Juni 20, 2012

Aku Kangen (Bidadariku)

Aku kangen,
Kangen panggilan spesialmu, ketika membangunkanku untuk bersama-sama menunaikan shalat malam. Mengadu dan berserah diri kepada-Nya. Di sepertiga malam itu mendayu-dayu merangkai do’a untuk kebaikan dunia dan akhirat kita. Dan tuturmu tak pernah alfa menyelipkan namaku di sela-sela do’amu.


Kangen mendengarkan suara syahdumu, ketika menggemakan kalam Ilahi. Berlembar-lembar kaca kitab suci itu sampai berulang-ulang mengkhatamkannya. Kangen mendengar Kidung cinta dalam lantunan shalawat kepada Nabimu. Sungguh terasa getaran itu sampai kalbuku. Menyentuh relung jiwa.

Aku kangen,
Kangen caramu membangunkanku, ketika sang fajar mulai berirama. Ketika Suara Azan sudah berkumandang, waktu shubuh tiba, ketika tanpa sadar aku terlelap kembali setelah shalat malam itu. Ikut mengamini lembaran do’a sampai mentari mulai menghangatkan raga.

Aku kangen,
Kangen melihat sapaan pagimu yang mesra sambil menyediakan sarapan untukku. Tidak lupa kamu menyiapkan baju yang akan aku pakai untuk bekerja. Melepaskan senyum termanismu di ambang pintu sebelum aku berangkat, lalu menanti kepulanganku dengan penuh asa dan cita.

Aku kangen,
Kangen membaca smsmu, untuk sekedar mengingatkanku makan bekal siangku yang selalu kamu siapkan untuk aku bawa ke kantor. Ketika teman-temanku berduyun-duyun ke kantin untuk membeli makanan. Sungguh itu semua sederhana, namun membuatku istimewa.

Aku kangen,
Kangen perdebatan kecil kita, ketika memutuskan suatu masalah. Kangen perhatianmu ketika kamu cemas saat menangkap raut wajah gusar dan peluh kesahku. Dan saat itu kamu akan berusaha keras menghiburku, mengembalikan semangat dan senyumanku. Kangen candaan ringan kita, ketika sedang duduk santai menikmati secangkir teh dan makanan kecil, sambil menonton siaran televisi. Dan lagi-lagi kamu tersenyum manja.

Aku kangen,
Kangen karena semua itu kini hanya sebatas kenangan. Kenangan berharga yang sempat aku lalui bersamamu. Hari-hari bahagia ketika kamu masih mengisi lembaran hidupku. Menjadi support kehidupanku. Menjadi pemanis cita-cita masa depanku. Menjadi peneduh dalam rumah tanggaku. Sungguh aku sangat mencintaimu. Tapi Tuhan lebih menyayangimu, Dia memanggilmu lebih awal dariku, ketika di sepertiga malam itu kamu masih terbuai dalam sujud panjangmu. Terima kasih bidadariku, Cinta.

Begitu indah terasa ketika di kenang karena kebaikannya setelah tiada. Ya Allah ya Rabb, anugerahkan aku seorang istri yang solehah, bidadari rumah tangga, sebagai penyejuk mata. Peneduh hati. Penambah rasa syukur. Yang kehadiran dirinya menjadi petunjuk arah pulang menuju pada-Mu. Yang mencintaiku karena-Mu. Dan kelak menjadi bidadariku di syurga. 

Wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). (QS An Nur:26)

46 komentar:

  1. ya ampun... bagus banget...

    BalasHapus
  2. aku kangen mau ngunjungi blog ini lagih :))

    BalasHapus
  3. wah bagus banget postingan'a ^_^
    jadi kangen juga T__T

    BalasHapus
  4. Saya kangen akan telephone mu, suara begitu merdu.
    Aku kangen saat - saat makan bersama.
    Lelaki yang baik hanya untuk wanita yang baik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asyik di tambahin makasih bang =)
      itu yang sudah di gariskan..

