Mei 01, 2012

Kesetiaan Yang Sempurna ( Sebuah Cerita Di Balik Beasiswa )

Klik Backsoundnya dulu :


"Bersabarlah dalam diam. Percayalah tulang rusuk tak akan pernah tertukar..."

Aku memang masih terdiam, dari rindu yang dikit demi sedikit menggerogoti  asa ku. Bukannya aku tak lagi percaya akan teguhnya kesetiaan. Hanya bagiku kau seperti angin shafa. Kau hilir mudik kearah ku, memberikan aku kesejukan. Tapi kau tidak benar-benar bisa aku gapai. Entah kapan dan dengan cara apa aku sanggup menggapainya. Kau memang  angin, menampar dengan lembut yang datang dengan rasa yang tak sama diwaktu yang berlainan. Tapi kau setia seperti angin yang menemani iringan hujan. Dikala aku sedih, dikala aku kesepian.

Hari ini kamu tampak beda Shafa, ada sosok keibuan dari balik bola matamu. Lembut dibalik perhatianmu yang berbeda. Ya sudah tiga hari aku terbaring sakit, kau datang membuatkan aku semangkuk bubur agar selera makan ku kembali. 

“Ayo dimakan dulu buburnya, biar cepat sehat dasar manja, baru sakit gini saja sudah payah” ledek mu diselingi ketawa kecil melihat betapa tak berdayanya diriku.

Aku hanya bisa tersenyum, cukup hati ini saja yang tahu, betapa aku mengagumimu dan bersyukur saat ini kau ada dihadapanku.

“Aaaaaa....aaam” satu sendok bubur pindah kemulutku. Aku biarkan lebih lama sendok itu di mulutku, Aduh rasanya aku seperti anak kecil, tapi sungguh aku menyukainya.

“Wafiii, jangan becanda deeeh” gerutu lucu mu, lagi-lagi itu membuat ku tersenyum.

“Shafa, Sebenarnya status hubungan kita apa?? ” seketika kau tertunduk.

“Masih saja ngebahas ini hmm... memang status itu penting yah??” ia meletakan sendok di mangkuk bubur dan mulai mengaduk-ngaduknya.

“Aku hanya takut suatu saat ada batu sandungan dihubungan ini, dan salah satu diantara kita beralih dengan alasan tak ada status. Itu yang aku khawatirkan Shafa” lidah ku terasa semakin pahit setelah berucap itu. Ya aku hanya takut kehilanganmu Shafa. Hanya itu.

“Sebelumnya kita sudah bahas ini bukan?? Memang diantara kita tak ada status, tapi kita punya komitmen yang sampai saat ini masih aku jaga.  Sudahlah yang terpenting selesaikan dulu beasiswa ini untuk tiga tahun kedepan” katamu sudah terlihat bete.

Ya aku masih pegang teguh tentang kesetiaan mu yang sempurna itu. Nyatanya kamu memang selalu ada saat aku tertatih. Dan saat itu lah aku sudah  merasa benar-benar memilikimu.

"Jika memang kau terlahir hanya untukku
Bawalah hatiku dan lekas kembali
Ku nikmati rindu yang datang membunuhku
Untukmu seluruh nafas ini"

******

“Wafi, ngga bosen lo ngejomblo terus??”

“Eh Waf, ada yang titip salam tadi sama gw, cieeee Wafiiii ada yang naksir juga ding!”

Ya itu hanya sekelumit bisik-bisik kicauan yang masuk ke telingaku. Hmph.. aku hanya tanggapi dengan peluhan hampa. Dilema, mungkin itu yang lebih tepat. Seakan aku ingin berlari, memetik bunga-bunga yang bermekaran di taman tapi disisi lain aku takut kehilangan bunga yang ada di pekarangan rumahku yang sudah lama  aku jaga.

Lagi pula sejauh apapun aku berlari, bayanganmu seolah mengikuti. Kesetiaanmu seperti kendali untuk ku. Saat aku lepas aku akan kehilangan arah. Kadang aku iri melihat keteguhanmu Shafa, meski tak dipungkiri begitu banyak yang mengagumimu, bukan hanya aku. Dan keteguhan hatimu itu yang membuat aku selalu kembali.

