Maret 07, 2013

Sapaku Yang Ke-3

Untukmu sebilah tulang rusukku.. 

Ini untuk ketiga kalinya aku menyapamu sepanjang perjalanan pencarianku. Apa kabarmu? umm... terima kasih atas setiap untaian nada manismu yang kamu selipkan ketika bersujud kepada Tuhanmu. Sejuk sekali. Angin lembut begitu bergembira ketika menyampaikannya. Aku akui ia perantara yang baik. 

Lalu bagaimana kiriman buket doa dariku? apa sudah kamu terima secara utuh? Pasti ya, karena Tuhan kita Maha kuasa sampai menciptakan nada-nada doa terhubung tanpa memerlukan kabel perantara.

Bagaimana kabar imanmu?
Rawat baik-baik ya, karena itu yang merestui perjalanan kita nantinya. Ketika Tuhan sudah mengundang kita pada jamuan sapa yang lebih nyata. Menjawab doa kita yang sebenarnya.

Secepatnya. Semoga.


 Pasti nanti ada satu pagi yang sama-sama kita sukai dari mulai terbit fajarnya, pagi pertama di balik jendela kamar yang sama.


 

24 komentar:

  1. paragraf terakhir, bagaimana kabar imanmu?

    jadi inget qul imam nawawi "aku mencintaimu sebab agama yang ada padamu, jika kau hilangkan agamamu darimu maka hilang pula cintaku padamu"

    :)

    BalasHapus
  2. Suka sama kucingnya bang...
    lucu buat mainan.. #eh #salahfokus

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahaha... Bawa pulang lai..

      Hapus
    2. huakakakaka....
      nyalain speaker eh ada suaranya juga...
      UNyuuuuu :P

      Hapus
    3. Ada dong coba dengerin terus dia suka manggil-manggil nama pengunjung di sini #ehserem

      Hapus
  3. yang penting jadi manusia yang mapan + dewasa dulu, baru deh nikah, itu jauh lebih bijak & aman #curhat :)

    BalasHapus
  4. meleleh deh ..... hehehe... luar biasa sekali loh kata-katanya ....
    sangat relugius, dan sangat indah

    BalasHapus
  5. Saya jadi nggak tau mau komen apa.... Kenapa paragraf belakangnya sama kata?

    " Apa kabar hamba Allah? Dimanapun engkau berada semoga Allah yang Maha Baik senantiasa melindungi & menjaga dirimu, hatimu & imanmu.. "

    Ini akhiran dari tulisan yang saya ikutkan sayembara

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kenapa paragraf belakangnya sama kata? <---- nggak ngerti maksudnya -_-

      Nice, semoga sayembaranya berhasil ya...

      Hapus
    2. Sama kata 'iman' dengan tulisan saya untuk sayembara (itu saya tulis dibawahnya)

      Hapus
    3. Ohh begitu hehe saya belum baca tulisanmu yang tentang itu.

      Hapus
  6. ini puisi? apa beneran buat istri bang uzay?

    *lugu*

    puitisnya itu, membuat nafas terhela berkali2..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk calon istri yang belum terdefinisi mbak Din :)

      Hapus
  7. Assalamu'alaikum, Zy...
    Templatenya saya suka *apa sih* gak baca postingan malah koment template... hehe... Maaf, baru mengawali utk bewe.

    Semoga cepet jadian ama yang disapa. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikum salam. hehe belum sempat ke tempatmu mas bro. :)

      Hapus
  8. Penggambaran realita kehidupan yang terhidang dalam bait bait kalimat yang indah dan juga puitis tergambar jelas di sini. Sarat dan padatnya maknanya. Mecnerdaskan, mencerahkan tanpa bermaksud menggurui

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sedap sekali komentar kang asep yang ini :)

      Hapus
  9. dan sebilah tulang rusuk itu pun menjelma menjadi pengisi hati yang indah, sekaligus pemompa jantung di saat-saat tertentu.

    BalasHapus
  10. cieee bang Ujay udah nggak sabar pengen diketemuin tulang rusuknya :p
    semoga lekas-lekaaas :D

    BalasHapus

Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)