April 05, 2013

Dua kisah yang lebih sering kita tidak pedulikan

Malam mulai pekat, tapi langkah Alif masih jejak menapak kehidupan. Suaranya masih mendengung riang bersahutan dengan ukulelenya. Dengan perut keroncongan Alif menghibur mereka yang sedang lahap makan disebuah rumah makan ditepi jalan.

"Kok dibuang sih Dek?" Nada sumbang itu begitu memanas telinga alif. Sepotong tempe mendoan tergeletak bebas di dekat kaki, membasahi tenggorokannya dengan telanan ludah.

"Nggak enak Yah tempenya." Nada polos itu sungguh menggemaskan.


"Ya tapi jangan dibuang Dek, kamu ini. Ya sudah makan nasinya." Sang Ayah memberi nasihat. Lalu memberikan dua keping lima ratusan kepada pengamen itu. Alif berlalu. 

Apa yang disia-siakan mungkin saja itu menggantung harapan besar untuk orang lain.

***

"Kakinya jangan gitu Ben, nanti kesandung." Beni tetap saja menendang-nendang kaleng bekas minuman, tidak menghiraukan nasihat ibunya. Hatinya masih mendekal karena tidak diperbolehkan membeli mainan oleh sang Ibu. Dari arah yang berlawaan seorang kakek tua sedang mengayunkan gancunya, matanya melirik ke sana kemari mencari sesuatu. Sambil memanggil karung kecil yang sudah setengah penuh oleh barang. 

"BENI, jalannya licin nanti kamu jatuh." Sekuat tenaga Beni menendang kaleng itu hingga melesat jauh ke sebuah parit. Ia kesal sejadi-jadinya. Tak selang lama kakek tua itu sedang bersusah payah mendapatkan sebuah kaleng minuman yang ditendang oleh Beni tadi. 

Apa kita seakan lupa, hal yang sesederhana itu betapa berharga, menjadi tumpuan hidup seorang jiwa yang berusaha menyambung nyawanya.

Postingan sebelumnya [Sisi Lain]: PROMO KPK : Bersihkan harta

14 komentar:

  1. Semalam saya kalah dengan si lelah jadi belum nulis bebas lagi, maaf ya ini repost catatan lama :D semoga masih segar :)

    BalasHapus
  2. iya Bang. kita harus punya kepekaan yang baik deh di masa sekarang.
    makanya, yuk isi postingan ini kita kampanyekan bersama. peduli kepada sesama. sesuatu yang mungkin bagi kita tidak berguna, ternyata bisa sangat berharga buat mereka.

    BalasHapus
  3. :( hadeuh bang, bener banget.. betapa seringnya kita membuang2 sesuatu yang menurut kita tak diperlukan, tapi sama orang lain demikian pentingnya.. astgahfirullaah hiks hiks..

    ijin copas ke blog wordpress ya bang postingannya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. mbak dini ini sampai typo nulis istighfar :D

      silakan mbak dengan senang hati :)

      Hapus
  4. alangkah buruknya sifat2 kita sebagai manusia, tidak menghargai rizki yg Allah berikan kpd kita. mudah2an ini menjadi pelajaran buat saya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Buat saya juga, semua pesan yang ada di blog ini sebenarnya sentilan buat saya sendiri.

      Hapus

Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)