Ya sudah genap satu tahun, aku dengannya saling memotivasi untuk satu tujuan. Rasa decak kagum semakin bertambah, sampai ada benih-benih rindu saat berjauhan. Aku tau ini belum saatnya untuk saling tunjukan, karena perjuangan ku dengannya masih panjang. Pernah aku memberi isyarat dalam bentuk puisi atas kegundahan ku ini di sebuah jejaring sosial. Tak lama sebuah peringatan keras dari mereka langsung ditujukan kepada ku. Ckckck sebegitu ada jarak kah hubungan ini??

Dan lagi-lagi kamu yang menyadarkan aku Shafa,

“Waf, kamu lihat orang yang sedang menunggu hujan itu??” katanya di perjalanan pulang.

“Iyaaaah, ia terlihat begitu resah menunggu” jawab ku seadanya, tapi sejujurnya itu lah yang sedang aku rasakan.

“Ngga hanya itu, coba kamu perhatikan yang lain. Orang itu mengaku suka hujan, aku suka hujan- aku suka hujan, tapi lihat saat hujannya datang ia sendiri membentangkan payungnya agar tidak kehujanan. Lucu yah??”

“Iya siapa sih yang mau kehujanan. Terus??” tanya ku sedikit tak mengerti.

Shafa tersenyum kearah ku “Mereka seperti seseorang yang mengaku mencintai, tapi mereka tidak mau berkorban”

Nyatanya kamu memang jauh lebih dewasa Shafa menghadapi situasi ini.  

******
Setahun Sebelumnya

“Hei Waf, kamu jadi nerusin kuliah??”

“Belum tau nih, uangnya masih belum cukup hehe...”

“Udaaah, ikut ke kampus yang kemarin aku bilang saja, lumayan kan dapet beasiswa, meskipun syaratnya bisa dibilang aneh haha...”

“Emang apa syaratnya?? Kok aneh??” Wafi penasaran.

“Baca saja sendiri, nih!” Shafa menyodorkan brosur sebuah Universitas.

“Selama masa perkuliahan, dilarang untuk pacaran. WOW!” Wafi selesai membaca, sambil garuk-garuk kepala. “Kamu sendiri siap Shafa??”

“Siaaaap, untuk masa depan hehe....” jawabnya yakin.

“Oke deh aku ikut kamu...”

******
Cerpen ini didedikasikan untuk sahabat gw yang suka di panggil : Mas Aih.. semoga di terima dengan baik ^.^ 



84 komentar:

  1. Tulang rusuk tidak pernah tertukar. Maksudnya apa yah gan, ane ga ngerti nih?

    BalasHapus
    Balasan
    1. katanya sih wanita itu dari tulang rusuk laki2 yang akan menjadi suaminya kelak, jadi maksudnya uzay kalau emang jodoh ga akan kemana

      *gantian balas komen

      Hapus
    2. Zal @ ya sejauh apapun kita mengelana, kalau memang sudah jodohnya dia akan jadi milik kita, begitu juga sebaliknya kita mau kejar-kejar juga kalau bukan takdir kita ya ngga akan bisa kita gapai..

      Ka Nufa@ makasiiih...

      Hapus
    3. lagunya gigi <----- 100 buat gw..

      Hapus
  2. satu kisah yang penuh dengan komitmen demi masa depan..wow :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaah seperti itulah tanpa adanya komitmen seperti sebuah lampu pijar tapi tak memiliki minyak untuk selalu menyala..

      Hapus
    2. uzay..makin bijak aja ini..hihihi
      top deh..

      Hapus
  3. Koq "Setahun yang lalu"? kayanya lebih cocok "Setahun sebelumnya" deh, *pura2 ga tahu dan tidak merasa bersalah*

    BalasHapus
  4. asyik cerpennya gan...bikin novel aja gan, kamu punya bakat itu.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, Insya allah nanti sambil berjalan hehe..
      Makasih..

