Mei 21, 2012

Lilin

dari sini

 "Aku sebuah lilin, api adalah nyawaku dan tentu saja tanpa api aku tidaklah hidup, meski ada tapi aku belum bisa di katakan berguna jika belum ada api yang membuat aku menyala. api itu kadang tenang, tegar, damai, sepi, menyendiri, kadang pula ia bergoyang di terpa angin atau bahkan padam. bukankah hidup kalian juga seperti aku?? yang selalu menunggu kapan waktunya akan padam, entah itu karena di terpa angin atau kemungkinan buruk lain yang datang. Atau untuk aku sendiri bisa saja padam, sampai akhir lelehan tubuhku yang terbakar, meskipun tidak jarang akupun padam meski baru setengah perjalanan. Yang pasti semua akan padam pada waktunya bukan?? bagiku yang terpenting sebelum semuanya benar-benar padam, aku pernah menggores sejarah dengan cahaya yang pernah aku berikan. Lalu bagaimana denganmu??"
***

"Kehilangan itu nyata, kapan saja bisa menjelma dan semua yang nyata itu akan hilang"

NB: Ayo berbagi kata dengan memaknai sebuah lilin untuk hidupmu di dalam kometar.. ^.^

43 komentar:

  1. aku sebuah lilin, yang kalian butuhkan ketika lampu padam, ketika ibu-ibu penjual cemilan merapatkan bungkusan kue dengan menggunakanku. Aku berarti untuk kalian, tapi aku pun menyadari bahwa tanpa api aku bukanlah apa-apa. Api lah yang memberikanku kehidupan. Seperti halnya kalian yang bertahan dari hidup, aku pun bertahan dari angin yang berambisi mematikanku. Tanpa angin nyalaku tenang dan aku berdiri dengan tegak, aku.. damai

    tetapi aku tetaplah sebuah lilin yang harus menyerah kepada takdir, aku tercipta untuk meleleh, tergerus oleh api yang awalnya memberikanku kehidupan, itulah akhir hidupku, namun aku rela karena aku telah pernah ada dan berguna

    *by request :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah maternya datang. heheh.

      apa ya?

      semangat dari lilin yang pelu kita teladani, memberikan dirinya demi kepentinga orang lain. (untuk penerangan)

      kira kira begitu lah. heheh.

      Hapus
    2. sory oot nie, mana cerita tentang penipuannya gan? url mana? ane penasaran pengen baca.

      Hapus
  2. Wahh, manteb nih, tapi ane gk ada inspirasi :-)

    BalasHapus
  3. Xixixi....
    Aku lilin
    yah, hanya sebuah lilin
    tapi dengan beraneka ragaman warna dan fungsinya.
    Aku selalu saja menerangi
    tak pernah mengeluh
    tak pernah bertengkar dengan segala perbedaan kami
    karena aku hanya sebuah lilin
    yang akan padam dengan takdirna
    wahahaha.... Sori lagi lewat hp sob :D

    BalasHapus
  4. kunjungan perdana mas ,,, di tunggu kunjungan bakiknya ............

    BalasHapus
  5. Cahayanya selalu menyinari kegelapan :)

    BalasHapus
  6. Jika aku menjadi lilin, aku ingin nyala tubuhku tidak terbuang sia sia.
    Hidup itu cuma sekali, tetapi sekali haruslah berarti.
    Meski nyala itu kadang bisa ditakar sampai berapa lama bertahan, tapi biarlah nyala itu akan memberi arti untuk yang lain.
    Habis punah tapi memberi arti.

    BalasHapus
  7. Makna dalam kehidupan adalah jangan menunggu kita menjadi orang besar dulu untuk berbuat baik, lilin walau ukurannya kecil dan cahayanya samar2, tapi dia sudah berusaha menerangi sekitarnya

    BalasHapus
  8. hidupku tak ingin seperti lilin, yang hanya di gunakan ketika listrik padam.
    aku ingin menjadi lilin yang mampu menerangi kehidupan di kala gelapnya malam. cukup murah harganya melambangkan dari kemurahan hatiku.

    BalasHapus
  9. bingung mau komen gimana :D

    BalasHapus
  10. bangkit berdiri sambil standing aplus...LUAR BIASA...^^

    BalasHapus
  11. aku mungkin redup.. tapi pastikan saat aku redup kau harus ingat, "aku pernah menjadi terang dalam gelapmu" :)

    BalasHapus
  12. Lilin oh Lilin...
    Aku kenal lilin...
    Yang kalau sedang kubutuhkan ia tak dapat kutemukan.
    Tapi kalau aku sedang tak butuh, ia berseliweran di mataku...
    Bete kalo nyari lilin pas mati lampu hihi @_@

    BalasHapus
  13. Zay, aku tidak suka lilin
    lilin itu menerangi sekitarnya, memberikan cahaya hangat dan menghilangkan duka tapi... lilin itu meleleh. dia membakar dirinya sendiri, iya, dia mengorbankan dirinya.

    aku pengennya lentera. yang menerangi sekaligus tetap hidup dan melangkah bersama :D masyaAllah

    BalasHapus
  14. hmm, bingung mau komen apa. gak bisa but kata-kata. idem ja sama nurmayanti zain

    BalasHapus
  15. wah wah wah... keren..

    aku lilin dengan sinar yang tak begitu terang..

    BalasHapus
  16. beuh,, pada bawa lilin nii,,, pake acara makan2 gak nii, ikut donk. hee..

    BalasHapus
  17. Satu makna pada lilin yang terambang masa, menjadi berguna saat dunia dalam gulita.