      Hapus
  5. aamiin ya Rabb.. :)

    jadi mau nangis gue.. *terharuu*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aduuuh upil ngga boleh nangis nanti lobang idungnya cediiih =)

      Hapus
    2. hahahhaa... biseee ajee :p

      Hapus
    3. bisa dooong biar si mpok senyum lagi #eaaaa

      Hapus
  6. kangen pada bidadarimu yang telah tiada ya kang uzay? Semoga dipertemukan di surga-Nya.
    Yang terakhir itu kang yang langsung membuatku bergetar.
    Surat an-nur:26, mengingatkanku akan sebuah buku catatanku dulu. Wanita-wanita yang baik untuk laki-laki yang baik. Dan laki-laki yang baik untuk wanita yang baik. Itu janji Allah kang. Jadi kalau mau mendapatkan yang baik, kita harus baik dulu. Entah dapatnya di dunia, akhirat atau kedua-duanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bukan bang ini cuma fiksi kok gw kan belum punya istri =D

      iya jadi pribadi yang baik dulu baru dapetin yang baik..

      Hapus
  7. aku kangen, akan senyuman manismu, kerlingan matamu, semu merah di pipimu kala kita berdua bercanda. aku kangen, cemberutmu, cibiranmu, gerutuanmu kala aku sedang menyebalkan dihadapanmu. akan ku simpan sejuta ekspresimu dalam pikiranku, kan ku bingkai semua itu dan ku letakkan dalam istana hatiku, kau tetap ratu di dalamnya.. tak akan berubah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dalemmmmm banget Bun...! *smile

      Hapus
    2. Ka Nufa lagi ngga curhat kan? Eaaa...

      Rohis ikutan smile...

      Hapus
    3. @Bunda Nur..

      Emank klo urusan ngungkapin kata2 rindu hny org2 yg berkeluarga lah yg jago..! :D

      Hapus
    4. setujuuuuu getarannya sudah berpahala ya =D

      Hapus
    5. @RF : lebih dalem kan dari sumur :D
      @uzay : kaga, cuma sedang menghayati postinganmu aja, tumben kan? :P
      @LL : ihs i really dont like when someone call me Nur, sumpah :)
      @uzay lagi : sotoy, makanya buruan hehe

      Hapus
    6. Ka Nur =D amiiin insya allah doain ya ^.^

      Hapus
  8. so sweat lah pokoknya...hiks...hiks..hiks..

    BalasHapus
    Balasan
    1. aih-aih ngga ada tissue jadi jangan hiks hiks haha..,

      Hapus
  9. indahnya nanti kalo sudah mendapatkan wanita baik itu untuk kita yang juga baik. segenap mekanisme yang ada di point kangen di atas, akan terlalui dengan indahnya.
    pasti, Insya Allah.

    BalasHapus
  10. suami istri emank seharusx gitu sob..., nilai Rindu diantra suami istri itu berpahala, bhkn saat berhubungn intim pun tetap berpahala..,

    beda klo pacaran yg rindux hrs dikalahkan dgn dzikir cz klo rindux berlama2 ntr bs jatuh dlm kubangan maksiat..., apalgi ada yg dikenal dgn zina hati...

    happy blogging... *smile

    BalasHapus
  11. kanggennn ... aahhh ...saya agak gimana gitu mendengar kata itu ... merinding kangen masa lalu ... hehehe

    BalasHapus
  12. tuk ayat yg terakhir itu aq ingat kata2 ust. sy...,

    Untuk mendapatkan yang seperti Muhammad jadilah seperti Aisyah dan untuk menjadi yang seperti Aisyah jadilah yang seperti Muhammad... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe makasih udah di sempurnain ulasannya =)

      Hapus
  13. Aku kangen saat kita bareng-bareng ketawa, aku kangen masa saat kita tersenyum menyambut petang, dan aku kangen saat kamu bilang padaku kalau aku nggak boleh lagi makan kulitku sendiri. Eh? Oke, aku akan jadi laki-laki yang baik biar dapet wanita yang baik pula. Aamiin. :)

    BalasHapus
  14. berharap bisa menjadi wanita seperti yang bang uzay tulsi di atas.
    bagus banget bang. semoga bang uzay bisa mendapatkan bidadarinya ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amiiin.. terus belajar jadi waita yang solehah ya ayu =)
      Amiin insya allah dengan memperbaiki diri dulu =)

      Hapus

Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)