      Hapus
  5. wowww... kau memang berbakat sekali untuk menulis sebuah cerita...

    BalasHapus
  6. aihh ..
    gue demen banget nih lagu

    beh, ceritanya indah bener bang Uzay ..
    kalo dikembangin lagi pake konflik tambah mantep ini :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tos Bang Ey =D

      Iyaaah tapi kalau ditambah takutnya jadi kepanjangan dan pada males bacanya hehe..

      Hapus
    2. TOSSS ..

      wahahah
      Gpp biar seru .. sekali-kali
      ntar gue pembaca setianya bang Uzay .. hehehe

      Hapus
    3. Jiahahahaha jadi terharu gw *kesini sambil jualan tissue kaga?
      *mgelap iler..

      Hapus
  7. Hehehhe... safa...., setia amat?? hahahhaha...
    dibela2in gak pacaran agar rafi gak di DO dari kampus gara2 melanggar peraturan ...

    Wah2, bagus sob cerpennya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya makanya dia penyandang gelar kesetiaan yang sempurna hehe..

      Makasih sob =)

      Hapus
  8. hahahaha....ada2 saja peraturannya, pake ga boleh pacaran :))

    BalasHapus
  9. emang beneran berbakat lu, aseli dah!
    gue suka paragraf awalnya

    BalasHapus
  10. untungnya tulang rusuku gak ketukar bang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan sampai ketukar bang, dan jaga baik-baik =)

      Hapus
    2. Jangan-jangan tulang rusuknya udah mati! :D

      Hapus
    3. Jiah serem amat kalau ampe mati -____-
      ati-ati omongan bisa jadi doa loh...

      Hapus
  11. so sweet bangeeet ceritanyaa :3 hehehe

    Cinta adalah sebuah pengorbanan. Pengorbanan untuk menerima kekurangan dan kelebihan orang yang kita cintai. Pengorbanan untuk berubah. Dan kita harus selalu berkorban untuk memperjuangkannya. Karena cinta tanpa pengorbanan adalah kehampaan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tepat sekali Dheya...
      tanpa pengorbanan ibarat berperan tanpa perlengkapan lambat laun akan terhunus pedang..

      Hapus
  12. syaratnya ga boleh pacaran ,, kampus mana tuh bang Zay,,?
    *pengen ngambil s2 di situu ;p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngga boleh disebut un universitasnya hehe..

      Hapus
  13. itu kisah nyata apa bukan sih? .. trus wafii dan shafa gender'y beda? *aku bingung aku bingung aku bingung*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini nyata kaka, gw ambil dari curhatan teman yang minta di buatin cerpen, wafii itu cowo dan shafa cewenya..
      tokoh ini dan isi cerita nyata pernah dialami keduanya,,

      Hapus
  14. wah cerpen yang asik, alur flasback. si ujan nya ternyata punya makna ya, heheh. emang aada yang mau ke ujanan, klo lelaki mah jawab simpe aja ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biasanya kalau cowo seperti itu bang, ngga mau ribet sukanya yang simpel...

      Hapus
  15. hmmmmm ceritanya sangat bermakna..

    BalasHapus
  16. bntar ya mas, bacanya habis mantengin giselle dulu, ahh,, cantiknyaa

    BalasHapus
  17. Wuah... cengar cengir tuh Galih Hidayatullah, ampe dibuatin flash-fiction sebegini keren.

    BalasHapus
  18. Kesetiaan...
    Sekarang susah ya sob cari orang yang setia :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gampang kok ketika kita sendiri sudah belajar setia..

      Hapus
  19. untuk kesekian x ny,,,,
    (brasa udh lma brgbung n koment di ni blog :P)
    qu suka backsound nya....
    xixixixixiii,,,

    nih lgu,,kord gitar ny lgi qu pelajarin^^
    (gk nyambung deh,,heheee)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Entah kenapa anak satu ini kalau coment selalau salah fokus bukan isisnya hadooooh...