    BalasHapus
  18. Lilin kecil,, menyala disini,,
    Slamat ulang tahun ku ucapkan,,

    Hhahaa,,, malah nyanyi :)

    BalasHapus
  19. lilin aku adalah lilin, akan tetap utuh tanpa sang merah, namun tiada guna,,,!!!!!!
    hehehehe......

    berarti kita semua tetap butuh cahaya...

    BalasHapus
  20. lilin, kadang menjadi hiasan, boneka lilin. Aku jadi bertanyatanya. Mengapa kok lilin? Lilin diambil dari bahasa apa? Siapa yg menciptakan lilin? Haha mungkin lilin sampai kapanpun hanyalah sekedar lilin

    BalasHapus
  21. Kunjungan pagi ke blog sahabat.

    BalasHapus
  22. Kalau boleh memilih, aku lebih ingin menjadi kunang-kunang yang membagikan kerlip cahayanya tanpa harus terbakar seperti lilin. Tapi seperti yang kita tahu, menjadi apapun kita akan hilang,kembali kepada penciptanya, semoga tidak ada yang ditinggalkan kecuali kebaikan yang telah dilakukan.

    BalasHapus
  23. Lilin itu ada ketika bahagia, hari suci , juga saat -saat menjengkelkan (mati lampu) ....

    * huaaa, ga jelas ah... *
    Maap udah ngotor2in kolom komentar y bang :p

    BalasHapus
  24. saat PLN padam kamulah yg kucari

    BalasHapus
  25. berani berkorban untuk menerangi? saya tidak begitu setuju. saya ingin seperti sumber api abadi di mrapen. menerangi, memberi energi, sekligus mengawal PON setiap 4 tahun sekali.

    BalasHapus
  26. Sebelumnya terima kasih sudah mau ikut berpartisipasi memaknai sebuah lilin dalam kehidupan disini..

    :-) maksud lilin disini mengibaratkan sebuah kehidupan, padam disitu sendiri adalah kematiannya, manusia bisa saja kaya lilin itu bisa mati di tengah2 perjalanan ( goyah karena tertiup angin ) bisa saja mulus sampai tua tapi ujung2nya mati juga toh ( arti dari kalimat sampai lelehan terakhir) kalau di lihat dari komentar-komentar diatas kayaknya lebih condong tentang "pengorbanan sebuah lilin" hehe maaf sepertinya penggambaran gw kurang jelas yak jadi kurang ke tangkep maksudnya..

    BalasHapus
  27. nggak-bisa-komentar-apa-apa-karena-kehabisan-kata-kata :3

    BalasHapus
  28. Sebuah lilin tak akan berkurang terangnya walau dia telah memberikan sedikit apinya untuk menghidupkan ribuan lilin yang lainnya.
    :)

    BalasHapus
  29. Lilin bagaikan Nabi Muhammad SAW, yang dilahirkan ditengah-tengah kebodohan masyarakat jahiliah. Menerangi dan menunjukan jalan kepada setiap yang sesat.

    BalasHapus
  30. Lilin? Aku tak ingin seperti lilin
    Tidak! Aku tidak ingin,,,
    Lilin mengajarkan akan cahaya sesaat
    Aku tak ingin membuat mereka merasakan terang kemudian meniggalkan mereka dengan keadaan gelap
    Aku adalah bintang,,,
    Bintang,,,,
    yang meski telah sirna jutaan tahun yang lau tetapi cahayanya masih terlihat hingga saat ini dan tetap berada pada asterimanya.
    "Bintang" itulah aku.

    BalasHapus
  31. Ingat lilin, jadi ingat lonceng, merpati, cemara, altar, salib ;)

    BalasHapus
  32. Lilin itu terlalu identik dengan pengorbanan zay...
    membiarkan diri hancur untuk kebahagiaan orang lain, terlalu Egois *imo*

    BalasHapus
  33. Keren kata2nya.. sampe merinding mbacanya..

    BalasHapus
  34. Aku setuju dengan syam : kadang kita menerangi orang lain tapi kita lupa memperhatikan diri sendiri, justri kita lah yang terbakar, kita sendiri yang rugi. Yang kita terangi belum tentu perduli pada kita.
    Ah aku tidak mau seperti lilin.

    BalasHapus
  35. Ohhh MasyaAllah...
    ternyata itu bukan pribadi.. tapi kehidupan..
    aku salah paham nih zay... hehehehehe *otakku loadingnya lama nih
    :) tetap semangat, zay!

    BalasHapus
  36. Waah, belum posting lagi sob ?

    BalasHapus
  37. bang Uzay emang keren dahh ^_^ laik tis yo..

    BalasHapus
  38. arrrrgh...meleleh bacanya...:)
    coba ah..

    lilin,
    padam adalah kepastian,
    entah tertiup,atau termakan masanya..
    tak ubahnya manusia,
    namun,seberapapun waktu yang Allah anugrahkan,
    setidaknya biarkan hidup kita membiaskan cahayanya

    aduh,itu mikirnya 3bulan Bang Ujay...

    BalasHapus
  39. Lilin2 cinta
    membakar diri sepanjang masa...

    Lilin2 rindu
    membakar diri setiap waktu

    Lilin2 cinta dan rindu
    Tak mudah terpadam meskipon dihembus bayu...

    Ibu...lilin cintaku....^^

    BalasHapus
  40. menyalakan lilin sblum mati lmpu,sehingga saat mti lmpu lilin habis sudah.
    Begitulah jika sayang''ngan sebelum nikah,apa lagi dilegalkan dg status pcran.
    Waaah... Gmn entar ya?!!

    sekedar kedar...

    BalasHapus

Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)