Mei 18, 2013

KIAT-KIAT MENCONTEK SUKSES KETIKA UJIAN

Di dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali kebiasaan-kebiasaan yang tumbuh subur, menjamur, dan lama-lama menjadi lumrah dan dianggap satu hal yang biasa saja. Salah satunya kebiasaan contek-mencontek. Apalagi di kalangan para pelajar. Bahkan semakin modern cara-caranya, sistematis, tidak lagi sekedar perorangan, tapi berkelompok, estafet. Woooow menarik sekali bukan? yang sudah berpengalaman , banyak makan asam garam pasti sudah paham sekali soal ini. Boleh jadi sedang senyum-senyum sendiri, mengingat betapa menyenangkannya mencontek ini. Betapa terpacunya adrenalin. Betapa mahir dan enerjiknya saat itu.


Pasang mata dengan sorot memburu, pasang telinga lebih tajam dari langkah kaki 'pengawas', menggeliat cepat, cekatan dalam menerima jawaban,  agar tidak ketahuan. Dan tentu saja dengan bekal kode-kode tercanggih yang sudah disepakati dalam kelompok permainan ini. Contek-mencontek menjadi satu hal yang menyenangkan, sekaligus mendebarkan ketika ujian.

Tentu saja kebiasaan-kebiasaan yang makin membudaya dalam contek-mencontek itu tidak hanya sekedar ketika ujian sekolah. Ujian nasional. Tapi banyak sekali cara contek-mencontek yang membuat kita lebih sukses, contek-mencontek yang berhasil. Dan dapat nilai yang membanggakan. 

Nah, untuk tulisan kali ini saya akan membagi satu hal yang menarik itu, akan membuka tabir KIAT-KIAT   MENCONTEK YANG SUKSES KETIKA UJIAN : 

1. Untuk kalangan anak-anak (semenjak bayi dan balita), kita sebut kategori TK-SD. Secara alamiah mereka merekam semua yang diajarkan oleh sekitarnya. Mencontek apa saja yang dilihat, didengar secara mentah-mentah. Sudah pasti belum bisa membedakan mana yang baik yang harus di contek sepenuhnya, mana yang buruk yang tidak seharusnya diikuti. Masa kanak-kanak yang polos dengan segala macam keluguannya. Makanya untuk kita yang sudah kadung besar, tidak lagi di fase anak-anak, akan jadi penting sekali jika suatu saat memiliki keluarga kecil, atau banyak anak-anak kecil di lingkungan sekitarnya, untuk berperilaku, bertutur kata, mengenalkan dan mengarahkan sesuatu, mengajarkan hal-hal yang positif, hal yang membangun yang bisa direkam secara alamiah oleh mereka. Dan pada akhirnya bisa dikembangkan oleh mereka sendiri. Kaset kosong yang kita kenal sebagai anak-anak. Sangat penting sekali untuk mencetak lulusan-lulusan terbaik generasi sebelumnya. Menyiapkan contekan yang jitu dan positif. Sukses di ujian kategori TK-SD ini.

2. Untuk kalangan remaja, kita sebut kategori SMP-SMA. Kebiasaan contek-mencontek ini tidak kalah penting. Di fase usia yang masih meraba-raba jati diri, masih sesuka hati mengikuti kemauan sendiri. Masih menjejakkan gaya hidup yang sesuai keinginan. Masih mengikuti hawa nafsu kebebasannya. Akan membantu banyak ketika bisa memilih contekan yang tepat, contekan yang tidak menjerumuskan ke hal-hal yang berbau negatif. Apalagi di zaman yang serba bebas mengakses apa saja. Dari tontonan, internet, bacaan, dan perilaku orang-orang yang lebih dewasa di sekitaran tempat tinggal mereka. Akan berpengaruh besar dalam mencetak generasi remaja selanjutnya. Dengan mencontek kebiasaan-kebiasaan yang kepalang beredar dengan lebih baik. Yang bisa membuat sukses di ujian nasional hidup mereka. Untuk kategori SMP-SMA ini.

3. Di kalangan yang menengah dewasa, atau bisa dibilang sudah dewasa,  kita sebut kategori MAHASISWA, PEGAWAI/PEKERJA/PNS. Ternyata contek-mencontek ini masih berlaku banyak. Padahal sudah seharusnya di fase usia yang lebih matang mereka menjadi icon tersendiri bagi generasi bawahnya. Menjadi panutan yang sudah bisa diandalkan. Tapi, ya namanya permainan contek-mencontek ini sudah menjamur di mana-mana. Tak kenal lagi usia, makanya masih banyak sekali orang-orang yang 'seharusnya' sudah dewasa tapi masih mencontek perilaku (dan segala macam di dalamnya) milik orang lain. Mereka masih tidak percaya diri dengan kemampuannya sendiri. Masih suka ikut-ikutan ini-itu, tidak jejak di satu pilihan. Ambooooi, ternyata permainan paling menarik yang kita kenal contek-mencontek ternyata masih berpengaruh besar di usia yang harusnya matang. Dari mulai lingkup kerjaan, kehidupan sehari-hari, dan sebagainya, dan sebagainya. Hingga banyak yang mengandalkan/meniru/mencontek karya/hasil pemikiran orang lain. Untuk lulus dari ujiannya sendiri. Untuk ukuran kategori MAHASISWA, PEGAWAI/PEKERJA ini.

