September 13, 2015

TITIKTEMU - TUJUAN


K
amu tahu, Fa. Kebanyakan laki-laki adalah makhluk yang sangat ceroboh. Baik sengaja atau tidak, mereka membiarkan rasa dalam hatinya berserakan di mana-mana. Menebar harapan ke mana-mana. Dan tidak jarang, tidak diikutsertakan dengan kepastiannya.
Malangnya ada saja hati yang terlanjur ceroboh memungutnya. Dan merasa perlu ikut menyimpannya.
Bukan berarti semua laki-laki adalah makhluk yang lebih suka main-main. Barangkali mereka hanya tidak ingin rasa yang ada selalu terpenjara. Harapan yang ia miliki ingin merdeka.
Adakalanya mereka terlalu bodoh untuk memilih cara yang baik untuk menyampaikannya.
Kamu tahu, Fa. Sebagian laki-laki lain, belajar memupuk harapannya dengan lebih lembut. Mereka belajar untuk mengurangi kecerobohannya. Dengan apa? Dengan menyampaikan rasa itu melalui kebaikan doa-doa.
Berharap yang Maha membolak-balikan hati ikut menggetarkan hati yang menjadi tujuan harapannya. Dan suatu saat di waktu yang memang menjadi takdirnya, akan dipertemukan dengan cara yang paling baik. Dipersatukan oleh kasih sayang Sang Khaliq. Untuk itu laki-laki itu belajar mendidik hatinya untuk tidak terburu-buru diungkapkan, sebelum benar-benar bertujuan.
Dan sebaliknya, kebanyakan perempuan adalah makhluk yang mudah sekali penasaran. Diusik sedikit saja rasa di hatinya. Mereka akan mulai memikirkannya. Mulai mencari-cari kebenarannya. Dan tidak jarang memakan bulat-bulat harapan yang datang menyapanya.
Barangkali perempuan memang makhluk yang paling sensitif perihal kepastian. Mereka tidak hanya ingin berakhir karena hasil pemilihan. Hasil dari perbandingan-perbandingan. Yang mereka harapkan benar-benar menjadi sebuah tujuan.
Dan kamu tahu, Fa. Menjadikanmu sebuah tujuan, banyak yang masih perlu disiapkan. Sedangkan menjadikanmu harapan, boleh aku sebut juga bagian dari tujuan?
Kamu perlu tahu, aku sedang berproses.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)