Maret 17, 2016

JENDELA KAMAR

Tolong beritahu, kata-kata seperti apa yang ingin kau baca. Sehingga mau kembali menyapa seperti waktu itu.

Kata-kata hangat yang pernah mendekatkan kita, bukan sekedar kenal nama dan tahu posisi masing-masing tinggal di mana. Tapi kata-kata yang memangkas jarak menjadi lebih dekat. Sehingga dua kota yang letaknya berjauhan, seolah hanya tetangga bersebelahan.

Kala pagi jendela kamarmu tak lupa terbuka mengucapkan selamat pagi. Kemudian aku berbasa-basi mengajak sarapan bersama. Kala matahari sudah mulai terik kugemborkan 'tetap semangat' ya. Dan kau sempatkan balas dengan 'tentu saja tak pernah padam'. 'Ah itu mah judul lagu' balasku bergurau hanya demi untuk memperpanjang rangkaian chat.

Kala malam kau kembali menegur bertanya 'sudah pulangkah? Sedang apa?' aku antusias menjawab memang sedang menunggu ponselku bergetar tanpa masuk chat darimu. Kita habiskan waktu malam dengan membicarakan apa saja tanpa tema.

Tolong beritahu, kata-kata apa yang ingin kau dengar agar kau mau kembali seperti dulu. Ketika sapaan itu sudah mulai pudar atas ketaledoranku yang tak pandai memilah kata-kata, sehingga kau terluka dan mulai menjaga jarak. Mengembalikan realita, dua kota yang memang berjauhan. Tidak mungkin bisa terlihat hanya dengan membuka jendela kamar.



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jejakmu akan sangat berarti dan tak akan pernah sia-sia :)