Maret 27, 2013

KETIKA HATI TERIKAT OLEH SATU JANJI SUCI

Awan berarak ceria, menyaksikan dua hati menyatu dalam tali ikatan kasih. Duduk berdampingan dalam bahtera rumah tangga, melukis kisah dalam kanvas putih. Sang suami berseru menggoda, “Wahai Dinda, Tuhanku telah mencatatkan engkau untukku. Semoga engkau menjadi bidadari dunia, yang hatiku hanya akan tertaut kepadanya. Bidadari yang menyejukkan relung jiwa dalam kesetiaan, menguatkan kelemahanku dalam kesabaran dan ketulusan, menjadikan gubug rumahku berlantaikan permadani kebahagian.”

Sang istri tertunduk malu menyembunyikan wajahnya yang merona memerah. Hatinya berdegup kencang, sekuat mungkin menahan debaran. Hanya mampu menjawab doa dalam hati. “Ya Rabb bimbinglah aku untuk menjadi istri solehah untuknya, ia yang telah menjadi pemimpin untuk diriku, menjadi imam setiap sujud menghadap-Mu. Dan semoga Engkau akan menitipkan kebersamaan itu lebih lama, kebahagian itu lebih kekal, hingga hanya maut yang memisahkan aku dan dia di usia senja.” 

Selamat bahagia untuk jiwa yang telah menemukan tambatan hatinya, hati yang telah bertaut mesra dalam ridho-Nya. Semoga cahaya iman akan selalu bernaung di dalam bahteranya. Keceriaan buah hati menjadi nada merdu setiap lembaran harinya. Dan cinta akan terus bersemi di muara kasih bernama pernikahan sampai akhir nanti. Aamiiin...

Selamat menempuh hidupmu yang baru sahabatku. Doa yang baik untuk yang terbaik mengirinya. Barakallahu fik.

 Tuhan teduhilah belahan jiwaku. Di manapun ia berada menantiku. Siapapun itu yang telah tercatat untukku. Dia yang menderukan setiap napasnya menyebut Asma-Mu.

*catatan 21 Oktober 2012, untuk sahabatku Agus Maulana & Mia Khairunnisa.
 

21 komentar:

  1. adaw.. kata katanya gak nguatin.. hohoho

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam untuk Agus dan Mia. Sukses, berkah dan barokah.

      Hapus
    2. Bang Pasnem & Bang Zach mau tanding ya? Oooo...

      Bang Djangkaru Aamiin. Insya Allah.

      Hapus
  2. terus admin disini kapan mau nyusul hayooo

    BalasHapus
  3. bang Uzay memang alus banget perasaannya. sampai sedalam itu mengapresiasi pernikahan sahabatnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Begitukah bang? wooo terbawa suasana aja kali ya waktu nulis di tahun lalu hihi...

      Hapus
  4. wah....bahagia yah, saya kapan yah...
    uups....:-D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insya Allah secepatnya kalau udah ada jodoh dan waktu tepatnya :)

      Hapus
  5. Selamat menempuh hidup baru. Semoga keberkahan dan kebahagiaan selalu terlimpahkan pada sepasang pengantin baru.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini udah lama bang, tahun lalu sekarang sedang menunggu kelahiran buah hati mereka.

      Hapus
  6. kalo zay nikah, tak bikinin puisi kusus buat zay :D

    BalasHapus
  7. *meleleh*

    *mengganti Agus Maulana & Mia, dengan Abang Priana Ashri & Dini Haiti Zulfany*

    :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahihi silakan mbak din dibawa pulang buat pajangan di rumah :)

      Hapus
  8. selamat menempuh hidup baru.... Agus, Mia :)

    BalasHapus

Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)