Oktober 14, 2018

TANPA TENDENSI

Seringnya kita, menuntut lebih untuk mendapatkan sesuatu. Alih-alih setelah mengeluarkan lebih banyak dari biasanya. Begitulah, fase memberi kita masih banyak mempertimbangkan untung rugi. Masih menitikberatkan timbal balik. Baik yang berhubungan dengan manusia dan bumi. Maupun yang berhubungan dengan langit dalam doa. 

Ingat-ingat, dalam berdoa pun kita seringnya menuntutnya lebih. Dalam bersedekah kita mengharapkan sesuatu yang lebih berlipat ganda. Selalu ada yang merasa, setelah mengeluarkan lebih banyak, harus kembali pun berkali lipat. Memang penting sih untuk berharap yang demikian. Itu namanya motivasi agar doa dan sedekah lebih bersungguh-sungguh lagi. Tentu dalam catatan hanya diri sendiri yang tahu ritual itu. Jauh dari kata riya dan keinginan dipuji-puji setelahnya.

Akan tetapi, tak bisakah kita sekali-sekali memberi, ya, memberi saja. Berdoa, ya, berdoa saja. Tanpa tendensi apa-apa. Memberi yang tulus, berdoa yang tulus. Dengan tidak memikirkan tuntutan apa setelah yang kita lakukan. Bukankah janji Allah adalah benar. Tanpa menuntut pun, doa itu akan dikabulkan. Sedekah itu akan dilipatgandakan. Maka, cukuplah kita hanya memberi. Cukuplah kita hanya melakukan. Untuk kebaikan-kebaikan setelahnya, biar dipercayakan kepada Allah saja. Toh, sejauh ini kita hidup memang sudah benar-benar dirawat oleh Tuhan Yang Maha Baik dan Mengatur Kehidupan kita di masa depan. Bijaknya, kita cukup hidup dalam aturan-aturan yang telah ditetapkan. Itu saja.

@azurazie_

2 komentar:

Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)