Mei 03, 2018

TENTANG BERHARAP KEPADA MANUSIA

Menaruh harapan kepada manusia, tidak memiliki garansi apa-apa. Maka, seyogyanya kita, menjatuhkan harapan hanya kepada Allah semata. Dengan doa. Berharap dengan perantara doa. Tak harus memikirkan tentang : kapan dikabulkannya, bagaimana cara Allah memberinya, apa yang akan digantikannya. Gimana Allah aja. Berdoa tanpa tendensi apa-apa. Toh, kita memang selalu butuh. Tempat bergantung dan mencari untung. Perihal harapan yang genap menjadi utuh, adalah hak Allah Sang Maha Pengasih.

Dan tentang harapan kepada manusia. Baiknya, diganti dengan selalu berbuat baik. Tanpa pamrih. Tak perlu memikirkan manusia itu membalas kebaikan kita atau tidak. Gimana Allah aja. Yang kita yakini, bahwa tiap-tiap kebaikan digaransikan akan menjadi kebaikan untuk kita jua.

Maka, cukuplah sudah terlalu berharap kepada manusia. Cukuplah kita selalu berbuat baik saja. Kapanpun, di manapun, dengan siapapun. Agar harapan-harapan yang membersamai doa-doa itu. Allah qobul sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh kita. Sesuai dengan kemampuan kita untuk menerima tiap-tiap ketetapan-Nya.

1 komentar:

  1. iya azura, kata ali bin abi tholib "Aku sudah pernah pernah merasakan semua kepahitan hidup, dan yang paling pahit adalah berharap pada manusia"

    BalasHapus

Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)