      Hapus
    2. heheheeee,,,,,
      gmn lgi?????
      (cri jln xlwar... :P )

      Hapus
  20. andai itu kisah nyata mungkin langka adanya di dunia ini,api masa depan itu lbh indah dr pd sekedar pacaran.bagus alurnya,i like it

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini nyata kok dan sedang dialami si tokoh yang bercerita, ini curhatan seorang teman yang dikemas dalam bentuk cerpen =)

      Hapus
  21. tolong, lihat aku,,, dan jawab pertanyaan ku...
    Mau dibawa kemana, hubungan kitaaaa......

    BalasHapus
  22. huuaaaaaa aku suka sekali perbincangan di saat melihat orang hujan itu.

    oh iya, kesetiaan hanya milik orang yang setia :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku juga suka =)

      Pasti hanya yang setia yang mendapatkan setia...

      Hapus
    2. emang ini nyata bukannya fiksi ?

      Hapus
    3. Iyah ini nyata cuma nama tokohnya aja sedikit disamarkan..
      ini diambil dari curhatan teman yang minta di bikinin cerpen gitu..

      Hapus
  23. giselle tunangannya gading martin... hihihi...
    akhir2 ini dia tambah cantik...

    BalasHapus
  24. waooowww,, manteb banget nih ceritanya sobat...
    ane seneng banget nih, oke ane lanjut lagi bacanya :)

    BalasHapus
  25. Itu adegan suapannya romantis bgt dah.. :D

    BalasHapus
  26. Nice story,

    tulang rusuk memang gak pernah tertukar.

    tapi saya pengennya cuma suap-suapan bubur sama
    yang ngakunya "saya adalah tulang rusuknya"
    dalam ikatan yang sah..

    kayaknya bakal lebih sweet dan debarannya bakal menenangkan, :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaaaah itu pasti bakalan lebih berkesan... =)
      tapi mereka ngga hanya berdua kok masih ada orang tua... jadi terhindar dari fitnah..

      Hapus
  27. What An Amazing Story...

    I like this so much :D
    Baca komenannya semua juga aduuuhhh bikin bulu kunduk merinding...
    Bang Uzay TOP BEGETE DEEEH (y)


    bener yang kak Anis Nisa bilang suap-suapan bubur sama yang ngakunya "saya adalah tulang rusuknya" dalam ikatan yang sah...

    Wahhh bakalan gimana gitu, membahagiakan hehe

    BalasHapus
  28. Waw! cerpen??? hihi... mantep deh :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, tapi letak mantepnya dimana ya?? hihi..

      Hapus
  29. *telat nyimak tp gpp drpd nggak sama sekali he...he....

    BalasHapus
  30. Uzay, maaf telat, hehe. Aku lama nggak eksis hehe (lagi)

    Aku suka ketika membaca 'Tulang Rusuk' diistilahkan sebagai pasangan hidup. Karena memang, siapa sih yang bisa hidup normal hanya dengan satu tulang rusuk?

    Hubungan tanpa status namun berkomitmen itu lebih menarik daripada berhubungan dengan adanya embel-embel "PACAR", namun tidak ada komitmen. HTS berkomitmen itu menurutku lebih meyakinkan. Apa sih arti PACAR? Yang penting komitmen yang telah Shafa dan Wafi ikrarkan, kan?

    Cerpenmu ini terinspirasi dari kisah nyata? Bagus, lho, Zay. Hidup.
    Suka hujan tapi nggak mau kehujanan. Katamu sama dengan mencintai tapi nggak mau berkorabn. W O W, two tumbs up for youuuuu, Zay! Semangat. Sorrry telaaat :D

    BalasHapus
  31. =)

    Sekalinya komentar udah hampir satu postingan hehe...

    Syukurlah kalau kau suka, iya ini nyata dalam bentuk cerita =P

    Komitmen itu memang tali dalam sebuah hubungan jika terputus meski bisa di sambung iya tetap saja tak sempurna..

    BalasHapus
  32. Cerpen yg bagus kak, bahasanya riangan, mudah dipahami tp tetep puitis :)

    Good job and good luck..
    Sukses trs :)

    BalasHapus

Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)