Pada akhirnya, bagaimana pun bentuk ujian yang akan kita hadapi, kiat-kiat sukses dalam menghadapinya adalah dengan percaya dengan kemampuan sendiri. Menjadi diri sendiri. Dan tetap belajar menjadi pribadi yang lebih baik, tangguh dan bisa diandalkan. Minimal untuk dirinya sendiri.

Banyak hal-hal positif yang kita bisa petik dari kata kunci mencontek ini. Tidak akan ada yang melarang selagi mencontek hal-hal yang baik, yang membangun, yang menginspirasi untuk hidup. Untuk membakar semangat. Memacu adrenalin agar lebih berani dalam menghadapi segala macam ujian. Dengan catatan kecil, tetap percaya kemampuan sendiri, dan tidak merugikan orang lain. Contekan itu bukan untuk meniru seluruhnya, tapi sebagai inspirasi untuk menciptakan semangat diri agar bisa berkarya jadi lebih baik. Melampaui kemampuan sendiri.

Atau kita rela di usia yang sekarang masih dianggap anak kecil yang hanya bisa mencontek kebiasaan orang lain. Tanpa tahu mana yang baik, mana yang buruk. Yang ketika terjatuh hanya bisa menangis, ketika menginginkan sesuatu hanya bisa merengek. Oooh tidak, kita sudah terlalu besar untuk dikatagorikan sebagai anak balita.

****

Lalu mana KIAT-KIAT SUKSES MENCONTEKNYA?? UJIAN SUKSES?

YA BELAJAAAAAAAR, YA KERJAKAAAAAN!!!

ITU KIAT SUKSESNYA. KUNCI JAWABAN TERBAIK KETIKA UJIAN!!
SELAMAT MENCOBA!!


16 komentar:

  1. kirain beneran ada kiat khusus menconteknya kakakakaka aduh kena deh

    BalasHapus
  2. tiada lain dan tiada bukan emang BELAJAR adalah suatu keharusan kalau mau dapet ilmu yang berguna dan ga sia sia.. hohohooo...

    BalasHapus
  3. yang baca ini pasti nyesek banget, gak ada kiat-kiatnya sedikitpun kecuali BELAJAR.

    BalasHapus
  4. Postingannya keren dan teoritis + analitis banget... ngingetin gue sama kerjaan guru BK... wkwkwk... dan yak yang masuk sini moga jadi sadar... :D

    BalasHapus
  5. ahahaha.....pasti banyak yg ketipu sama artikel ini. sukurin deh yg suka nyontek...hahaha

    BalasHapus
  6. bang Ujay dalem yaa tulisannya. haha
    aku sih penyontek handal, jadi yang di contek dari sekitar ya yang baik-baik gituloh~

    BalasHapus
  7. Kata yang di salah-penggunaankan menjadi contek ini merupakan budaya yang sulit untuk dipisahkan dari masyarakat, khususnya pelajar di Indonesia. Layaknya pandangan yang telah secara ekstrim menyatakan korupsi sebagai budaya Indonesia, sontek untuk ukuran calon koruptor pun rasanya tidak lebih berbahaya.

    BalasHapus
  8. dari semua BW tetep belajar yak intinya, oke fine, emang gak ada pilihan lain, keep it up brother :D

    BalasHapus
  9. belajar dan belajar,itulah hidup menyontek bukan hal yang bagus,karena hidup semuanya belajar,ta nggak.

    BalasHapus
  10. yuk mari hilangkan kebiasaan menyontek... yang jelas ini merugikan dan merusak kepribadian dan rasa percaya diri kita...

    BalasHapus
  11. Syair-syairnya menyambar seperti petir.. bikin gosong para pecontek..
    mantab kak,Salam kenal y.

    BalasHapus
  12. seru membacanya dari awal sampai selesai. Intinya tanamkan Kepercayaan diri

    BalasHapus
  13. Ayo isi si "kaset kosong" dengan ilmu yang bermanfaat dan menanamkan makna dari nilai kejujuran itu penting... :D....
    Mari BELAJAR dan MENGAJAR....

    BalasHapus
  14. wkwkwk.. BELAJAAAAAAAAAAAAAARRRRRRRRRRRRRRR

    BalasHapus
  15. tetap percaya kemampuan sendiri itu yang menjadi nilai poin.

    BalasHapus
  16. Salah satu hal negatif dari kegiatan mencontek yang menjamur adalah hilangnya rasa percaya diri,
    Untung saja masih ada orang yang mengerjakan ujian tanpa mencontek.

    BalasHapus

Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)