Maret 28, 2019

#SELFREMINDER

Untukmu diri,

Sering-seringlah bertanya apa kabar imanmu?

Pernahkah begitu nelangsa terbangun di kala adzan shubuh sudah berkumandang. Hilang sudah kesempatan untuk tunduk sujud bermesraan di sepertiga malam.

Kemudian, tergesa-gesa membersihkan diri untuk menuju masjid. Sesampainya di sana, iqamah pun sudah selesai dikumandangkan. Hampir saja menjadi masbuk, dan tentu saja dua rakaat sebelum shubuh hanya menjadi angan. Hilang sudah kesempatan memiliki dunia dan seisinya.

Pernah tidak begitu sebal karena lupa menyempatkan diri untuk menunaikan shalat dhuha di sela-sela aktivitas kerja. Atau benar-benar tidak memiliki kesempatan, karena sebuah perjalanan jauh, terjebak macet, atau terjebak di dalam sebuah meeting di pagi hari. Hilang sudah makna menjemput rezeki yang sesungguhnya.

Pernah tidak begitu malu di kala mengajak teman-teman untuk pergi ke kantin, demi untuk memenuhi keinginan perut. Sudah waktunya makan siang. Tapi, beberapa orang menolak dengan sopan karena sedang berpuasa sunnah. Sedangkan kamu sendiri sampai lupa hari, ini rabu atau kamis. Mereka lebih memilih mengisi jam istirahat bertadarus menggenapi onedayonejuz.

Kemudian, jum'at ke jum'at selalu terlewati begitu saja tanpa Al-kahfi, tanpa shalawat. Begitu merasa nelangsa melihat orang lain selalu bisa menyempatkan waktu untuk berlomba-lomba menambah pundi-pundi kebaikan.

Padahal satu harinya sama 24 jam. Pun sama dengan kesibukannya. Pun sama nikmat sehatnya. Dan dirimu bertanya-tanya, sebenarnya yang membuat jadi berbeda? Keberkahan waktu.

Untukmu diri,
Sering-seringlah menanyakan apa kabar imanmu?

Sepanjang waktu, agar tidak semakin jauh dirimu tertinggal.

@azurazie_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)