Maret 13, 2013

Ukhti, Selamat Untukmu



Ayo Najma, jangan sampai tumbang sekarang.
            Selepas shalat, kembali Najma membuka folder yang berisi email-email masuk. Masih banyak artikel yang belum sempat ia baca. Seketika ia teringat nasib Mia, muridnya.
Semoga anak itu tidak mudah goyah dengan pendiriannya. Ya Allah, Engkau Maha Kuasa menjaga, apa yang seharusnya terjaga. Wanita adalah hiasan dunia-Mu, wanita solehah adalah permatanya. Jadikan aku tergolong di dalamnya. Dan jangan biarkan dunia kehilangan satu mahkotanya.

            Saudariku,
            Yang kepribadiannya selalu dibalut oleh kelembutan hati. Yang tutur katanya selalu takut oleh Tuhan yang Maha Mengadili.
Ukhti... berapa banyak saudarimu di luar sana yang mencari ketetapan hatinya untuk istiqomah berhijab. Berapa banyak di luar sana yang berjuang keras mempertahankan mahkotanya di balik kerudung. Berapa banyak di luar sana yang ingin memperbaiki diri, tapi belum juga digetarkan hatinya. Begitu banyak bukan? Sekarang apa yang terjadi pada dirimu? Apa yang sudah membisikkan hati nuranimu? Bertahun-tahun kamu kenakan kain putih di kepalamu itu, sebagai buah rasa takut kepada Tuhanmu. Sebagai rasa malu dan taatmu. Sekarang harus dilepas untuk membeli dunia yang kecil ini? Dengan alasan sebagai syarat pekerjaan yang menjanjikan.
Astaghfirullah. Apa itu pilihan? Bukan, menurut hematku itu tidak lain dari sebuah pengkhianatan hati. Dan bentuk kalau kamu sudah menyerah dengan dunia. Apa kamu bisa pastikan kelak uang yang kamu kejar itu mampu menutupi auratmu ketika masa peradilan, Tidak bukan? Lihat, begitu banyak sorot mata yang bersedih atas keputusanmu, bagaimana dengan Tuhanmu?
Saudariku,
Selamat untukmu yang telah istiqamah menjadikan jilbab sebagai perisai pelindung mahkotamu. Yang mengunci rapat-rapat pandangan mata jenaka. Membungkusnya dengan kelembutan kata, menghiasnya dengan kemanisan laku. Menjadi simbol keistimewaan hayamu. Selamat, karena sedang ada yang memantaskan diri untukmu. Dia yang merasa malu dan bersungguh-sungguh memberi yang terbaik untukmu. Yang memiliki keberanian untuk memintamu. Dia yang berharap, hanya dirinya lah satu-satunya orang yang bisa melihat langsung sisi keindahanmu. Yang sekarang kamu bungkus rapi untuk di kemudian hari memetik berdua bunga yang bermekaran di taman-Nya.
Selamat untukmu...
            Semoga hati ini selalu diliputi hidayah-Nya, Aamiiin ya Rabb.
*Petikan sederhana : NafAs2Masa

Geist!
 

37 komentar:

  1. waaahhhhh ^0^......
    amiiinnnn...

    BalasHapus
  2. assalamu'alaykum zie
    saya senang bertemu denganmu di blog ini...
    yuk nyatakan pertemanan dunia maya ini ^_^

    BalasHapus
  3. Mohon maaf kang uzay. Cuma mau menginformasikan saja.
    Blog kamu yang dulu yang beralamat di uzay0410 kok ada yang pakai. Dengan bahasa asing lagi. kalau nggak dipakai mendingan dihapus saja kang.

    Apa itu kenan hack atau emang digunakan sebagai arsip game. mohon ditindak lanjuti. khawatirnya temen-temen yang mengikuti blog itu kena dampaknya. mohon maaf ane komentar nggak sesuai artikel, karena menginformasikan hal ini.

    nanti komentar ini dihapus juga nggak masalah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bang, sebenarnya udah curiga dari kemarin, dikira itu cuma kesalahan inet tapi pas tadi setelah posting kok jadi aneh ya. dan berhasil jadi tambahan pikiran.

      Hapus
    2. Saya juga heran, url nya kok bisa ganda, Sewa domainnya, jas dari luar ngeri ya ? Seharusnya domain tidak menghapus alamat dari blogger, karena domain cuma pengalihan sementara.

      Hapus
    3. saya sewa di idwebs bang.

      Hapus
  4. gimana Bang Uz, kesalahan link-nya udah terselesaikan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. belum bang, saya udah tanya bang Reo dan email ke idwebs tempat pembelian domain tapi belum ada jawaban.

      Hapus
    2. oooh lagi ada kesalahan link toh.. semoga lekas balik ya bang link lamanya :)

      Hapus
    3. entah apa ini namanya mbak din, yang jelas bikin ga nyaman :D

      Hapus
    4. tadi saya buka di list bacaan di dashboard saya, nama Bang Uzay mix sama huruf Rusia itu Bang..

      Hapus
    5. nah itu seperti ada yang menumpang ya bang, aneh nggak ngerti harus diapakan.

      Hapus
    6. mungkin sebaiknya ditelikung aja Bang.

      Mas Reo mana sihh?? huhh

      Hapus
  5. saya rada bingung baca artikelnya, berjilbab, dibuka, lalu dipake lagih...gitu kan?
    mohon penjelasannya, maklum orang desa

    BalasHapus
    Balasan
    1. cuma sekedar ucapan selamat bang buat muslimah yang tetap istiqomah menjaga hijabnya. Nggak kurang nggak lebih. Saya juga orang desa loh haha

      Hapus
    2. beda aliran nih kedua orang hebat di atas saya

      Hapus
    3. Tapi tetap seirama dalam silaturahminya :D

      Hapus
  6. Selamat yang telah mantap dengan jalan hijabnya. semoga bisa menjadi teladan bagi yang lainnya.

    BalasHapus
  7. aga bingung seh dengan artikel ini, apa otak ane yang gak njyatol ya. he heh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Punten atuh kalau rada kurang dimengerti mah ya. Makasih ya sudah berkenan membaca.

      Hapus
  8. alhamdulillaah, makin bersyukur pisaaan saya bang kelar mbaca tulisan ini.. alhamdulillaah alhamdulillaah.. walopun akhlak masih acakadut begini, tapi kemana-mana tetap menjaga kehormatan diri dengan menutup aurat, spesial buat suami saja.. semoga tiap langkah ke luar rumah dengan kain kerudung dan baju lebar yang saya pake, dihitung Allah sebagai langkah2 berpahala :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah lengkap sudah, di atas ulasannya di bawah ini contoh teladan nyatanya :)

      Hapus
  9. nggak paham sama sekali saya arahnya kemana,,maaf ya salam kenal

    BalasHapus
  10. wah keren nih zie,jarang ada cowo bisa nulis perasaan cewe sedalam ini:)

    BalasHapus
  11. lama gak main kesini..udah banyak ketinggalan..

    Hijab harusnya di maknai sedalam ini..

    makasi yah..

    BalasHapus
  12. alhamdulillah...makasi makasi #eh merusak suasana :D

    BalasHapus

Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)