Ada yang datang dan pergi di
lembaran hari satu hal yang biasa terjadi. Sebuah siklus waktu yang sedang
berputar merunutnya secara bergilir. Tapi, selalu ada dua sisi yang bercerita. Sisi
datang yang membawa harapan baru, janji kehidupan baru, sisi yang membawa
rindu. Di sisi lain, ada yang datang justru membawa luka lama, tidak
diharapkan, sisi yang melahirkan kebencian. Begitu juga halnya dengan pergi. Ada yang mengikutsertakan rindu dan harapan
(penantian). Atau pergi yang membawa luka dan airmata ketidakrelaan.
Ada pertemuan dan perpisahan dipergantian hari
adalah hukum alam kehidupan. Sebuah ketetapan waktu yang tidak bergeser sedikit
pun detik menitnya. Tapi ada dua sisi yang bercerita. Sisi pertemuan yang
mendebarkan dada, takjub, tergugu tidak disangka-sangka. Atau pertemuan yang
tidak pernah diharapkan, pertemuan yang membuka luka lama, kelebatan masa lalu.
Begitu juga halnya dengan perpisahan. Ada perpisahan yang diharapkan, perpisahan
yang disetujui, dijadwalkan. Atau perpisahan yang mengejutkan, tidak pernah
disangka-sangka apalagi diharapkan. Perpisahan yang melahirkan luka baru,
kubangan kesedihan baru. Perpisahan yang membuka gerbang kebencian.
Datang dan pergi. Pertemuan dan perpisahan.
Merupakan sepasang takdir yang unik dan usil. Mereka saling bertukar peran
kapan saja, di mana saja. Bergulir dan bergilir sesuai perintah waktunya,
sesuai catatan takdirnya. Satu hal yang mendamaikan mereka, melembutkan
perputarannya. Hati yang selalu lapang menerima perubahan. Ikhlas akan keadaan.
Hati yang merelakan. Hati yang yakin akan janji pergantian baru. Yang mengobati
rindu dan luka semua itu. Hati yang mampu berdamai dengan waktu.
Lihatlah bagaimana waktu begitu tidak pedulinya terhadap
keadaan, menggerus begitu saja kesempatan seseorang yang ingin lebih lama
bertahan, lebih lama memiliki, lebih lama bersama. Waktu hanya peduli dengan
perputarannya. Bahkan waktu tidak pernah mau menoleh ke masa lalu. Menerjang
buas masa depan. Tanpa menunggu kesiapan, menunggu seseorang berdiri dari
keterpurukan.
kata2 yang indah, ini yg aku suka di blog nya mas Uzay. kenapa ndak ada niat utk buat buku mas?
BalasHapusInsya Allah ada nanti kalau udah ada kabar baiknya, doakan aja ya :) sebagian ceritanya sering saya bagikan di sini, NafAs2Masa.
Hapustongkrongin dulu pintu gerbangnya....baca sekali mah rada susah nangkepnya euy.
BalasHapusbuat ntar malem sajah lah
Kalau datang lagi bawa pasukan ya bang, hansip pak rt mungkin barang kali mau ikut.
Hapus