Maret 31, 2013

Tentang hati yang selalu ingin tahu tempat pulang


Banyak hati datang dan pergi silih berganti. Singgah sesuka hati, ada yang pergi tanpa permisi. Tapi, pintu hati tetap terbuka, dengan harap terus menanti. Sampai waktu membawa satu hati, menetap dan membawa garansi kebahagiaan sejati.

Hati tidak sekedar ingin memiliki. Sebab memiliki itu mudah. Mudah mendapat, mudah pula kehilangan. Tapi hati ingin selalu menjaga, untuk kebersamaan yang lebih lama.


Hati yang tulus menggenapkan rasa menjadi utuh. Hati yang pergi melemahkan rasa menjadi runtuh.

Hati tidak sekedar sampai bisa mencintai dan dicintai. Tapi hati butuh lebih dari mencintai dan dicintai.

Ada hati yang selalu mengharapkanmu pulang. Sepanjang deru napas terhembus rindu memendam. Adakalanya hati seakan lupa akan tujuannya. Hanya berputar-putar disitu-situ saja, seolah menunggu kejelasan. Entah apa yang membuat hati tidak bisa ke mana-mana. Adakalanya terikat harapan lama atau sebatas kenangannya.

Pada akhirnya hanya hati yang bisa lapang dengan penerimaan yang baik. Hanya hati yang mau berdamai dari luka dan kecewa. Hanya hati yang mampu melega dari sesaknya dusta dan harapan semu semata. Bukan logika. Bukan pikiran. Bicaralah dari hati. Dengarkanlah kata hati. Bukan logika. Bukan pikiran. Karena itu yang bisa memaafkan segala kejadian. Karena itu yang melegakan.

Bagaimana pun kamu mengelak, sekuat apapun melupa. Hati akan selalu pulang. Menyapa kembali masa lalu. Minimal tentang kenangannya. Lebih-lebih sisa harapannya.



3 komentar:

  1. Masya Allah... Iyaa, ada hati yang mengharapkanmu pulang. Ck, bagian ini nih aku kena banget x_x

    BalasHapus
  2. kadang kalo hati sedang pulang, susah buat beranjak lagi yaaa :/

    BalasHapus

Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)