G.A.N

    Jika baik, maka akan terasa indah jika mengingatnya.
    Jika buruk, ingin dilupakan.
    Tapi harusnya kenangan menjadikan kita lebih baik ke depannya, bagaimanapun kondisinya.
    Semangat!!!

    Jadikan hidup lebih bermakna :)

    BalasHapus
  11. Kenangan masa lalu memang sulit dilupakan. . .

    BalasHapus
  12. aku blum tau cara mlupkanny, zay..
    knangan emg sllu trknang..hoho

    BalasHapus
  13. Dan pada dasarnya semua kenangan itu indah ketika mencair..memapar dalam layar kenangan...every memories give much lesson

    BalasHapus
  14. Biarlah kenangan tetap menjadi kenangan...

    BalasHapus
  15. lama gak main ke sini jay...
    kenangan itu ibarat sebuah lembaran hidup yang tersimpan rapi didalam rak,sewaktu2 ketika teringat pasti kita akan membacanya lagi #eea sok penyair

    BalasHapus
  16. Terkadang kertas putih akan tetap putih hingga benar-benar ada pena yang paling mahal untuk menuliskan setiap cerita yang ada..
    Salam BSO member angkatan IV

    BalasHapus
  17. KEnangan kan indah saat kita bisa melewati sesuatu yang udah terjadi.
    Hidup terlampau singkat dengan melewatkan begitu saja :D

    BalasHapus

Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)