Maret 16, 2013

Sederhana yang masih saja dirumitkan

Berdoalah selalu, tidak akan pernah percuma. Berharaplah terus, tidak akan sia-sia. Selagi kamu percaya, doa yang baik selalu akan membawa kebaikan. Harapan yang tulus, melahirkan penerimaan yang ikhlas. Berdoalah selalu, berharap lah terus sampai tak ada lagi celah untuk berputus asa. Gantungkan semua itu kepadaNya. Yang maha pemberi jawaban bijak. Yang maha melembutkan harapan menjadi nyata. Yang maha menggantikan kecewa dengan kabar gembira. Yang maha melengkapi kebutuhan manusia. Dalam arti kebaikan kita yang sebenarnya.

Kita cenderung mencari yang disukai hati dibanding yang lebih baik untuk diri. Kita lebih cenderung mencari yang belum ada di genggaman, daripada menjaga apa yang sudah diberikan. Kita lebih banyak merisaukan yang belum nyata, daripada mensyukuri apa yang jelas di depan mata.

Terkadang kita salah ambil tindakan, seharusnya hanya perlu mendengarkan justru kita berbicara lebih panjang. Terkadang kita salah ambil pilihan, seharusnya melepaskan justru kita ambil posisi bertahan. Terkadang kita salah menerka, kapan sedang dibutuhkan kapan seseorang perlu waktu sendirian.

Membuat orang lain tersenyum itu menyenangkan. Menghibur orang yang sedang sedih juga menyenangkan. Menggelitik sekali sifat yang sering kali kita sebut 'senyuman' ini. Cepat sekali menular, meracuni orang sedang berduka dengan perasaan gembira. Mudah sekali menyebarkan virus tersenyum ini, tanpa perlu kabel perantara, tanpa campuran bubuk-bubuk kimia, tanpa tiang-tiang penyangga. Sederhana tinggal menarik bibir lebih lebar dari biasanya. Orang lain akan tersenyum, kamu pun ikut tersenyum. Jadi apa harus hari ini dunia berduka dengan cemberutmu? lalu terbang ke mana senyumanmu? :)

Tawa bukan wujud dari kebahagiaan. Tangis pun bukan menunjukkan kesedihan. Berapa banyak wajah yang dipaksakan tertawa padahal sedang merasakan getir. Alih-alih ia menangis karena terlalu gembira, terlalu banyak tertawa. Wujud bahagia dan duka adalah sifat mau merelakan dan menerima. Merelakan bahagia menjadi derma syukur, menerima duka menjadi tolak ukur kesabaran.

Sederhananya, jika hati bisa menerima semua rencanaNya dengan lapang dada, semua kebutuhan akan tepat waktu melahirkan kebahagiaan.
   
Geist!

33 komentar:

  1. amankan dulu gerbangnya.

    hei...kalimatnya menderu menusuk kalbu banget kang.
    saya sampe berulang bacanya.

    apa lagi yang ini "Kita cenderung mencari yang disukai hati dibanding yang lebih baik untuk diri. Kita lebih cenderung mencari yang belum ada di genggaman, daripada menjaga apa yang sudah jadi diberikan. Kita lebih banyak merisaukan yang belum nyata, daripada mensyukuri apa yang jelas di depan mata"

    beruntung saya mengenal akang...kecup dikit ah

    BalasHapus
    Balasan
    1. kaaaaaaang.. dikau mendahuluiku... gaGAL pertamax deh T.T

      Hapus
    2. Aha sepertinya ada yang berbagi pengalaman untuk sesama korban kecup maut ya, oo harus mandi toh hoho
      pis

      Hapus
  2. pertamax..

    hidup itu sederhana.. yang ribet yang ngejalaninya..

    intinya cuma 2 khan? brdoa dan iklas :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keduax

      Yahaaaaa setujaaaaa, setuju sejutaaaa. :D

      Hapus
  3. hiiyep, apa-apa itu dibawa girang aja, jadi hidupnya nggak berasa rumit :D

    BalasHapus
  4. Inilah hidup kita harus bersabar dan berdoa dan selalu berusaha memberikan terbaik dengan apa yang kita punya sekarang ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya benar sekali, terima kasih kunjungannya :)

      Hapus
  5. seperti tulisan ini. sederhana tapi dampaknya ruarrr biasa :D

    BalasHapus
  6. Selalu... selalu membuatku tersentak sambil bergumam "Iya, ya!"
    Kamu benar, Zay. Kita seringkali ngeyel sendiri sehingga dampaknya kita juga yang kerepotan. Dan contoh-contoh yang kamu share itu tepat sekali. Tersenyum dan berdoa, sederhana yang hasilnya tidak sederhana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah ya kalau ada manfaatnya Wur, ini untuk noted zie juga nih.

      Hapus
  7. AKu baru nyadar kalau blog uzay udah dipakai orang lain, berbahasa tak dimengerti lagi~ wah...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hmmm begitulah May, lagi ada yang numpang hehe... Alhamdulillah ya ...

      Hapus
  8. moga kita nggak terlalu sibuk ama urusan dunia ya mbak, sehingga melupakan urusan ama allah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin.
      Meskipun saya nggak berkumis alhamdulillah ya saya laki-laki tulen hehe...

      Makasih kunjungannya mas/mbak :D

      Hapus
  9. Balasan
    1. Buat blog baru aja gan, kopi semua postingan ini. terus domainnya nanti tetap pakai yang ini. Biar tidak kacau.

      Hapus
    2. Harus begitu ya bang? saya mau liat kondisi kedepannya dulu, selagi yang numpang nggak update yang nggak-nggak si ga masalah, saya liat nggak ada update lagi setelah ganti pasword kmarin meskipun masih tetap menggangu pikiran. nggak enak sama yang folow blog ini.

      Hapus
  10. kuncinya sabar ya Bang...
    pasti Tuhan telah menyiapkan skenario terbaik buat kita.
    kita yang pandai bersyukur tentunya.

    BalasHapus
  11. pointnya adalah senantiasa bersyukur kepada Sang Khaliq baik dalam suka maupun duka, maka insya ALLAH semuakan menjadi berkah dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat kelak....salam :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makin sejuk setelah baca nasihat ini :)
      Alhamdulillah ya.

      Hapus
  12. Ya...

    Api yang berkobar bisa saja menghangatkan....

    Jalanilah semuanya, karena hidup akan indah dengan cara-Nya...

    :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eh ada Awan Putih, selamat datang kembali di gubug reot ini #lho?
      *sambilmanggut-manggut*

      Hapus

Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)